(◍•ᴗ•◍)✧*。(◍•ᴗ•◍)✧*。
Sinar sang mentari masuk dengan malu-malu melalui celah jendela besar kamar tidur sang Pangeran Werewolf. Sepasang mata tajam dan kelam mulai terbuka dengan perlahan menyesuaikan cahaya yang mengganggu tidurnya.
Jay melihat sekeliling dan terlihat bahwa hari sudah pagi. Perlahan ia mulai menyadari jika tubuhnya sedang dipeluk oleh seseorang. Senyuman manis terpatri diwajah sang pangeran saat melihat siapakah yang memeluknya saat ini.
Jay mendapati wajah cantik milik Alicia terlihat tidur dengan damai. Hembusan nafasnya yang teratur sesekali menabrak leher Jay. Jay melabuhkan tangannya untuk membenarkan helaian rambut yang menutupi wajah Alicia.
Usapan lembut Jay perlahan membangunkan Alicia. Jay yang mengetahui itu segera mengalihkan tangannya. Namun, Alicia telah terlebih dahulu bangun dan tersenyum hangat sangat mengetahui keberadaan Jay beserta tatapan obsidian sekelam malamnya yang menyambut Alicia.
"Good morning My Luna. Did i Bothering your sleep"? tanya Jay lembut.
"Aku baik baik saja Pangeran." ujar Alicia sambil menangkupkan tangannya pada rahang tegas Jay.
"Is still hurt"? Alicia tahu arah pertanyaan Jay. Jelas jika saat ini Jay sedang menanyakan keadaan leher Alicia.
"It doesn't hurt that much anymore."
"Maafkan aku." Jay menundukan kepalanya merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan pada Alicia tadi malam.
"Sungguh aku tak apa Pangeran. Justru akulah yang seharusnya merasa bersalah. Mengapa harus klan Omega sepertiku yang menjadi pendamping mu. Dirimu terlalu sempurna-"
Jay tidak tahan dengan ucapan Alicia dan membungkamnya dengan satu ciuman yang kuat namun lembut dan dalam. Awalnya Alicia sangat terkejut dengan tindakan Jay yang sangat tiba-tiba. Namun, perlahan ia mulai menyesuaikan ritme ciumannya dengan Jay yang sangat mendominasi.
Lengan Jay memegang tengkuk Alicia dan mendekap pinggangnya untuk memperdalam ciumannya. Ciuman yang terkesan tidak terburu-buru dan hanya menyiratkan rasa cinta yang mendalam tanpa ada nafsu di dalamnya.
Semakin lama ciuman itu berubah menjadi lebih menggairahkan. Terkadang Jay meremas pelan pinggang Alicia. Begitu pun Alicia yang memegang selimut dengan erat demi menyalurkan perasaan tidak beraturan didalam perutnya. Perlahan bibir Jay mulai menuntut lebih dengan memainkan lidahnya untuk menelusuri bibir Alicia. Karena merasa pergerakan Alicia terasa kaku Jay mengehentikan sejenak ciumannya dan beralih menatap Alicia.
"Bukalah bibirmu lebih lebar dan jangan terlalu tegang hmm" Alicia menganggukan kepalanya kaku.
Dan ciuman itu pun berlanjut. Kali ini Alicia lebih rileks dibandingkan sebelumnya. Ia sedikit demi sedikit mampu memainkan lidahnya bersama dengan Jay meskipun terasa sedikit tegang. Jay tersenyum singkat di sela sela ciumannya. Jay mulai berani menggerakkan tangannya untuk menyingkap gaun tidur tipis milik Alicia dan mengusap pelan Pahanya.
Tindakan Jay membuat Alicia sedikit berjengit kaget. Ini pertama kalinya Alicia merasakan sensasi aneh yang membuat nya menginginkan lebih. Peraduan Jay dan Alicia semakin memanas. Jay mulai berani memasukkan tangannya untuk membelai perut Alicia.
"Enghh" satu lenguhan lolos dari bibir Alicia. Usapan dari telapak tangan Jay yang sedikit kasar di perut Alicia membuatnya merasakan banyak kupu-kupu berterbangan. Alicia meremat erat lengan berotot Jay untuk melampiaskan perasaan aneh ini.
Perlahan, usapan itu mulai naik hingga hampir menyentuh payudara milik Alicia. Alicia lekas menepuk pelan lengan Jay karena ia juga hampir kehabisan nafas.
"Hahhh....hah.....hah" nafas Alicia memburu. Jay juga merasakan hal yang sama. Ia merasa kendali nya terasa sulit untuk ditahan. Apalagi mendengar lenguhan Alicia tadi.
"Maafkan aku. Dirimu terlalu cantik dan menggairahkan. Sehingga membuat ku lepas kendali" Jay menangkup wajah rupawan Alicia yang bersemu merah mendengar ujaran Jay yang begitu Jujur.
"A-aku..." Alicia ingin mengatakan sesuatu. Namun, terasa sangat sulit. Jay mengusap pelan kepala Alicia untuk menenangkan nya.
"A-aku. ........Maafkan aku. Bukan bermaksud untuk menolakmu. Aku hanya terkejut". Jay mulai mengerti maksud Alicia. Ia hanya merasa bersalah.
"Demi Dewi Bulan. Kau adalah anugerah terbaik untukku Alicia. Jangan pernah sekali-kali mengungkit bahwa kau tidak pantas bersama ku karena status omega mu. Tanpa kau sadari. Semua penghuni Pack ini bahkan orang tua ku menginginkan dirimu menjadi Luna mereka. "
Alicia hanya bisa berlinang air mata mendengar penuturan Jay. Dan beralih memeluk Jay erat. Jay mengusap punggung Alicia dengan lembut.
"Alicia Peter, with all my heart and for the sake of the great Goddess of the moon, I raise you to be Luna. As my life companion and first lady of the Scarlettmoon Pack. May you be blessed by the Goddess"
Ya,. Hari ini Jay Park dan Alicia Peter melakukan penobatan resmi menjadi Alpha dan Luna dari Scarletmoon Pack.
"Jay Park. I accept your command for me to become Luna of the Scarletmoon Pack. Devoting myself as a loyal companion by your side, became the first lady and carried out the destiny of the goddess of the moon. "
Lalu pendeta memasangkan mahkota di kepala Jay dan Alicia. Dan riuh tepuk tangan para hadirin menyempurnakan momen ini.
"Selamat Alpha dan Luna yang Agung. " ujar sang pendeta.
Alicia dan Jay saling melempar tatapan haru. Tak pernah terbayangkan oleh keduanya takdir dari Dewi Bulan akan berakhir seindah ini.
When disaster and sadness come, only the strength of the heart will give you strength
~End~
Maaf semuanya kalo ini cerita kurang memenuhi ekspektasi kalian.
Love you guys🥰🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
JAY ENHYPEN IMAGINE
FanfictionJAY ENHYPEN X IMAGINE Tidak ada sinopsis. Baca saja jika tertarik. dank u..... Ini adalah cerita fiksi. Kesamaan nama tokoh, tempat dan kejadian bukanlah di sengaja. © All Right Reserved