Awal Bermula

6 2 0
                                    

Perkenalkan namaku Ara, just Ara. Sebelum aku memulai, izinkan aku menggunakan bahasa sehari-hari, karena disini aku hanya berniat bercerita kehidupanku, boleh dibilang ini merupakan kisah nyata sosok manusia yang terlahir sedikit bodoh dalam memilih jalan hidupnya. Mungkin itu saja disclaimer dariku.

Aku terlahir di kota dingin daerah Jawa Timur pada tahun jatuhnya masa orba. Menjadi anak kedua dari orang tua yang selalu melindungiku dan memilik kakak laki-laki yang begitu menyayangi adiknya ini. Background pendidikanku cukup rata-rata, tidak ada yang istimewa sama sekali, tidak dapat dibanggakan namun tidak membuat malu juga. Ceritaku ini dimulai dari sebelum aku lulus SMA.

Pada hari sebelum momen foto ijazah, aku mengenal seorang pemuda, yang menurutku ia memiliki paras yang sedikit tampan. Ia memiliki tinggi sekitar 172cm, bentuk wajah persegi dengan rahang yang tegas dan banyak bekas jerawat di pipi, kulitnya kuning langsat, rambut hitam lurus, memiliki bola mata coklat tua. Ia memperkenalkan dirinya dengan nama Calvin. 

Saat itu, tahun 2015 bulan November. Kami bertemu di depan sekolahku yang terletak dekat dengan fly over daerah selatan kotaku. Ketika kita bertemu, entah mengapa aku sudah merasa sangat dekat dengan dia. Dia lalu mengajakku ke sebuah warkop kecil belakang sekolahku. Aku meng-iyakan ajakannya. Setelah sampai, kita memesan masing-masing minuman yang diminati. Dalam warkop, kita saling bertukar cerita dengan suasana canggung, karena baru bertemu setelah lama berbincang via BBM. Hari mulai sore, langit pun mendung, ada beberapa tetesan air yang jatuh.

Kayaknya bakal gerimis nih, pikirku, 

dan benar saja, gerimis kecil mulai berjatuhan, aku mengajaknya kembali ke sekolahku karena sepedaku terparkir disana. Perjalanan menuju sekolahku seperti FTV  siang hari di salah satu stasiun televisi, sedikit romantis dengan adanya gerimis kecil, tapi juga menggelikan karena kita sama-sama bodoh tidak menggunakan mantel hujan.

Bagaimana kalau aku sakit, tapi ya sudahlah, aku juga senang begini, pikirku dengan senyum sendiri.

 Sampai di sekolah, kami berteduh sebentar dan melanjutkan topik perbincangan yang sempat terputus. Aku tidak terlalu mengingat apa yang kita bicarakan, karena itu sudah lama sekali sekitar 8 tahun yang lalu. Hari semakin sore, takut orang rumah khawatir, aku pun mengajak dia pulang dan dia mengiyakan.

Hari berikutnya berjalan seperti biasa, persiapan menuju UNBK membuatku sangat hectic. Mengikuti pelajaran tambahan di luar lingkungan sekolah, merupakan 'makanan' wajib bagi siswa tingkat akhir sepertiku. Demi nilai bagus saat lulus, kata orang tuaku.

Memasuki bulan Januari 2016, aku dan Calvin semakin dekat. Ia sering mengunjungi rumahku entah sekedar main atau belajar bersama. 

Suatu saat, aku melihat status BBM nya dan seketika hatiku sakit. Ia mengunjungi perempuan lain, selama ini ku pikir aku adalah satu-satunya, ternyata aku masuk dalam daftar pilihannya. Saat itu aku masih muda, pikiran-pikiran naif selalu menghiasi benakku, walaupun aku tau dia bukan lelaki baik, aku tetap mengejarnya. Bodohnya aku.

Bulan Januari pun mendekati masa nya. Calvin seperti biasa berkunjung ke rumah. Kita duduk di ruang tamu dengan kursi kayu berwarna coklat tua yang diukir dengan bentuk suku etnik yang aku tidak tahu itu dimana. Dua jendela dengan kaca besar memberikan cukup cahaya di ruang tamuku, desain rumahku memang masih zaman dulu, tetapi dalamnya sangat sejuk.

Masih sangat ku ingat awal mula yang membuat diriku dan Calvin memutuskan memiliki hubungan yang lebih jelas. Tepat tanggal 30 Januari 2016, kami berbincang seperti layaknya teman sepermainan. tidak lama aku berbaring karena badanku lelah seharian membersihkan rumah, aku tertidur sebentar. Aku merasakan ada sentuhan di bibirku, kenyal dan sedikit basah. Seketika aku membuka mata karena terkejut dan pelakunya adalah Calvin.




Halo, perkenalkan namaku Binafsha, kalian bisa memanggilku Bia. Mohon maaf kalau ceritaku masih berantakan, disini aku memulai belajar menulis lagi, kalau kalian ada masukan tolong sampaikan ya, saran kalian sangat membantu perkembanganku.

thanks all, Bia


It Never EndsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang