Prolog

7 1 0
                                    


   Dingin.Sekujur tubuhku terasa dingin.Aku tergeletak tak berdaya di tengah jalan raya,persis setelah sebuah truk berkecepatan tinggi dengan telak menabraku, yang sedang tidak fokus dalam berkendara.Aku tak dapat melakukan apapun,tubuhku lemas.Jantungku berdegup kencang,shock atas kejadian yang baru aku alami.

Sorak sorai keramaian samar terdengar olehku,aku hanya dapat melihat orang orang mulai mengelilingi tubuhku yang tergeletak tak berdaya di perempatan lalu lintas.Sinis,mereka menatapku dengan tatapan yang tidak mengenakan.

Gelap...

Mataku sudah mulai tak dapat menangkap benda dan siapapun dengan jelas.Semakin lama semakin memudar.Padahal tujuanku hanya sedikit lagi,tapi takdir berkata lain,no one can rewrite the star.Apa perjalanan kehidupanku yang bosan akan berakhr sampai disini? Masih banyak hal yang ingin kulakukan,berjumpa dengan Sasha yang sedang berada di Rusia.Double date bersama Aldo yang sudah direncanakan bulan depan.Bertemu Bu Sinta,Ibu,Ayah Semuanya....

"Kamu....Sadarlah!"

Tepat disaat diriku berfikir bahwa ini semua berakhir,seseorang berusaha menolongku.

aku dapat mendengarnya,disela suara dari keributan orang orang meminta pertolongan.

''Hei...... Ayo cepat lah bernafas!"

"Ayo,Bernafas!!''

Aku membuka mataku,berusaha melihat apa yang terjadi.Apa aku sudah berada di unit gawat darurat atau dimanapun itu.Aku menarik nafas panjang,berusaha menetralkkan pernafasan dan menahan sakit yang baru saja kurasa.

Bukan ruangan putih yang pertama kali aku lihat.Dan bukan seorang pria atau wanita yang sedang berpakaian medis dengan masker di wajahnya.Namun,hamparan padang rumput dan seorang perempuan yang menatapku dengan khawatir.

"Si-Siapa Kamu?"




ALGARITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang