demi sahabat

54 6 1
                                    

Bab sebelumnya lebih suka siapa nih..?

Oh iya aku butuh beberapa nama anak-anak cowok yang menurut kalian itu bagus , kasih saran

Happy reading

Pagi yang diiringi dengan cuaca hujan badai membuat bia tidak dapat kesekolah , bia yang sudah bangun dari jam 5 dini hari selesai sholat subuh , bia tak melanjutkan tidur melainkan menonton TV yang ada didepannya

'dnikkk"

"Hallo bestyyy " suara lantang terdengar dari haddpone bia

"Waikuumsalam kebiasaan deh " dari sana terdengar bia bergitu akrab dengan orang yang sedang dia hubungi

"Ye assalamualaikum , Weh nyet lu gak sekolah  " sabar bia ini temen lu dari kecil jadi udah kebiasaan gak ada sopan santun nya

"Bia mom telfon " teriak Tristan dari kamar , membuat bia lupa bahwa dia sudah punya suami

"Anjirt lu cieee pengantin baru yeh gak spil spil " lagi lagi bia dibuat malu oleh kelakuan temennya

"Key nanti kalo mau kerumah gue aja bentar ya ada yang nelfon nih " ucap bia mematikan panggilannya

Flashback

Dua gadis kecil berumur 7 tahun yang menduduki kelas 1 SD gadis kecil yang sama-sama memiliki wajah yang begitu imut

"Bia janji ya sama key kita bakal sahabat selamanya " begitulah perjanjian yang terdengar dari 2 bersahabat itu

Keysha ananda , putri tunggal dari keluarga yang bisa dibilang lumayan kaya , keysha memiliki ke pribadian menyendiri keysha tidak pernah suka berbaur dengan orang lain kecuali bia

Namun diumur 16 key terpaksa berpisah dengan sahabatnya bia dikarenakan harus mengikuti kedua orangnya yang pindah ke America namun itu tidak membuat persahabatannya renggang sekrang sudah tepat pada umur mereka yang ke 18 mereka sudah dipertemukan lagi

Of flashback

****
Setelah mematikan sambungan telepon bia beralih kekamar Tristan mengambil hpnya karna katanya mom menelfon ke hpnya

"Oh iya sini " bia sekarang seakan bicara sendiri Tristan yang melanjutkan tidur

Jujur saja bia lebih suka melihat Tristan saat tidur karna dia terlihat begitu damai beda saat dia bangun dia akan berubah jadi kulkas atau jadi pisau

"Emmhhh "Tristan yang entah mengapa sedari tadi tidak menyahut

"TRISTAN MANA" astaga sabar bia sabar nanti dia emosi bisa juga yang bakal kena

"Apa " Tristan malah menanya balik apa yang diminta bia

"Katanya mom telfon "

"Gak jadi " Tristan terus meringis entah kenapa bahkan bia heran dengan tingkah laku suaminya yang begitu berbeda dari biasanya

"Oh " baru saja bia ingin melangkah tangannya sudah di tarik oleh Tristan namun rasa tangannya berbeda dari biasanya tangannya begitu panas

"Kamu sakit" tanya bia namun Tristan hanya mengangguk anggukkan kepalanya

"Kamu jaan pergi disini aja " bia merasa aneh dengan sikap Tristan yang seketika menjadi tidak karuan

Bia duduk di ranjang disamping Tritan yang tertidur sambil mengacak acak ponsel milik Tristan
Galerynya yang kosong baru saja bia ingin membuka wanya tristan menarik hpnya

"Asem bayangin dia tadi baca nama dia pasti bakal emosi lagi nihh" batin Tristan terus menerus bersyukur

"Jaan main hp terus " Tristan melangkah ke dapur mengambil sebotol minuman keras yang dikasih plototan oleh bia

"Aku keluar ya soalnya kamu mau minum " jujur saja bisa tidak suka jika dia harus menemani orang yang mabuk disaat sakit

"Udah Disini aja " jujur Tristan masih belum bisa menerima bia , dia harus meminum minuman agar dirinya tak sadar dan bisa menerima wanita itu

Beberapa tegukan sudah masuk dalam kerongkongan Tristan namun karna dia dalam keadaan demam Tristan malah memuntahkan semuanya membuat bia semakin repot

"Aku belum bisa buka hati buat kamu aku minta habisin sehari ini waktu bareng aku siapa tau dengan begini kita bisa bersama " Tristan memberikan 1 kecupan ke pipi manis bia

Dughhh bia sabar uyy kok Jdi dah Dig dug sih no bia gak boleh sabar dia masih berusaha ciuman itu hanya ciuman kemabukan

Sudah 10 menit lebih bia memeluk Tristan yang sedari tadi tak mau ditinggal namun bialah yang tertidur , jujur efek minuman tadi tidak berpengalaman berpengaruh sedikitpun namun Tristan sangat gengsi untuk bersifat seperti itu

Tristan hanya bisa senyum melihat istrinya yang sangat manis saat tertidur sesekali Tristan terus menciumi pipi istrinya itu Tritan memeluk tubuh ramping istrinya dengan penuh kasih hati-hati karna takut membangunkannya

"Ehmm Tritan kamu ngapain? " Dugh jantung Tristan hampir copot karna kaget melihat bia yang bangun karna dipeluknya

"Sayang aku mau bilang kalo ak_"

"Bia oyy nyett "

"Bentar yaah temen bia datang "

Gagal sudah niat Tristan karna teman bia yang baru saja datang membuatnya kesal

"Lama amat bukain pintu lu lagi proses ya " jujur ini yang membuat bia malas dengan Key mulutnya terlalu ceplas-ceplos

"Laki lu mana gue pen ngomong" tampa rasa segan key memasuki rumah itu dug

"Anjj jalan pakai mat_ "

"Keysha"

"Tristan lu ngapain Disni"

Keduanya terlihat begitu akrab sehingga bia terlihat terpojok sendiri disisi sana

"Kalian saling kenal ? " Bia menatap heran keduanya

"Iya dia itu pacar gue " ucap key lantang kearah Tristan namun senyuman bia memudar Setika

"Pacar ? " Bia tak percaya dengan apa yang dia dengar tadi

"Iyah pacar pas kemarin dia tinju di America kita sempat sekamar juga , iyakan sayang ? " Jujur bia tak tau jika Tristan pacar sahabatnya sendiri bia terpaku bisa ditempat

"Oh iya suami lu mana bi "

"Suam_"

"Masih diluar belum pulang " bia sengaja memotong kata-kata Tritan supaya tidak menyakiti perasaan sahabatnya

"Terus trintan ngapain disini "

"Ini rum_"

"Ini itu rumah abang sepupunya Tristan " lagi-lagi Tristan tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh bia sendiri

"Yaudah kalian duduk ajah gue mau masak dulu " bia memberikan lambaian kepada kedua orang itu

Bia hanya bisa memantau dari jauh seberapa genitnya key kepada suaminya , malahan dengan berani key mencium dan memeluk Tristan didepan bia sendiri

Tristan tampak pasrah Dan bertanya dalam batinnya apa gw salah ya , gue gak tau harus apa

"Oh iya mending lu pulang" Tritan mendorong pintu dan menutup secara kasar

Tristan berlari kearah kamar bia melihat bia yang sudah terisak diatas kasur

"Sakit kan aku gak salah ya buat hal ini aku mau jujur kamu sendiri yang nutupin sakit kan , aku mau jujur dia bukan pacar aku dulu aku memang sempat suka sama dia tapi dia nolak aku jadi salah kamu ngasih harapan kedia"

"Hiks hiks , jadi bia yang salah ya bia takut buat dia kecewa dengan rebut kmu " Tristan menarik bia dalam dekapannya

"Menangis aja sepuasnya , kalo misalnya gue gak suka sama lu lu juga gak bakal mungkin gue tinggalin atau gue 2in ded sama mom bakal marah jadi jaan pikir yang gak-gak "

Maaf ya masih banyak typo soalnya ini udah lama gak bikin cerita kek gni
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Thaks jaan lupa tombol bintangnya
karna tombol subscribe gak ada

TRISTAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang