13

115 12 0
                                    

sudah sebulan lebih Jena berlatih bela diri bersama jonggun di markasnya, sangat melelahkan? tentu saja itu melelahkan, Jena telah menghabiskan waktunya untuk latihan bela diri agar ia tidak di ganggu oleh preman preman yang ingin mengganggu nya

JAM MENUNJUKKAN PUKUL 11:50 MALAM

di saat itu Jena baru saja menyelesaikan pr nya.
karena ia merasa lapar, akhirnya ia berniat untuk pergi ke minimarket untuk membeli beberapa makanan, ia menggunakan pakaian yang cukup terbuka, seperti tanktop dan celana olahraga panjang, dan tidak lupa dengan topi nya yg berwarna hitam dan sepatu berwarna putih

karena ia merasa lapar, akhirnya ia berniat untuk pergi ke minimarket untuk membeli beberapa makanan, ia menggunakan pakaian yang cukup terbuka, seperti tanktop dan celana olahraga panjang, dan tidak lupa dengan topi nya yg berwarna hitam dan sepa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

karena sudah puas dengan penampilan nya malam ini, ia pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke minimarket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


karena sudah puas dengan penampilan nya malam ini, ia pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke minimarket.
sepi sangat sepi, jalanan yang begitu gelap dan hanya di terangi oleh lampu jalanan, sebenarnya ia sangat tidak begitu suka dengan orang² yang mabuk di jalanan, karena ia merasa tidak nyaman akhirnya ia pun mempercepat kan langkah kaki nya

tidak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya Jena pun sudah sampai di minimarket, ia melihat Seok kecil yang sedang menjaga kasir di sana, ia pun langsung menghampiri dan menyapa Seok kecil itu
"hai seok, bagaimana pekerjaan mu?" sapa nya dengan sangat hangat. Seok yang melihatnya sosok Jena pun hanya tersenyum malu "o-oh sangat lancar kok" ucap Seok dengan malu dan rona merah di pipinya

"eumm kalo bole tau, kenapa kau datang malam malam sekali? dan....baju mu itu sangat terbuka,apa kau tidak kedinginan?" tanya Seok dengan penasaran
Jena pun hanya tersenyum dan mengatakan bahwa ia tidak apa apa dengan pakaian nya, toh dia juga sudah kebiasa kan. akhirnya Seok pun mengangguk paham

Jena pun langsung mengambil onigiri dan susu strawberry dan langsung membayar nya, dia pun berniat untuk berpamitan kepada Seok dan segera pergi dari minimarket tersebut.

dia pun berhenti sebentar di kursi panjang untuk menikmati makanan nya,
1 suap
2 suap
3 suap dan sampai terakhir, akhirnya makanan Jena sudah habis dan dia pun mengambil susu nya dengan cepat langsung ia habiskan "ahhh rupanya sangat nikmat jika makan di luar ruangan seperti ini"
ucap Jena pada dirinya sendiri, saat sedang menikmati moment yang menurut nya ini sangat indah, tiba tiba ada 3 orang preman yang  menghampiri nya

"hey nona berikan duit mu kepada kami" ucap preman tersebut, karena ia merasa tidak mood untuk berkelahi Jena pun hanya men'cueki nya saja.
karena merasa di cuekin, salah satu dari preman itu pun menarik rambut Jena dengan paksa "hei apa kau tidak dengar apa yang dia bilang hah?"

"jauhkan tangan mu yang kotor itu dari rambut ku" ucap Jena dengan menatap tajam kearah preman tersebut "wah berani juga dia" ucap salah satu preman tersebut, preman itu pun mempersiapkan gerakan nya untuk memukul Jena

Dengan cepat Jena langsung menangkis nya dan menahan tangan preman itu "maupun kalian bertiga atau lebih aku tidak takut" ucap Jena dengan suara yang menyeramkan

BUAGHH!!
BRUKHH!!
BUAGHH!!
BRUKHH!!

tidak memakan waktu yang lama, Jena pun sudah menghabisi 3 orang preman tersebut, kini Jena bukanlah gadis yang lemah lagi, ia sudah mempelajari ilmu bela diri yang di ajarkan oleh jonggun, sepertinya dia harus berterima kasih oleh jonggun karena sudahh mau mengajarkan nya, tapi menurut Jena, ini belum cukup untuk mengalahkan seseorang yang lebih kuat, tapi karena dia sangat malas jadi dia belajar sampai sini saja

"ck padahal mereka ber3 tapi kenapa mereka malah kalah ya? duhh tangan dan celana ku kena darah lagi, ah baiklah nanti ku kebersihan saja"

∆∆∆

Jena pun langsung melanjutkan perjalanan nya, dia pun berhenti di sebuah gedung yang sudah terbengkalai, ia berniat untuk menaiki lantai paling atas (rooftop) untuk menikmati angin malam, toh dia juga libur besok, jadi dia tidak perlu khawatir

kini ia sudah berada di lantai paling atas, dia sangat menikmati angin malam yang menerbangi rambut nya, dan cahaya bulan yang menerangi wajah nya yang indah, ia tidak sadar bahwa ada seorang pria yang sedang menatap nya dengan tatapan kagum dan rona merah di wajahnya

karena tidak tahan dengan suasana yang sangat hening, akhirnya dia pria tersebut memecahkan suasana yang hening ini

"ekhemm!!"

jena yang menyadari deheman tersebut, ia pun langsung menoleh ke arah samping untuk memastikan ada orang atau tidak, (kalo tidak ada orang kan ngerii juga broo) Jena pun menyipitkan mata nya untuk melihat keberadaan seseorang yang ada di samping nya, dan benarrr rupanya ada seseorang selain dirinya disini, sepertinya dia mengenal pria itu, bukankah pria itu gimyung?

"gimyung, apa yang kau lakukan disini?"
"seharusnya aku yang bertanya padamu, kenapa kau ada disini saat malam hari? ini sangat berbahaya untuk mu" jelas gimyung "ah jangan khawatir gitu dong, tenang saja, aku sudah belajar bela diri untuk berjaga-jaga" ucap Jena dengan santai sambil memasukkan tangan nya di dalam saku

"benarkah? aku tidak percaya itu" kata gimyung meremehkan Jena, karena merasa di remehkan,Jena pun merasa kesal terhadap gimyung dan berniat ingin menantang nya "baiklah ayo kita bertarung gimyung, jika kau kalah kau harus membelikan ku eskrim, tapi kalau aku yang kalah, aku akan menuruti permintaan, tapi jangan yg aneh aneh ya!! awas kau" ucap Jena panjang lebar

karena merasa tertarik oleh apa yang di ucapkan Jena, gimyung pun menyetujui nya "baiklah aku tidak akan menahan kekuatan ku, jika kau cedera atau sebagainya aku tidak akan tanggung jawab, soalnya kau yang mengajak ku untuk bertarung"

perkataan itu pun dia setujui oleh Jena, mereka pun bertarung dengan sengat sengit, dan benar saja, gimyung sama sekali tidak menahan kekuatn nya

dan itu sangat membuat Jena kewalahan dan terpojok "hah-hah-hah" Jena mengatur napas nya sebentar
"kuat juga kau"
"aku tau itu, cepat kalahkan aku gadis kecil" ucap gimyung dengan nada sombong
"sialan kau"

BRUAKH!!
BUAGHH!!
BUKHHH!!

pertarungan pun selesai, dan tentu saja gimyung yang menang, Jena masih belum bisa mengalahkan ketua dari big deal tersebut. "baiklah sesuai perkataan mu tadi, kau harus menuruti permintaan ku kan?" tanya gimyung
"apa permintaan mu? cepat beritahu aku" jawab Jena
"aku ingin kauuu-"
"pliss jangan aneh aneh"
"aku ingin kau tidak keluar malam lagi seperti ini"

Jena pun terkejut dan tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh gimyung, pasti dia bercanda kan?  "wtf broo, apa kau yakin dengan permintaan mu itu?" ucap Jena tidak percaya "ya, aku hanya menginginkan itu jadi kau harus menuruti nya kan" ucap gimyung "nah sekarang pulang lah ke apartemen mu dan satu lagi" gimyung membuka jaket nya dan memakaikan nya kepada Jena

"pakailah ini, baju mu sangat terbuka dan itu bisa menarik perhatian orang orang mesum" Jena yang di perlakukan seperti itu pun hanya terdiam dan muncul sedikit rona merah di wajahnya "sial sial sial, kenapa jantungku berdetak kencang ya?" ucap jena dalam hati nya. setelah itu Jena pun berpamitan dengan gimyung dan langsung meninggalkan nya sendirian di gedung yang sudah terbengkalai itu, entah apa yang di lakukan gimyung disana Jena juga tidak tahu.

                           
                              TBC

𝐋𝐎𝐎𝐊𝐒𝐈𝐌 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang