15

161 16 0
                                    


pukul 20:19 malam
suara hujan bergemuruh, dan petir petir yang mengeluarkan suara yang menyeramkan. tentu saja itu membuat Jena sangat ketakutan dan membuat nya harus menunggu di toserba bersama hyungseok kecil, mereka berbincang bincang dan bercanda sedikit agar menghangatkan suasana yang mengerikan ini, apa lagi jalanan menjadi sepi karena hujan

sekitar 10 menit, hujan pun sudah mereda, hanya ada rintik rintik nya saja. karena Jena tidak mau terlalu lama di toserba, jadi ia memutuskan untuk kembali ke rumah nya

"hyungseok, sepertinya aku harus pulang sekarang" ucap nya
"apa kau yakin? aku takut hujan akan datang lagi" sepertinya hyungseok tampak khawatir pada ku, iya sih ku akui jalanan menjadi sepi sekarang, apalagi habis hujan begini membuat suasana menjadi lebih menyeramkan

"ahahah tidak apa apa, baiklah aku pergi dulu ya" Jena membuka payung nya dan segera pergi, ia melewati jalanan yang gelap dan hanya di terangi oleh lampu jalanan saja, Jena sempat mikir yang aneh aneh, bagaimana kalau dia bertemu hantu atau semacamnya nya? ah aku tidak mau memikirkan itu, ia pun membuang semua pikiran yang membuat nya takut

tunggu dulu, sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di sana, siapa dia? Jena memberhentikan jalan nya, ia melihat ada seseorang yang sedang duduk di kursi taman, dan lebih parahnya lagi baju nya basah aku khawatir dia akan masuk angin "samperin nggak ya?" tanya Jena ragu ragu

tapi ia takut, bagaimana kalau itu hantu? aishh sudah kubilang jangan memikirkan yang aneh aneh, akhirnya Jena pun memutuskan untuk menghampiri seseorang tersebut, dengan ragu ragu ia mendekati nya, ia berusaha menelan ludah nya, "uh aku gugup" lalu ia pun sudah tepat di hadapan orang itu, Jena memegang pundak nya, dan.... betapa terkejutnya Jena, seseorang itu adalah..

"y-yohan..? sedang apa kau disini..?" sudah lama Jena tidak bertemu dengan yohan, sepertinya sudah hampir sebulan lebih, tapi pertemuan yang kali ini benar benar membuat Jena khawatir. "kau menangis?" wajah yohan kini di penuhi air mata dan air hujan, Jena yang melihat itu tentu saja sedih, dengan cepat Jena langsung memeluk yohan dan mengusap punggung nya agar sedikit lebih tenang

"kau sudah makan?" tanya Jena
yohan hanya menggeleng kan kepala nya saja dan menyembunyikan wajah nya di dada Jena, baju Jena sudah basah sekarang, karena ia takut masuka angin jadi Jena mengajak yohan untuk kerumahnya saja

∆∆∆

"ayo cepat ganti baju mu sekarang, atau kau akan masuk angin" perintah Jena sembari memberikan baju kepada Yohan
"tidak, aku tidak bisa disini" ucap yohan yang ingin pergi dari apartemen nya Jena, sepertinya yohan tidak enak dengan jena, karena sudah berapa kali Jena menolong nya.

"oh ayolah, di luar sedang hujan kau akan masuk angin dan sakit, jadi tolong dengar kan aku, kalau tidak mau kau tidak akan pernah melihat ku lagi" haduhh anak jaman sekarang emang susah di bilangin ya, yohan yang mendengar ancaman dari Jena pun langsung membalikkan badan nya, dan mengganti baju nya yang basah

×××

"selamat makan" ucap mereka serentak
"bagaimana? enak ga masakan ku" tanya Jena, yohan hanya mengangguk kepala nya saja, huh sepertinya mood yohan sedang tidak bagus, sebenarnya jena ingin bertanya kepada yohan kenapa  dia berhujan hujanan waktu malam hari, tapi tidak jadi, takut yohan nya makin nggak mood

"terimakasih" satu kata keluar dari mulut yohan "iya sama sama" Jena memberikan senyuman hangat kepada yohan dan melanjutkan makan nya
"tak tak tak" hening, tidak ada percakapan selama mereka berdua saat makan, hanya terdengar suara dari sendok dan piring saja "bagaimana kalau habis makan kita menonton Netflix" tanya Jena membuka suara, biar ga sunyi sunyi amat gitu. "terserah mu saja" jawab yohan sambil mengunyah makanan nya "oke baiklah, tapi kita menonton nya di kamar ku, kau tidak apa apa kan?" tanya Jena sekali lagi
"tidak apa apa, selama kau mengizinkan ku"

×××

"hmm bagus nya kita nonton apa ya?" sepertinya Jena bingung sekarang, ia ingin sekali menonton film horor, tapi tidak jadi karena itu akan membuat nya mimpi buruk "nonton drama saja deh, menurut mu gimana?" yohan hanya mengangguk kepala nya saja pertanda setuju

"oke film nya mau di mulai" mereka pun bersiap siap untuk menonton, tapi Jena melihat yohan terlihat murung dari tadi, itu membuat nya khawatir, apa yang di pikirkan yohan sekarang sampai sampai dia seperti ini, duhh bingung nya.
Jena pun mendekati yohan dan mencubit kedua pipi nya

"kau ini sangat menggemaskan ya" ucap Jena yang ingin menghibur yohan "bagaimana kalau kau senyum, pasti lebih menggemaskan lagi" wajah yohan pun memerah seketika, dia memalingkan wajahnya dari jena, aaa dia lucu sekali..apa dia sedang malu malu kucing sekarang? hahhaha

"hei, lihat ke arah ku sekarang, kenapa kau tidak mau menatap ku?" bikin kesal saja "s-saat menatap mu , jantungku berdebar lebih kencang dari biasanya, aku takut"  hee~ apa katanya? kenapa malah takut, emang nya aku monster apa?

"ya baiklah, yang terpenting aku bisa mencubit pipi mu sekarang, hehe unyel unyel~~" sepertinya Jena keasikan memainkan pipi yohan sekarang, bukannya menonton malah keasikan dengan pipinya yohan, haduhhh

"sudah, ayo kita nont-mmhh" yohan tiba tiba menangkup pipi Jena dan langsung mencium bibir nya, hal itu tentu saja membuat Jena terkejut, apa lagi itu first kiss nya yang sudah ia jaga selama ini. yohan pun mencium dan melumat nya beberapa menit, "be-berhen-mmhhh" nafas Jena hampir habis di buat nya, Jena pun memukul mukul dada yohan agar berhenti

"hosh-hosh" Jena mengatur nafasnya, dan sepertinya wajah Jena memerah sekarang, mirip seperti kepiting rebus
"muka ku, muka ku ga memerah kan?" ucap nya panik, ia pun mengambil kaca di pinggir kasur nya untuk mengecek wajahnya, yohan yang melihatnya pun hanya bingung, kenapa Jena panik ya?

"oh tidak muka ku" ia memegang mukanya yang memerah sekarang "hei, apa muka ku terlihat aneh?" tanya Jena pada yohan, yohan hanya menjawab tidak dan bersikap biasa saja, bagaimana bisa dia bersikap seperti itu setelah membuat muka ku menjadi merah seperti kepiting rebus?

"SEONG YOHANN!!! MUKA KU MENJADI MERAH KARENA MUU"
teriak nya histeris, sepertinya jena tidak menyadari kalau ia salting dengan apa yang di lakukan oleh yohan, dan itu membuat muka nya menjadi merah
"AYO SINI PIPI MU KU CUBIT LAGI AGAR MEMERAH JUGA SAMA SEPERTI KU!!!"

baca doang, vote kagak..... jangan lupa vote guys 😉😚

TBC

𝐋𝐎𝐎𝐊𝐒𝐈𝐌 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang