Berulah

4 1 0
                                    

Malam pun tiba , setelah sholat magrib  aku pun keluar ke taman samping pondok . Hanya sekedar menenangkan diri dari semua kejutan yg ada dihari ini.

Hingga terdengar suara langkah kaki terdengar. Dan kemudian ada yg duduk di sebelahku .
Aku pun menoleh ,, ternyata teman sekamarku namanya Alina

"Sya ,ngapain sendirian disini? Di aula lagi rame loh."

" Cari angin aja Lin"

" Kamu mah aneh sya, angin ngga kamu cari aja selalu menemani kok."
Ucapnya sambil tertawa

"hahaha Lin bisa aja ."

"Tapi bener kan, kamu sebenarnya kenapa sya aku perhatiin dari tadi sore kok Agak murung sya"

" Ngga papa ko Lin"

" Kalo ada apa apa cerita Sya . Jangan di Pendem aja . Kamu anggap aku apa selama ini ?
Kita selalu bersama satu kamar lagi. Bahkan aku anggap kamu saudaraku sendiri."

" iya Lin maaf."

" kamu sebenarnya kenapa Sya"

Kemudian aku menceritan semuanya kepada Alina

" lalu sekarang bagaimana Sya? Malahan sekarang dia juga tinggal di sini ."

"Aku juga ngga tau Lin. Tapi aku akan coba menguatkan hatiku Lin."

" Sya jika Andra jodoh mu bagaimana?"

"Aku akan menerima nya Lin."

" Tapi kalo bukan jodohmu? "

" Maka aku juga akan menerima takdirku Lin. "

" Berdoa saja sya sesuai apa yg kamu inginkan . Tapi ingat sya doa itu meminta bukan memaksa. "

" Ya Lin , aku pasti menerima yg menjadi kehendak Allah . Ayo Lin masuk ,, udaranya makin dingin."

" Iya ayo sya."

Mereka pun berjalan beriringan menuju pondok , sampai nya di pertengahan jalan mereka bertemu Andra yg mungkin akan pergi menuju masjid . Karena memang terdengar suara adzan isya.

"dari mana sya?" Tanya Andra

" Oh ini dari taman sama Alina."

"Ouhh, yaudah aku duluan ya mau kemasjid."

" Iya hati hati."

Akhirnya mereka pun melanjutkan perjalanannya.

Sekarang jam menunjukkan pukul 10 malam . Para santriwati mukin sudah pada tidur . Alina terbangun dari tidurnya dan melihat Nasya yg sedang membaca mushaf Al-Qur'an.

Alina pun ikut duduk di samping Nasya tanpa menggangu sahabatnya yg sedang fokus itu . Hingga terdengar suara
Brakk..

Hingga mereka berdua tersentak kaget .
" Suara apa tu sya?" Tanya Alina

" Ngga tau Lin , yok cek keluar."

Mereka pun keluar dari dari kamar dan Heran melihat Andra yg mengaduh kesakitan sambil memegangi pantat nya.

"Eh ndra kamu kenapa?" Tanya Nasya

" Ini Lin jatuh dari pohon jambu itu" ucap Andra sambil menunjuk pohon jambu air di dekat mereka

" Lah kamu ngapain manjat pohon malam²" tanya Alina

" Lagi pengen aja hehe . Gabut bener aku , ngga ada yg ngajak ngobrol . Gada temen disini." Jwb Zico

" Ya cari temen lah." Ucap Alina sewot

" Emang boleh ngajak cowok main ke sini?." Tanya Andra

" Ya enggak , tapi kan kamu bisa keluar ." Alina

" Eh shutt diam ah , apaan sih ribut² . Gimana ndra masih sakit ? " Ucap Nasya

" Iya nih Sya, mau elusin pantat aku ngga sya" ucap Andra dengan tertawa membuat pipi Nasya merah

" Eh gatel benget jadi cowok . Ayo sya masuk , ngapain ngurusin kutu kupret itu ." Ucap Alina sambil menyeretnya masuk kamar

" Eh sya kok ditinggal sihh. Ayo elusinn" teriak Andra

Aduhh sakit bagetttt ...
Gumaman Andra sambil mengelus pantat nya yg nyeri kemudian melangkah menuju ndalem .

Jangan lupa vote kakak

Sia SiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang