Pagi pun menyapa .
Alina dan Nasya menutup mushaf Al-Qur'an nya dan melepas mukena yg mereka kenakan.
"Lin aku gendutan ya?" Tanya Nasya sambil berkaca
" Ah nggak kok, cuma tambah tembem aja pipinya ." Sambil tertawa
"Tuh kan Lin , pokonya aku mau diet ah."
" Hahaha awas aja bentar lagi juga ngajak jajan ." Ucap Alina meremehkan
" Nggak yaa."
" Yakin??" Ucap Alina nenggoda Nasya
"Lin" panggil Nasya
" Apa sya?" Ucap Alina menatapku
" Jogging yuk , bagus nih cuacanya."
" Ayo sya, ganti baju dulu ya."
"Oke"
Alina pun berganti baju di kamar mandi sedangkan Nasya di kamar. Setelah Nasya selesai dia pun keluar menunggu Alina di bawah pohon jambu .
"Ayo Sya" ucap Alina berjalan menuju Nasya tanpa menatap Nasya hinggaa ...
" Loh Sya ngga jadi jogging nya? " Ucap nya heran
" Jadi lah Lin , biar kurusan tuh aku ."
" Kok kamu malah pakek gamis si sya, kita ini mau lari sya ngga mau pengajihan." Ucap Alina greget
" Hehe , aku nggak ada trening Lin."
"Pakek kulot aja sya."
" Yaudah tunggu bentar ganti baju dulu ." Ucap nya kemudian kembali ke kamar untuk ganti baju.
Merekapun sekarang sudah lari² mengitari Alun alun. Hari ini begitu cerah , tetes tetesan embun membuat pagi itu semakin segar.
Mereka sudah berlari mengitari lapangan sebanyak 10 Kali . Lalu istirahat di bangku yg tersedia di pinggiran lapangan .
" Sya" panggil Alina
" Hm" deheman Nasya akibat ngos ngosan
" Mau langsung balik apa mau sarapan di sebrang " sambil menunjuk grobak bubur ayam
" Langsung balik aja Lin , aku ada piket masak ."
"Yaudah sya ayo"
Mereka pun melangkah menuju motor Nasya .
Jam sudah menunjukkan pukul 8 .
Nasya sekarang berada di dapur pondok . Hari ini dia piket masak bersama santri lainnya di bantu juru masak ." Ning Nasya hari ini masak apa ?" Tanya Bu Lastri ( juru masak)
" Yg simpel² aja buk." Jawab Nasya
" Yaudah itu Ning goreng ikan lele aja . Tadi ibuk beli ikan lele sama ayam . Biar ayam nya dipakek makan siang aja ." Ucap Bu Lastri
" Iya Bu , sama buat sambel ya Bu?" Tanya Nasya
" Iya Ning , Ning nyambel aja , biar ibuk yg goreng ikannya." Bu Lastri
Nasya dan santri lainnya mengupas bawang merah dan menyiapkan bahan ² lainnya.
Setelah semua bahan siap , Nasya pun bersiap mengulek perbumbuan tersebut . Karena bawang merahnya agak besar , Zyna mengangkat ulekan nya agak tinggi dan mengeluarkan sepenuh tenaga untuk menumbuk bawang tersebut hingga
DuakkkPecahlah cobek tu jadi 3 belahan .
Bu Lastri dan santriwati lainnya pun tersentak kaget. Dan langsung menoleh ke arah Nasya . Nasya yg merasa di liat merekapun langsung cengngesan dan garuk² kepalanya.
" Loh Ning kok cobeknya sampe pecah jadi tiga gini Ning" ucap Bu Lastri dengan berjalan ke arahku sambil bermuka heran
" Ngga tau Bu . Emang cobeknya aja yg lemah " ucapku cengngesan
" Kamu nya aja Ning yg kebanyakkan tenaga . Orang cobek setebel 8 cm kok bisa pecah jadi 3"
" Hehe "
Andra pun memasuki area dapur karena mau ambil air minum . Kemudia dia menoleh kearah Nasya dan Bu Lastri yg sedang tertawa. Kemudian menghampiri mereka.
" Masak apa buk?" Andra
" Mau masak ikan lele goreng sama sambel mas , tapi cobek nya keburu pecah ." Ucap Bu Lastri menahan tawa sambil melirikku
" Loh kenapa buk kok bisa pecah?" Bingung Andra
" Ini Ning Nasya terlalu semangat nguleknya" aku yg mendengar Bu Lastri berkata seperti itu menjadi cengengesan sambil melirik Andra
" Hahaha bisa aja kamu Sya . Mana liat."
Bu Lastri pun menyingkir dan Andra melihat cobek itu kemudian mengambil satu pencahannya . Kemudian keningnya menyengit dan menyingkirkan semua pecahannya dan tertawa kecang.ternyata pecahannya ngga hanya di cobek tapi tembus di keramik. Sesemangat itulah Nasya nguleknya
" Waduh kok kramiknya pecah" kaget Nasya
" Kamu ngga ikhlas kali pas mau nyambal" Andra
" Ngawur kamu ndra, gimana nihh . Nanti kalo dimarahin Abah gimana?" Panik Nasya
" Kamu jujur aja Ning ke Abah trus minta maaf , ibuk yakin di maafin ko" Bu Lestari
" Yaudah deh Bu nanti Nasya bilang ke Abah"
...
Tok tok
Assalamu'alaikum
"Masuk nduk"" Bah Nasya ketemu Abah mau minta maaf "
" Minta maaf kenapa nduk"
" Tapi pagi pas mau buat sarapan Nasya mecahin cobek bah "
" Nggapapa nduk besok beli lagi , kamu ambil yg di ndalem dulu ya ngga papa"
" Nggh bah , masalahnya pas cobeknya pecah itu sekalian sama kramiknya bah" ucap Nasya menunduk takut
" Lakok bisa to nduk ada ada saja , udah gpp ,, apa Nasya mau sekalian pecahin semua? Soalnya emang mau Abah ganti. Soalnya kramiknya terlalu licin tekstur nya .kemarin umi hampir terpeleset nduk karena basah. Itu di depan udah ada keramik yg baru." Ucap Abah
'' oh gitu bah ,, sekali lagi maaf ya bah"
" Iya nduk , jadi nduk jadi mau pecahin semuanya nggak? " Tanya Abah menggoda
" Ngga bah hehe"
" Yaudah ,, nanti kalo ketemu Andra bilanginnya dicariin Abah"
" Nggh bah Assalamu'alaikum"
" Waalaikumsalam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sia Sia
Short Story" Mau pacaran dulu apa nikah sayang?"ucapnya dgn menatap mataku " Emm, maaf kita fokus belajar dulu ya." Ucapku tidak enak "Hahaha iyaa" dengan senyuman Tapi aku merasa senyuman itu sebuah lambang kesedihan . " Aku permisi. Sekali lagi maaf." Ucapku...