Bab 16

772 17 5
                                    

Hari ini rumah Liam dipenuhi dengan keributan karena ketiga curutnya datang ke rumah. Tapi tidak seperti saat itu, mereka datang pagi hari dan memberi tahu Liam sebelumnya.

"Li, nikah enak ngga si?" tanya Rama yang duduk di sebelah Liam.

Liam menoleh dan tersenyum miring "Enak sih, puas terus."

Mendengar jawaban itu sontak membuat Revan dan Riko yang tadinya sedang fokus nge-game langsung menoleh ke arah Liam.

"Astaghfirullah, istighfar lo." ujar Revan lalu memukul kepala Liam dengan bantal.

Liam hanya tertawa melihat reaksi teman-temannya "Emang kemapa si? Udah sah juga." Liam berkata santai.

"Udah ah ribut mulu, minum dulu." ucap Angel yang baru datang dari dapur membawa nampan berisi cemilan dan minuman.

Mata mereka langsung berbinar melihat itu "Eh makasih Angel." sahut Rama sambil mengedipkan matanya.

Namun setelah melakukan itu tiba-tiba kotak rokok menghampiri kepalanya hingga ia mengaduh kesakitan.

"Berani lo godain bini gue?!" sentak Liam menatap Rama dengan tatapan permusuhan.

"Shhh iya maap bos, becanda doang elah," ucapnya yang masih mengelus kepalanya terkena kotak rokok itu.

Sedangkan Revan dan Riko hanya terkekeh melihat pemandangan ini.

"Ya lagian udah tau istri orang masih aja caper lo."

Mendengar itu Rama hanya mengerucutkan bibirnya sebal.

Dan diam-diam Liam membawa Angel ke kamar, entah mengapa ia sangat pusing mendengar ocehan yang tidak berguna dari ketiga temannya itu.

Saat mereka sudah berada di kamar Angel hanya bisa menuruti kemauan Liam yang tiba-tiba mengajaknya masuk ke kamar.

"Kok kita malah masuk kamar sih?" tanya Angel saat keduanya sudah duduk di pinggir ranjang.

Bukannya menjawab, Liam naik ke atas dan tiduran dengan posisi tengkurap.

Angel yang melihat itu hanya bisa menghela nafasnya lelah "Kamu tuh kenapa?" setelah itu Angel menyusul Liam dan memeluk laki-laki itu dari samping.

"Gatau lagi capek aja." sahut Liam dengan suara teredam.

"Mau aku pijitin?" tanya Angel sembari mengelus rambut tebal Liam.

Liam menggeleng "Ngga usah, kamu disini aja sama aku jangan kemana-mana."

"Terus itu gimana temen-temen kamu, masa ditinggalin gitu aja,"

Bukannya menjawab Liam terus menduselkan kepalanya di leher Angel yang membuat Angel merasa geli dan sedikit tidak nyaman.

"Liam udah ih, jangan digituin geli," ujar Angel sambil mendorong kepala Liam menjauh dari lehernya.

Saat Angel berhasil mendorong kepala Liam menjauh, lelaki langsung pergi keluar kamar dan menutup pintu cukup kencang.

Angel yang melihat itu hanya bisa menghela nafasnya, entah apa yang terjadi pada suaminya itu. Kenapa ia sangat sensitif sekali akhir-akhir ini?

Disisi lain Liam menuju ke ruang tamu untuk bergabung bersama ketiga temannya.

"Pinjem satu," ujar Liam kepada Riko yang sedang memegang stik PS-nya.

"Bentar, nanggung." jawab Riko singkat.

Tanpa mempedulikan jawaban Riko, Liam langsung merebut paksa stik PS itu dan mengambil alih permainan.

"Lo kenapa si bangsat?!" bentak Riko sambil mendorong bahu Liam. Ia tidak terima stiknya direbut begitu saja padahal pertandingan sedang asyik-asyiknya.

LIAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang