Lelaki ini sedang duduk di teras rumah nya melihat segerombolan anak anak sedang berlari larian bermain bersama, mereka saling mengejar satu sama lain, dan bergantian untuk mengejar dan di kejar. Melihat pemandangan tersebut lelaki itu tersenyum manis.
"Semoga kalian selalu tersenyum lebar dan tertawa seperti sekarang dan sampai kalian tua nanti" gumam nya, lalu ia meminum teh di samping nya sambil menulis sesuatu di buku hariannya.
"Kak awan" panggil seorang gadis yang baru keluar dari rumah dan menghampiri lelaki tersebut, ya lelaki itu bernama Awan, Awandara Gernanda.
"hmm? ada apa sunny?" tanya awan ke gadis tersebut yang berstatus adik kandungnya sendiri, Sunny Laurelia Genandra.
"gapapa, kakak ngapain sendirian disini? terus aku dengar kakak bergumam sendiri disini" heran sunny
"ahh tidak ada apa apa, kakak hanya memandangi anak anak itu sedang bermain, rasanya hangat melihat senyum mereka" jawab nya.
"hmm oke deh, kakak nulis apa?"
"kamu gausah kepo, sana buatin kakak teh lagi" jawab awan dan mengasih gelas teh nya tadi
"kak, nge teh sering sering itu ga bagus, kak nanti kakak sakit parah gimana? nanti kakak diabetes gimana? kalau kakak sakit aku juga yang repot pasti"
"gak, tenang aja kakak sekuat mawar yang melindungi diri nya sendiri menggunakan duri nya" kekeh awan
"kak, mawar memiliki bantuan yaitu duri nya,itu sebabnya ia bisa bertahan, kakak? kalau gada aku sebagai peran duri atau yang artinya pelindung kakak, gimana kakak bertahan?" tanya sunny
"salah, kamu jangan jadi duri nya,kakak lah yang harus menjadi duri itu,melindungi mawar cantik dari segala serangan yang menghampiri nya." senyum awan, membuat sunny bahagia memiliki kakak seperti awan. Sunny kembali masuk ke dalam untuk membuat teh yang di minta awan tadinya.
"Jika suatu saat nanti aku menjadi duri yang lemah, aku akan mencari pengganti duri yang benar benar kuat untuk menggantikan peran ku dalam melindungi mu, sun." Gumam awan
--------
Hari sudah berganti, dari gelapnya langit hingga menjadi terang benderang,dengan langit biru cerah, awan putih yang menambah suasana santai, dan matahari yang bersinar.
Tok tok tok
"Sunny, sudah bangun atau belum? kamu tidak keluar dri kamar kmu? lihat jam sudah jam 06.20, nanti kamu telat" Awan mengetuk pintu adiknya,untuk membangunkannya.
Sudah beberapa kali ia mengetuk pintu tersebut, dan sunny sama sekali tidak ada menjawab, awan mulai panik, apa yang terjadi di kamar adik nya ini, sehingga ia mulai memikirkan hal yang aneh terjadi pada adiknya.
Ia pun mendobrak pintu kamar sunny, ia tak menemukan sunny di kasur nya, ia pun makin panik, ia memeriksa kamar mandi di kamar sunny, dan ia dapat melihat sunny tengah melakukan sesuatu terhadap diri nya sendiri, yaitu menyirami tubuhnya sendiri dan menjambak Jambak rambutnya sendiri sambil memberi tatapan kosong
"SUNN!!!! SUNNY!!" Teriak awan panik, ia mulai menghampiri adiknya
"AWAS! JANGAN DEKAT DEKAT SAMA AKU, KALIAN JAHAT!" Teriak sunny kencang, dan menjauhkan tubuhnya dengan tubuh awan yang mendekat tadinya
"dek tenang, ini kakak, kak awan, tolong tenang yaa, kamu jangan seperti ini, sinii peluk kakak, tenangin diri kamu dulu." ucap awan, ia pun cepat cepat memeluk sunny, tetapi sunny memberontak, tapi itu tidak membuat awan melepaskan pelukannya, bahkan semakin mempererat pelukan tersebut, ia terus memeluk dan membelai dengan lembut rambut sunny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit & Awan (Hiatus)
Teen Fiction"Lo kalau terus begini ga sakit wan? ingat lo pikirkan kesehatan lo jg,jangan asik mikirin langit yg ga pasti mencintai lo jg" ucap Celvin menceramahi awan "vinn, selembut bunga, selembut kelopak mawar,memilih menjadi lembut dan baik hati dilingkung...