2

185 15 0
                                    

Ji Won berdiri, menatap mertuanya dengan tarikan nafas kecil.
Masalahnya tidak berakhir disini...

" Ibu datang ? "

Ji Won membuka pintu apartemen, mempersilahkan mertuanya masuk.

" Ji Won ah ..."
Ji Won terbelalak dengan apa yang ia lihat
Ibu mertuanya bersujud di depan Ji Won.

" Sejak dulu ayah Min Ho ingin menjadi publik figur, impian itu menurun pada Min Ho. Ayahnya tidak bisa mencapai impian itu tapi Min Ho bisa ... Ibu mohon pada mu, jangan merusak impian Min Ho. "

Ji Won menarik tubuh mertuanya, mana boleh seperti itu

" Jika kau menyayangi ku sebagai ibu ... Jika kau mencintai suami mu. Tolong pergi dari kehidupan Min Ho "

Hati Ji Won bagai terpukul batu yang besar. Baru saja direktur mengatakan itu dan sekarang mertuanya ?
Apa cinta sejati benar-benar hanya dongen ?

Apa salahnya ? Apa yang kurang darinya ? Kenapa ia tidak pantas bersanding dengan Min Ho ?

Ji Won menangis dalam diam.
Bahkan ia tidak sadar kapan ibu mertuanya pergi ...

Malam itu ia habiskan dengan berdiam d sudut ruangan apartemennya. Sendiri...
Min Ho tidak pulang untuk bersama dengannya.

Apa hati seseorang juga bisa berubah secepat itu ? Kenangan 4 tahun mereka benar-benar hanya sampai disini ?!
Memikirkannya saja membuat Ji Won hampir menggila.
Min Ho adalah dunianya, sahabat dan kekasih.

" Ji Won ah ... Maafkan aku "

Ji Won sadar, matahari sudah bersinar. Didepannya sudah berdiri Min Ho dengan raut wajah yang tidak karuan.
Apa yang terjadi semalam ?

" Karir ku akan segera berakhir. Aku menolak hubungan dengan Suzy berlanjut dan mereka membatalkan kontrak ku. Tidak ku sangka semuanya berakhir dengan cepat"

Ji Won dapat melihat air mata di pipi Min Ho. Apa dia mabuk-mabukan semalam ?
Karirnya berakhir ?
Apa karena ia menjaga perasaannya hanya untuk Ji Won ?

Apa semua akan kembali normal ? Ji Won ingin berpikir demikian tapi sepertinya itu terlalu simpel...

Hari-hari berlalu dan ia merasa Min Ho semakin depresi karena masa kontrak yang sebentar lagi berakhir.
Ibu mertuanya juga seperti sangat membencinya.

" Bahkan sujud ku pada mu tidak ada artinya"

Ji Won menarik nafas panjang, ia membulatkan tekadnya. Ia perlu berbicara dengan direktur utama...

Ji Won ingat hari itu, 23 Desember ...
Malam yang membekas di hati Ji Won. Keputusan besar yang ia ambil dan merubah segalanya

" Kau yakin akan meninggalkan Min Ho setelah perayaan natal berakhir ?! Apa aku bisa percaya pada mu ?"

" Yah ... Kau bisa pegang perkataan ku. Tapi tuan ... Kau juga harus berjanji pada ku, karir Min Ho harus terus bercahaya"

" Aku bisa menjamin itu "

26 Desember, hari terakhir Ji Won menatap Min Ho...

Memory  ( The End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang