1

128 14 1
                                    

Pukul 08.30

Haidar, laki-laki berumur 27 tahun itu tengah mengendarai mobilnya sendirian, setelah mengantarkan ponakannya ke playground. Hari ini ia tidak berniat pergi ke studio nya karena ia belum memiliki inspirasi untuk melanjutkan lagu yang sedang ia buat. 

Ia melewati jalanan yang sepi, orang-orang sudah berada di sekolah atau bahkan kantornya. Hanya ada beberapa pedagang keliling dan petugas kebersihan, matanya menangkap perempuan yang sedang termenung lesu di halte, ia penasaran dan memberhentikan mobilnya tepat di depan perempuan itu.

Perempuan itu terkejut karena ada mobil yang tiba-tiba berhenti di depannya, ia sudah siap-siap untuk berlari lagi. Pikirannya kacau, ia bahkan sudah lupa daerah ini.

Tapi rasa takutnya hilang setelah melihat laki-laki yang keluar dari dalam mobil itu.

"Ka Haidar?" -kata perempuan itu. Haidar tampak terkejut juga. Ternyata perempuan itu adalah teman dari adiknya, ah sudah lama sekali ia tak bertemu dengan  perempuan ini.

"Ray? Astaga, lo kenapa?!" -ucap Haidar terkejut melihat penampilan perempuan di depannya.

Perempuan yang Haidar panggil Ray itu mulai menitihkan air mata, Haidar panik dan segera membawanya masuk ke mobil. Dan menjalankan mobil menuju rumahnya, ia rasa Ray akan merasa aman jika dengan Mamahnya dirumah.

Ray menatap Haidar bingung, ia mau dibawa kemana? Apa jangan-jangan Ray dibawa pulang kerumahnya?! Oh tidak, jangan! Ray harap Haidar tidak pergi ke rumahnya.

"Kita kerumah gue dulu ya? Ada ibu disana, nanti lo cerita di sana aja." -Kata Haidar sambil menatap Ray dengan tulus.

20 menit kemudian, ia sampai dirumahnya.

Ia menuntun Ray karena Ray terlihat lemas. Jingga, ibu Haidar pun terkejut melihat Haidar yang membawa Ray  kerumah dengan keadaan yang bisa dibilang sangat tidak baik-baik saja.

"Ray? Astaga. Haidar kenapa Ray bisa kaya gini?! Bawa dia masuk dulu, biar ibu siapin minum." -ucap Jingga, dan meninggalkan Haidar serta Ray di teras rumah.

Ray duduk di ruang keluarga Haidar, ia merasa tak nyaman karena ia duduk sendiri sendiri. Kemana Haidar dan tante Jingga?

"Ray, bersih-bersih dulu gih. Ini baju punya ibu." -kata Haidar memberikan pakaian, ia menunjukan letak kamar mandi dirumahnya. 

20 menit berlalu, Ray baru keluar dari kamar mandi.

Mata Haidar langsung tertuju pada Ray, Ray langsung berjalan ke ruang tengah lalu duduk disamping Jingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Haidar langsung tertuju pada Ray, Ray langsung berjalan ke ruang tengah lalu duduk disamping Jingga. 

"Ray? Udah lama banget tante ngga lihat kamu lagi, terakhir kali waktu kamu kelulusan SMA." -kata Jingga langsung memeluk Ray. 

"Aw! M-maaf tante..." -Ray meringis saat pinggangnya disentuh, Jingga langsung mengambil kotak P3K.

"Buka ya? biar tante obatin." -kata Jingga, Ray melotot. Bukannya ia tidak mau, tapi ada Haidar disitu, Haidar yang peka pun langsung berjalan keluar. 

With u, Ray [eneriens]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang