brutal legends {ship} oneshot

i'm traumatised

Hai, nama gua garox, gua adalah mantan dari ragnarok, dan karna itu semua orang membenciku

Yah, setelah aku dibunuh oleh ubi, aku memilih untuk mencoba pergi ke aliansi

Kupikir mereka adalah orang-orang yang baik, tapi aku salah...

Mereka, membunuhku, mengusirku, mengurungku, banyak caci maki yang kudapat dari mereka.

Ragnarok kejam?, tidak mereka lebih kejam.

Setelah aku berhasil kabur dari penjara yang mereka buat, aku berusaha untuk pergi dan mengasingkan diri.

Tapi.... Setiap aku tak sengaja berpapasan dengan mereka, mereka selalu mencoba untuk membunuhku.

Mereka kejam.

Sejak aku dibunuh oleh ubi, aku selalu mendapat mimpi buruk, aku sangat membencinya.

Dan sejak para aliansi mencoba untuk membunuhku, aku, aku memiliki trauma.

Aku akan selalu ketakutan setiap mendengar suara langkah kaki.

Atau saat tak sengaja bertemu dengan mereka.

Aku, memilih untuk pergi, jauh dari kehidupan.

Pergi ke suatu tempat yang kurasa aman, tempat yang ku kira takkan bisa ditemukan oleh orang lain.

Tapi.. hari itu berbeda.

Saat itu aku sedang memancing seperti biasanya, ditemani kesunyian dan hewan laut yang berenang

Sampai...

Tiba-tiba ada suara langkah kaki yang mendekat.

Aku dengan panik berlari ke dalam rumahku untuk bersembunyi.

Tubuhku sudah bergetar ketakutan, air mataku sudah mulai menggenang.

Suaranya semakin mendekat dan mendekat.

Beberapa saat kemudian pintu rumahku dibuka oleh sosok tersebut.

Sungguh aku bahkan terlalu takut untuk melhat siapa itu.

Sosok itu berjalan menyusuri setiap sudut rumahku, dan akhirnya berjalan mendekatiku.

Akh, sial pasti ia sudah tahu aku bersembunyi di balik kasur.

Jantungku semakin berdebar kencang saat sosok itu sudah berada tepat di depanku, sampai dia menyebut namaku.

Garox?

Ucap sosok itu, tunggu sebentar aku mengenali suara itu.

Maji?

Pikirku, aku pun memberanikan diri untuk memastikannya, dan yah benar itu maji.

Apa yang kau lakukan di sini? -maji

Aku bergerak mundur perlahan sembari mengucap pelan "r-rumah k-ku di sini"

Tubuhku sudah bergetar tak terkendali, mataku sudah berair tak berhenti.

Maji menghela nafas pelan,

Tenanglah gua lagi ga mood membunuh orang -maji

Ucap maji seraya berjongkok di depan ku.

Ku kira kau akan bersama aliansi hmm? -tanya maji, dia mengusap rambutku.

Itu, membuatku semakin ketakutan.

Suaraku sangat kecil dan bahkan hampir tak terdengar.

M-mereka kejam B-bunuh aku, m-m-mereka bunuh a-a-aku

Ucapku sambil terisak.

Aku semakin bergerak mundur sampai menabrak dinding, dan menutup wajahku dengan tangan.