Bab 9. Perjalanan Bisnis (Part - 1)

60.1K 103 0
                                    

WARNING!!!

CERITA INI KHUSUS UNTUKDEWASA 21+ DAN INI HANYALAH FIKSI BELAKA

SEBELUM SAYA MENULIS BAB INI, SAYA INGIN MENGUCAPKAN SELAMAT HARI NATAL BAGI KALIAN YANG SEDANG MERAYAKANNYA, MERRY CHRISTMAS.

Hari ini tepatnya tanggal 03 Juli 2019, aku sedang melakukan perjalanan bisnis mendampingi Kepala Unit untuk melakukan rapat perencanaan kerja Triwulanan. Ya, Perusahaan kami memang selalu mengadakan rapat perencanaan kerja setiap 3 bulan sekali, tepat nya di bulan awal Triwulanan. Untuk rapat kali ini, Kepala Unit mengajak ku (Divisi A), Erika (Divisi B) & Tasya (Divisi 3) untuk mendampingi Beliau, kebetulan juga rapat kali ini bertempat di Salah Satu Hotel di Daerah Asal Tasya.

Singkat Cerita sore hari kami berempat telah sampai di Hotel, acara rapat dilaksanakan pada pagi hari 04 Juli 2019, memang kami berangkat 1 hari sebelum acara agar tidak capek perjalanan. Untuk urusan penginapan Hotel semua diatur oleh Tasya, kami memesan 3 kamar, 1 untuk Kepala Cabang, 1 untukku dan 1 lagi untuk Erika dan Tasya.

Tasya menuju resepsionis untuk menyelesaikan administrasi serta mengambil kunci kamar, setelah kunci sudah dibagikan, sebelum kami semua masuk kamar masing-masing, Tasya izin kepada Kepala Cabang untuk tidur dirumah Orang Tuanya karena semenjak menikah belum pulang kerumah orang tua nya sama sekali, Kepala Cabang pun memberikan izin lalu Tasya pergi meninggal hotel dan kami pun memasuki kamar masing-masing.

*** Telfon Berdering ***

"Ya Halo" Angkat ku sambil masih memejamkan mata

"Sayang bukain pintu kamar mu buruan, aku didepan, aku pencet bell dari tadi gak dibuka-buka" Jawab seseorang yang berada di telfon

Aku kaget dan langsung melihat siapa yang menelfonku ini, ternyata Tasya, Segera aku menuju pintu dan benar saja Tasya sedang berdiri di balik pintu, wajahnya sedikit cemberut, segera aku buka pintunya dan langsung menarik Tasya masuk.

"Lama banget" Ketus Tasya

"Maaf tadi mas ketiduran, kok kamu disini?" Tanya ku

"Iyalah, mumpung ada kesempatan sama mas, gak mau ya? yaudah Tasya balik aja" Jawab nya dan segera berjalan menuju pintu

"Mau lah sayang, mana mungkin mas nyiain kesempatan kita ini" Jawab ku sambil menahan Tasya

"Tapi tadi kan izin mu mau nginep di rumah?" Tambah ku yang masih agak bingung

"Yaitu semua biar Tasya bisa tidur sama mas malem ini, tadi sudah pulang terus ketemu orang tua sebentar terus pamit gak bisa tidur rumah karena harus nyiapin bahan rapat besok hehe" Jawab Tasya sambil memelukku

Kami pun langsung berciuman, perlahan aku membuka kemejanya dan payudara Tasya menyembul keluar, payudara itu terbungkus Bra sexy berwarna merah menambah kontras warna kulit Tasya yag putih dan mulus. Setelah itu kuturun kan celana jeans nya memperlihatkan paha nya yang sangat putih tanpa ada cacat dan noda, selangkangannya masih terbungkus celana dalam mini berbahan satin sewarna dengan Bra nya.

Kami masih dalam posisi berciuman, ciuman kami semakin panas, tak lupa tangan ku terus bermain di area payudaranya yang kini sudah terbebas dari Bra yang dipakainya, serta tangan ku yang satunya aktif meremas remas pantat milik FwB ku yang sexy ini.

Nafas kami sudah mulai berat seperti orang sesak, Kuraba celana dalam Tasya sudah mulai basah pertanda dia siap untuk memulai pertempuran ini.

Sekarang aku sudah melepas semua pakaian ku dan duduk dikasur, Tasya langsung berlutut di hadapanku dan langsung membelai dan mengook Kontolku dengan tangan lembutnya. Aku mendesis dan membelai rambut Tasya, Kemudian secara spontan Tasya menjilati Kontol ku yang sudah benar-benar berwarna seperti kepiting rebus dan sekeras kayu.

Dan hap... Akhirnya Kontolku masuk sepenuhnya ke dalam mulut Tasya, dia mulai menaik turun kan Kepalanya menghisapi Kontolku dan sesekali menjilat jilat ujung Kontolku layaknya es krim favoritnya.

"Aaaaah sayang enak bangeeet ouuuh" aku meracau menikmati jilatan lidah dan hangatnya mulut Tasya saat mengenyot Kontolku. Betul - betul menggairahkan melihat bibir dan lidahnya yang merah menyapu dengan lembut kepala dan batang kejantananku, Hingga akhirnya...

"Sayaaaang mulut mu enak banget aaaah akuu aaah shhh"

Tasya yang mendengar erangan ku semakin mempercepat permainannya

"Ouuuuuh Aaaaarghh"

Tak dapat ku tahan lagi, Jebol sudah pertahanan ku

Croooot crooot crooot

Sperma ku tumpah semuanya kedalam mulut Tasya, Tasya menelan habis Cairan kenikmatan ku sampai bersih tak bersisa

"Aku suka mas, sperma mas baunya seger banget, aku gak enek sama sekali" Ucap Tasya sambil duduk dikasur dan mengangkat kedua kakinya mengangkang.

Kulihat memek Tasya sudah sangat basah, aku langsung berlutut, wajahku sekarang sudah berada tepat di memek Tasya

"Ouuuuuh sssshhh" Tasya mendesah saat lidahku menari diujung Klitorisnya

"Masss Enaaak Bangeeeeeet" Erang Tasya sambil menjambak rambutku

Tetap kumainkan lidah ku di Klitorisnya yang sudah membengkak, Jari ku menguak mulut memek Tasya yang semakin membengkak, perlahan kumasukkan telunjukku, mencari area G-Spotnya. Akibatnya luar biasa, Tasya semakin merintih dan meronta, Jambakannya semakin kuat, Cairan birahinya semakin membasahi lidah dan mulutku.

Tentu saja hal ini tidak ku sia - sia kan, kusedot kuat agar aku dapat menelan semua cairan yang meleleh dari memeknya. Ya, aroma memek Tasya berbeda dengan memek Icha kekasihku, Meskipun dua - dua nya tidak berbau amis, tapi ada sensasi tersendiri saat kuhirup aroma kewanitaan Tasya.

"Ouuh ayooo mass Tasya gak kuat ouuch memek ku enak banget aaaah shhhh"

"Ayooo mas aaaah cepetin shhhh jilatannya ouuuuh mmmpph"

Aku paham, gerakan pantat Tasya semakin liar, Kurasakan pula memeknya sudah berdenyut sebentar lagi dia akan mencapai Klimaks - Pikirku.

"Ting... Tong..." Bell kamarku berbunyi

"Mas... Mas Dian..." Suara wanita dibalik pintu memanggil namaku

Aku kaget dan sontak kulepaskan jilatanku, Tasya yang memandang wajahku dengan pucat, aku pun memandang wajah nya dengan jantung berdebar.

"Mas itu suaranya Erika" Ucap Tasya

"Astaga mau ngapain dia kesini, gawat dong" Ucap ku

"Udah sayang, kamu masuk kamar mandi dulu deh, cepetan"

Segera Tasya berjingkat menuju kamar mandi dengan membawa kemeja, bra serta celana jeans nya, mungkin sekalian membersihkan tubuhnya, Karena Tasya hampir mencapai Orgasmenya yang terputus oleh kedatangan Erika.


TERUS IKUTI KISAH INI

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACADAN BANTU AUTHOR DENGAN VOTE KISAH INI



Friends with BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang