Hubungan Toxic? [23]

297 16 7
                                    

|| 23.  Evan. ||
===================================

Hallo, hallooo?!

Kawal cerita 'Hubungan Toxic?'
Sampe tamat, ya?

Heppy Reading All
===================================

Syazla  menjatuhkan badannya di atas kasur empuk miliknya. Mengambil Handphone lalu membuka permainan ‘Bubbu’.

15 menit berlalu. Merasa bosan, ia mulai membuka aplikasi Tiktok. Baru saja membuka aplikasi tersebut Syazla sudah di kejutan dengan video kuntilanak yang sedang menggendong bayi, dengan cepat ia scroll ke bawah. “Koplok!” makinya keget.

Syazla mematung. Tadi, ujung matanya tidak salah melihat ‘kan? Dengan sedikit keberanian Syazla kembali melihat kearah jendela balkon mengunakan ujung mata-nya. Hawa yang tadinya biasa saja berubah menjadi mencekam. Benar, Syazla tidak salah lihat lagi, ada bayangan hitam di sana, seperti tengah menatap ke arahnya?

Hei... baling baling bambu!

“Aaaaa!” pekik Syazla kaget, dengan jantung yang terus berdegup kencang. Ia menoleh ke arah ponsel dan ternyata itu nada dering telefon.

La... la... la....
Aku sayang sekali ... Doraemon~
La... la... la....
Aku sayang sekali ... Doraemon~

Dan ternyata, si kakel jamet yang Menelponnya.

Syazla mengigit bibir bawahnya, dirinya bing-bang apakah dirinya harus angkat atau jangan? Dirinya ‘kan lagi marah kepada cowok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syazla mengigit bibir bawahnya, dirinya bing-bang apakah dirinya harus angkat atau jangan? Dirinya ‘kan lagi marah kepada cowok itu. Tapi dirinya juga mau mengangkat panggilan ini supaya tidak terlalu takut.

Syazla kembali melirik kearah jendela, ternyata bayangan hitam besar itu masih ada. Ingin memangil kakak-kakaknya, namun berteriak terasa berat keluar. Mana mungkin suara lirih-nya bisa terdengar sampai kelantai bawah?

Tidak ada cara lain, Syazla mengangkat panggilan tersebut, “Ha-hallo?” cicitnya pelan.

“Lo kenapa Sya? Kok suaranya bergetar gitu?” Mendengar pertanyaan itu Syazla tersenyum kecil, lucu sekali suara khawatir Kenzie

“Ngak kenapa-napa.”

“Bohong ....”

Syazla mendengus, “Ngak! Di bilang nggak ya enggak. Mau ngapain nelpon-nelpon segala?”

Bukannya mendengar suar marah, Syazla malah mendengar tawa kecil di seberang sana, emangnya ada yang lucu? “Haha ... Santai dong, hobi banget marah-marah. Gue mau minta tolong ... Tolong bukain pintu balkon kamar, lo.”

Syazla mematung mendengar nama balkon, kembali merinding dibuatnya. “Ng-ngak mau ... Kenapa harus dibuka?”

“karna gue ada di sini, eh ... Di sana. Ck, maksudnya karna gue ada di balkon kamar, lo.”

Hubungan Toxic? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang