*
Pada suatu malam di kediaman rumah pasangan Casandra dan Ryzard,
Pring ..
suara keras dari vas bunga yang jatuh benturan yang cukup kuat dengan lantai.
Suara tersebut disertai dengan teriakan seorang wanita hamil memecah keheningan di sekitar kamar.
Nafas Ryzard tersengal-sengal, terhenti di tenggorokannya akibat gelora emosi yang membara.
Tangannya yang gemetar masih memegang erat beberapa gulungan dokumen yang tampak kusut terlipat, menyerupai amarah yang melingkupi dirinya.
Wajahnya merekah menjadi merah menyala, seperti bara api yang menyala di dalam dada yang terbakar oleh emosi yang tak terkendali.
"Sampai segitu marahnya kamu Zar sama aku, emangnya salah kalau aku datang ke kantor untuk nganterin makan siang untuk kamu Zar?" tanya gadis itu dengan nada kesal, dengan matanya berkaca-kaca.
"Kenapa?? Kamu nanya kenapa?.. Ya udah jelas-jelas kamu mempermalukan aku di depan para klien, gara-gara kamu bilang kalau kamu istri aku, dan mereka langsung ngebatalin kerjasama perusahaan!!" ujar Ryzard dengan suara yang penuh amarah.
"Emangnya aku salah apa sih sampai-sampai klien nolak kerjasama?" tanya Casandra dengan nada heran.
Ryzard menghela nafas panjang, dengan gerakan tangan yang tegas melemparkan file-file yang masih digenggamnya ke belakang tubuhnya, lalu langkahnya mantap mendekati istrinya yang berdiri di dekat pintu kamar yang tertutup.
Ryzard dengan tegas memposisikan dirinya di depan istrinya, memojokkannya hingga punggung istrinya bersentuhan dengan pintu.
Dengan tangan yang kuat ia mencengkram dagu Casandra dengan keras oleh tangan kekarnya,menatap dalam matanya dengan intensitas.
"Kamu nanya salah kamu apa?? Aku susah-susah jaga rahasia kalau aku udah nikah dan kerja mati-matian agar bisa bekerja sama dengan perusahaan terkemuka itu,Dan kamu datang seenaknya ngasih makan siang di lobi persis dihadapan klien! Apa kamu masih mau nanya kesalahan kamu dimana?" jawab Ryzard dengan bisikannya yang menakutkan.
Ryzard mencekik leher gadis itu, membuat Casandra sesak nafas. Perempuan itu meremas tangan Ryzard mencoba untuk melepaskan diri.
Tetapi bukannya mengendur, cekikkan itu malah semakin menguat.
"Zar!! Lepas zar!" Ucapnya yang tampak mencoba untuk bernafas,air matanya keluar terus menerus.
"Sebagai hukumannya kamu harus menjalani tugas sebagai seorang istri malam ini," bisikan menusuk sampai bulu kuduk Casandra berdiri.
Kemudian ia mengangkat tubuh perempuan itu untuk dinaikkan ke atas ranjang.
Namun Casandra meronta saat dirinya sudah duduk di atas ranjang, ia menolak untuk memberi kewajiban kepada suaminya malam ini karena ia khawatir dengan bayi yang dikandungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Call Me Papa Anka's [TERBIT]
RomanceGue nggak peduli ayah dari bayi ini,benih yang ditanam di rahim lo ini! Yang pasti gue cuman ingin menjadi ayah untuk bayi ini, meskipun ini bukan darah daging gue,gue akan memperlakukan layaknya anak kandung. Dan gue juga nggak bakalan melarang lo...