BAB 4

18 2 0
                                    

Selamat pagi, pagi ini seperti biasa tidak ada yang sempurna kecuali disambut dengan notification kota Bandung, saatku buka ternyata itu foto foto tentang kuliner di Braga dan Dago

Aku juga ingin sekali kesana, bukan hanya untuk menikmati kulinernya saja tapi untuk menikmati keindahannya lagipun disana ada bundaku


Aku memutuskan untuk segera bersiap pergi ke sekolah


Sampai disekolah aku melewari lorong yang banyak murid berlalu lalang menuju kelas mereka masing masing salah satunya aku.

Aku masuk kelas dan langsung disambut teman temanku

"Raa, muka lo ko pucet sih? Lo sakit?" Tanya aurora khawatir

"Gapapa, emang lagi kurang enak badan aja"

"Kalo gaenak badan tadi mending dirumah aja" guma kecil aurel sambil tetap mempertahankan wajah datarnya itu, tentu saja bukann hanya aku yang mendengar gumamannya

Aku terkekeh kecil menatap aurel

"Eh udah udah guru udah masuk tuh" neisha memberitahu

Benar, disana sudah ada guru yang masuk sembari menaruh buku dan laptop miliknya di meja khusus guru

"Anak anak, buka buka cetak kalian kita akan mempelajari bab bab yang belum dikoreksi akan ibu masukan nilainya ke raport kalian, toh kalian sudah mau lulus jadi perlu nilai yang cukup untuk nanti masuk kuliah" celoteh guru bernama lestari itu

Kamipun langsung membuka buku kami dan mulai mengoreksi pelajaran apa saja yang belum mendapat nilai.




Jam istirahat tiba, aku dan temanku tidak berniat pergi ke kantin karena malas maka yang tersisa dikelas hanya kami berempat

Neisha sedang membaca buku novel miliknya

Aurel sedang fokus dengan benda pipih di tangannya

Aurora sedang asik memakan bekal yang ia bawa

Sedangkan aku? Aku sibuk melamun, entah apa yang aku pikirkan, dan aurel menyadari itu

"Ngelamun mulu, kaya orang gapunya semangat hidup lo" celetuk aurel membuka keheningan

Akupun kaget dan langsung bengong menatap aurel, neisha dan aurorapun langsung menatap kita berdua

"Ngelamunin apa?" Tanya aurel dingin

"Gapapa rel tadi cuma bingung aja" jawabku sambil tersenyum kecil

Aurel hanya menyunggingkan sudut bibirnya, aku yang melihat itupun mengerutkan kening, belum sempat bertanya tapi neisha sudah menengahi

Gadis itu bilang "Ada apanih, kok kalian pada bingung" neisha cemberut menatap kita penasaran

"Yaelah bocil, makanya jangan sok jadi kutu buku deh" aurora menoyor jidat neisha

Neishapun langsung memegang jidatnya "ihh rora, sakit tau" sebal anak itu

"Udah udah, bel udah masuk tuh" kataku sambil tertawa kecil

Ekspresi aurel tetap sama, dia menatapku dengan datar tapi seolah tau bahwa aku sedang tidak baik baik saja.

"Pulang sekolah ikut gue ya" bisik aurel, akupun kaget tapi berusaha menepis itu

"Oke"




Pulang sekolah sudah tiba, banyak murid yang tertawa senang karena ingin kembali kerumah mereka tepatnya kembali tertidur di kamar.

Seperti tadi, aku ikut pergi bersama aurel dia mengajakku bermain dirumahnya tapi aku bingung mengapa hanya berdua dan tidak mengajak neisha dan aurora juga?

Aku masuk memgikuti dari belakang kedalam rumah aurel, ibunya menyambutku dengan hangat

Segera aku cium tangannya, "Hai sayang, Rengganis ya?" Tanya ibu aurel sambil mengusap rambutku

"Iya tante" aku menatap wanita yang sudah cukup umur itu dengan senyum

"Bunda aja jangan tante dong" pintanya sambil cemberut

"Haha iya, yaudah aku nyusul aurel keatas dulu ya bun?" Izinku

"Iya sayang silahkan"


Aku masuk kedalam kamar bernuansa hitam itu, aku melihat banyak barang barang yang di dominasi hitam, dan ada lamu tumbler berwarna biru kelap kelip di dindingnya

"Sini ra duduk, taroh aja tasnya" aurel menyuruhku duduk sembari ia mencopot jam tangan putih yang tadi menghiasi pergelangan tangannya

"Ra, gue liat lo lagi banyak masalah ya? Cerita dong" ajak aurel, aurel yang terkenal dingin disekolah tapi sekarang ia menatapku dengan khawatir dan mata sayunya

"Haha, lo tau ya?" Lirihku

"Gue tau apapun tentang lo, karena gerak gerik lo itu mudah ditebak" balas aurel sambil menyunggingkan sudut bibirnya seperti disekolah tadi

"Ayah gue selingkuh lo tau itu, dan sekarang gue sendirian rel, bunda pergi menetap di Bandung" jawabku dengan menundukan pandanganku

Aurel terdiam sebentar lalu menjawab "terus lo mau apa? Kita kunjungin bandung aja lah yok" aurel memegang pergelangan tanganku

"Mana bisa, nanti ajalah habis pengumuman kelulusan" candaku

"Keburu belum sempat, gue tau lo ngidap penyakitkan" celetuk aurel sambil mengubah ekspresinya menjadi dingin lagi seperti yang biasa ia perlihatkan disekolah

Au terkejut, dari mana ia tau kalau aku menyimpan penyakit?

"Gausah nanya gue tau darimana, intinya benerkan" aurel berkata sambil menyisir rambutnya menggunakan jari jari kearah belakang

"y-ya" jawabku singkat sambil menundukan kepala bingung

"Ra? Jangan sedih terus ya? Selalu ada gue disini"

"Rel perut gue sakit, gue lupa kalo ada pertemuan sama dokter hari ini" bukanya menjawab pertanyaan aurel aku malah bilang seperti itu dan segera aurel terkejut

"Kenapa lo gabilang astaga!" Kaget aurel

"Ayo gue anter cepet" aurel mengambil jaket hitamnya dan menuntunku keluar

Ibu aurel tidak ada , sepertinya ia sedang pergi entah kemana

Aurel mengendarai mobil dengan cepat, belum lama tapi kita sudah sampai dirumah sakit tempatku bertemu dengan dokter seperti biasa

Aku duduk dikursi tunggu bersama aurel, menunggu namaku dipanggil, lalu ada seorang perawat keluar dari ruangan

"Nomor antrian 72 atas nama Rengganis Maheswari" Kata perawat sambil mencari keberadaan pemilik nama, tentu saja aku

"Saya sus" aku berdiri bersama aurel, lalu masuk kedalam ruangan berbau obat

Setelah keadaanku di cek, aku dan aurel duduk di depan seorang dokter

"Penyakit kamu semakin parah, jika kamu tidak segera diobati nantinya kamu akan mengalami pendarahan di lambung, saya akan kasih resep obatnya dan jangan lupa makan tepat waktu ya jaga pola tidur juga" kata dokter sambil menatapku cemas

"Iya dok, terimakasih" jawabku sambil tersenyum tipis, aku keluar bersama aurel yang memasang wajah dingin tapi penuh khawatir


Aurel mengantarku pulang segera untuk menyuruhku pergi beristirahat


Aku masuk dan langsung meminum obatku, lalu pergi menuju mimpi






Aku gajadi up tahunnn baru ya, upnya sekarang aja hehe!!!

Abis chapter ini bakal ada pengenalan cast!

Gabung ch tele yuk @wpstorybdg





Semangat kalian!!

Salam sayang 🫠💖

𝐁𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang