"Dad? Mom? Kapan aku memiliki adik?"
Uhuk
Uhuk
Mendengar anak semata wayangnya mengatakan hal itu tentu membuat Jaemin terkejut, darimana anaknya bisa belajar mengatakan hal itu? Apa dari Daddy nya?
"Sayang? Apa maksudmu?"
"Mom aku ingin seorang adik, aku bosan bermain sendiri saat berada dirumah"
"Tapi kau memiliki teman bermain disekolah sayang" Jaemin akan terus berusaha membuat anaknya ini mendapatkan jawaban yang memuaskan, lagipula Jaemin tidak ingin hamil dan melahirkan lagi. Itu sangat menyakitkan menurut Jaemin.
"Tapi mom, itu disekolah. Aku ingin teman bermain dirumah"
Jeno yang mendengar itu hanya bisa tersenyum sambil tetap memakan makanannya. T-tunggu? Tersenyum disaat seperti ini? Apa Jeno adalah dalang dari semua kata-kata Ji-Sung barusan?
Sebenernya saat Ji-Sung sedang bermain di taman belakang rumah Jeno sempat menghampiri anaknya itu, dia mengatakan bahwa memiliki seorang adik sangat menyenangkan. Dia bisa bermain dirumah bersama adiknya, dan berjalan-jalan dengan bebas bersama adiknya.
Setelah mengatakan itu Ji-Sung langsung meninggalkan meja makan dan segera masuk kedalam kamarnya.
"Kau dengar itu? Jie ingin memiliki adik" Bisik Jeno
"Kau pikir hamil dan melahirkan adalah hal yang mudah?" Setelah mengatakan itu Jaemin beranjak dari ruang makan dan berencana untuk ke kamar Ji-Sung.
.
.
.Melihat anaknya yang sedang bermain sendiri tentu membuat Jaemin merasa bersalah, ia tau betul di usia Ji-Sung saat ini dia pasti ingin memiliki teman bermain dirumah bukan hanya disekolah saja.
"Sayang, kau tidak tidur?"
Ji-Sung hanya terdiam saat Jaemin mencoba berbicara kepadanya, menurut Ji-Sung apa susahnya membuat seorang adik? Apa itu hal yang sulit?
"Kau pasti marah pada mommy mu kan Jie?" Ujar Jeno yang sekarang sedang berjalan kearah tempat tidur Ji-Sung
"Dad? Apa membuat adik itu sulit? Kenapa mommy tidak ingin?" Oh ayolahh, pria mungil ini masih berusia enam tahun. Apa yang diketahui oleh anak berusia enam tahun?
"Tidak sayang, membuat adik tentu saja tidak sulit" Jeno mengatakan hal ini sembari menatap Jaemin dan memberikan senyumannya yang tengil.
"Kata Daddy tidak sulit mom" Ah anak ini sangat imut, dan hal ini tentu saja membuat Jaemin tidak bisa marah kepada anaknya ini. Tapi tidak berlaku untuk Jeno, lihat saja nanti! Mungkin nasib buruk akan menimpa Jeno malam ini.
"Baiklah baiklah, mommy akan memikirkan itu nanti. Sekarang Jie tidur, oke?"
"Oke mom, good night"
"Good Night sayang"
***
"Apa maksudmu tadi? Mengatakan hal itu didepan Ji-Sung? Apa kau juga yang menyuruhnya untuk meminta adik?"
"Sayang, kenapa kau marah? Jie hanya meminta seorang adik dan kita bisa membuatnya. Bahkan malam ini jika kau mau" Oh Tuhan, Jeno memang sangat kurang ajar. Dia tidak mengerti betapa marahnya Jaemin sekarang.
"Terserahmu, malam ini aku tidak ingin tidur denganmu"
"Kau ingin tidur dimana?"
"Ada banyak kamar dirumah ini, aku bisa tidur dimana saja yang penting tidak bersamamu"
Selesai mengatakan hal ini Jaemin segera menuju pintu kamarnya, dengan niat ingin pergi dari kamar tersebut.
Tapi belum sempat Jaemin memegang gagang pintu Jeno sudah lebih dulu menarik pergelangan Jaemin."Lepaskan aku Lee Jeno, aku ingin tidur"
"Jika kau ingin tidur, maka tidurlah bersamaku"
Jeno kembali menarik tangan Jaemin dan menghempaskan tubuh pria cantik ini kearah tempat tidur mereka.
"Kau tidak ingin tidur bersamaku? Kau marah padaku? Kau tidak kasian pada Jie yang terus menerus meminta adik? Apa kau juga tidak merindukanku?" Bisik Jeno ditelinga sang Istri.
"Kau gila, aku sedang tidak ingin melakukannya. Lagipula itu salahmu, kau yang menghasut anakku agar dia meminta adik"
Tidak selesai dengan hanya mengatakan itu, Jaemin kini mendorong tubuh suaminya dan menampar pelan pipi lelaki bermarga Lee ini.
"Jika kau menggangguku tidur maka aku tidak akan pernah membuatkan mu makanan selamanya!"
Ah OMG
Vote Vote Vote
NEXTT???
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Property [[NOMIN]]
Teen Fiction"Dad? I want a new little brother" "Dad? When will I have a younger brother?" "Bun? Aku mau punya adek" "Cowo ya Bun"