True Face

378 29 4
                                    

Keesokan harinya, Sasuke kembali mengunjungi rumah owner perusahaan tempatnya bekerja itu. Ia kembali menempelkan access card dan memverifikasi wajahnya.

Gerbang terbuka lebar lalu ia pun memarkirkan mobilnya ditempat yang sama persis seperti kemarin. Sasuke keluar dari mobilnya dengan membawa peralatan yang akan ia kumpulkan dalam tools bag yang selalu ia bawa jika sedang melakukan maintenance. Pintu utama terbuka tak lama setelah kunci yang memiliki sistem face recognize itu berhasil mengidentifikasi wajahnya.

"Selamat siang Tuan, Nyonya dan Sakura." Sasuke menyapa ketiga pemilik rumah itu dengan sopan.

Setelah perbincangannya dengan Tuan Kizashi terkait apa yang akan dikerjakan Sasuke, Tuan Kizashi memberikan akses penuh terhadap Sasuke untuk melakukan instalasi terhadap sistem keamanan dirumah barunya itu.

Konsep yang sudah ia bicarakan dengan Sasuke kemarin kurang lebih seperti smart home. Kizashi menginginkan semua yang ada di rumahnya ini memiliki sistem otomatisasi agar dapat mengurangi jumlah pekerja.

Bukan apa-apa, hal ini merupakan permintaan dari putri sematawayangnya -Sakura. Ia menginginkan hunian yang nyaman dan intimate dalam artian hanya ada keluarga didalam rumah. Karena sesuai penuturan Sakura kepada ayah dan ibunya kalau dia sebenarnya tidak begitu nyaman jika tinggal dengan orang asing yang berkeliaran dirumahnya dalam hal ini asisten rumah tangga dan para penjaga keamanan.

Hal itu bisa dipahami oleh Sasuke karena terkadang ia pun merasa seperti itu. Setelah menyusun apa yang akan diterapkan pada rumah bergaya moderen itu Sasuke segera menghubungi koleganya untuk memesan device yang ia butuhkan.

Jika orang lain yang melakukan pemesan mungkin butuh waktu lebih dari satu minggu untuk mendapatkan alat-alat tersebut terlebih orang lain kadang melakukan negosiasi terlebih dahulu terkait harga sebelum deal untuk membeli.

Berbeda dengan Kizashi yang sekalipun ia tidak bekerja, hartanya tidak akan habis sampai mungkin Sakura memiliki anak cucu bahkan cicit.

Ada uang ada barang. Pikir Sasuke.

Setelah menyapa dan mengobrol sedikit dengan Tuan dan Nyonya Haruno, Sasuke di persilahkan Kizashi untu mengikutinya ke ruang kerja utama. Sesuai rencana yang sudah disusun kemarin, ruangan pertama yang akan ditambahkan security system adalah ruang kerja, ruang baca, dan kamar utama.

Setelah memasang beberapa kamera pemantau dan smart lock dibeberapa sudut ruang kerja dan ruang baca, Sasuke dan Kizashi beralih ke kamar utama. Kizashi menjelaskan bahwa didalam kamar utama terdapat beberapa ruangan lagi yaitu kamar tidur, walk in closet, dan kamar mandi.

Dalam ruang tidur selain ada kasur seukuran king size di tengah ruangan yang dihapit oleh nakas di kanan - kirinya, dibagian paling kanan terdapat ruang kerja mini yang dibataasi oleh rak buku setinggi pinggang orang dewasa. Dibagian kiri atau lebih tepatnya berhadapan dengan balkon terdapat dua buah single sofa berwarna merah maroon yang terlihat cocok dengan dekorasi diruangan tersebut.

Pemasangan kamera pengawas dan smart system sudah diatur sedemikian rupa agar penghuni kamar tetap mendapatkan privasi saat berada di kamarnya. Begitupun dengan bagian walk in closet serta kamar mandi di kamar utama.

Jam menunjukkan pukul dua belas lewat sepuluh menit saat Sasuke berdiri merapikan pakaiannya setelah memasang kamera pengawas di bawah meja kerja. Ia memasukkan kembali tools yang ia gunakan kedalam tas yang ia bawa.

"Mari kita makan siang terlebih dahulu." Ajak Kizashi yang sedari tadi memantau pekerjaan Sasuke.

"Terima kasih, Tuan." Yang dibalas senyum ramah Kizashi

Trust [SasuSaku 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang