Hari senin, awal minggu yang sebagian orang membencinya. Baik bagi siswa maupun pekerja. Bukan tanpa sebab, selain harus mengakhiri hari libur, disetiap hari senin semua sudut kota akan terasa sangat padat, terutama dijalanan. Seolah semua orang berlomba tanpa sabar untuk sampai ke tempat yang dituju.
Tidak terkecuali Sasuke, setiap kali hari senin tiba ia selalu memilih untuk berangkat ke tempatnya bekerja lebih awal. Kini ia tengah menikmati sarapannya yang baru selesai dibuatnya di pantry yang ada di lantai divisi IT.
Toast yang diolesi dengan selai kacang dan secangkir kopi hitam pekat tanpa gula. Menu monoton yang sama untuk sarapan hari seninnya.
Setelah menyuapkan potongan terakhir roti yang ia buat, Sasuke mengambil cangkir kopinya dan menyeruput cairan hitam itu yang masih mengeluarkan asap tipis. Lalu tangannya yang bebas membuka kalender yang ada diponselnya. Ia memilih tanggal hari ini untuk melihat jadwal kegiatannya.
Pada urutan pertama ia akan melakukan briefing bersama timnya pukul sembilan sampai dengan sepuluh -kurang lebih. Dan agenda kedua adalah ia akan melakukan pertemuan dengan pemilik perusahaan yang tak lain adalah Haruno Kizashi dan beberapa manager lain untuk membahas terkait rencana penambahan cabang perusahaan yang ada luar Tokyo.
Sasuke menutup ponselnya dan merapikah alat makan yang sudah kosong. Ia meletakkan piring dan cangkir bekas sarapannya pada troly yang biasa digunakan office boy untuk menganggkut alat makan kotor.
Sasuke melenggang memasuki area kerja divisinya. Ia melihat rekan satu timnya tengah senyum-senyum sendiri sambil memainkan ponsel keluaran terbarunya itu. Sasuke berdehem untuk mengalihkan fokus anak buahnya tersebut. Sai si pemilik kulit pucat itu terlonjak kaget saat menyadari managernya sudah tepat berada dibelakangnya.
"Bos!!! Kau mengagetkanku saja!" Sasuke tampak acuh dengan sindiran Sai.
"Tumben sekali jam segini kau sudah ada di kantor?" Tanya Sasuke heran. Ia merogoh kotak makan berwarna ungu muda yang ada diatas meja Sai sambil menatap salah satu leader di divisinya itu curiga. "Bekal, huh?"
Sai menggaruk surainya yang sewarna dengan Sasuke. Ia menampilkan cengiran andalannya jika tengah dalam kondisi tersipu.
"Kau memiliki kekasih, Sai?" Tanya Shikamaru yang tiba-tiba sudah berada disisi lain meja kerja Sai.
"Kalian ini kenapa, sih?" Sai kembali menggaruk rambutnya. "Apa salahnya memiliki kekasih? Toh usia kita sudah matang untuk memiliki kekasih." Jawab Sai memberengut.
"Apalagi kau, bos! Usiamu lebih tua tiga tahun dari kami! Cepatlah cari kekasih! Dan lampiaskanlah amarahmu pada kekasihmu! Jangan kepadaku." Ucap Sai meracau.
Plak
Sasuke memukul kepala Sai dengan kertas yang ia ambil dari meja disamping Sai.
"Aku bukan kau yang hanya menggunakan kekasihku untuk pelampiasan." Timpal Sasuke sengit.
"Dan aku bukan pedofil sepertimu, Shimura Sai." Lanjut Sasuke yang menyeringai puas setelah melihat foto profil yang tertera pada ruang chat Sai dengan kekasihnya yang ternyata bernama Yamanaka Ino.
"Dasar perjaka tua kalian semua!!!" Teriak Sai yang menggema seantero ruang IT tersebut.
.....
Yang penasaran dan mau baca full silahkan kunjungi
⬇️⬇️⬇️
https://karyakarsa.com/vilou
Atau link yang ada di bio 😊
⬆️⬆️⬆️
.
.
.See u there 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust [SasuSaku 21+]
Fanfiction"Dari mereka aku belajar untuk tidak terlalu mempercayai orang lain. Bahkan orang yang sudah kita anggap sahabat terdekat pun perlu diwaspadai. Karna nyatanya banyak kejahatan yang muncul dengan tersangka adalah orang terdekat korban. Maka dari itu...