; — ★ .
"Diam."
"Gabisa."
"Yaudah pergi sana."
"Aku gatau harus kemana.."
. . .
"Icy!"
"BISA DIAM GA LO BABI!! GUA MAU TIDUR ANJENG."
"ISTIGFAR, ish ish astahfirullah hal'azim"
"Buacot banget lo."
And, here they are. Berawal ketemu di taman, diintilin sampe rumah. Ice juga tidak expect kalau ada roh yang bisa tertarik sama dia.
— Beberapa jam yang lalu —
"Candaan lo ga lucu"
"Ya Allah, yang ngelucu siapa coba... sebenarnya aku disini udah 2 bulan, tapi tiap aku nyapa orang, mereka ga pernah balas, makanya aku mikir kalau orang-orang gabisa liat aku, terus pas kamu nyapa, ya aku kaget, karena akhirnya ada yang liat—"
Ice menghentikan ucapan sosok tersebut dengan menunjuk jari telunjuknya kehadapan sosok yang mengaku sebagai roh tersebut."Stop right there. Jadi... lo ini setan?" ucapnya dengan wajah tidak percaya.
"Dibilangin aku roh, bukan setan! Btw namamu siapa? Aku ga inget namaku sendiri sih, yang paling aku inget, kyknya di kehidupan sebelumnya? I dont clearly remember, i guess, they used to call me Azey or Aze." ucap sesosok yang sekarang diketahui bernama Aze itu dengan berpose layaknya seperti orang berpikir.
Ice berniat tidak mau membalas dan langsung cabut begitu saja. Namun, entah mengapa kakinya seolah membeku, dibilang takut sih, enggak, cuman badannya reflek membeku karena efek shock.
Pada akhirnya ia menghela napas, berusaha sebisa mungkin untuk tenang.
"Panggil Ice aja. Dan lo ga inget gitu gimana kehidupan lo sebelumnya?"
"Hmmzz... Jangankan kehidupan, nama asliku sendiri aja aku ga ingat, Icy, gimana dong?"
. . .
"Hah?"
"Hah?"
"Kok lo hah balik sih."
"Ya— hehe, lo 'hah' kek orang bingung, ya aku ikut bingung."
Dapat Ice simpulkan bahwasannya Aze merupakan orang yang pecicilan. Lihatlah dirinya sekarang, sejak awal selalu nyengir, Ice jadi makin kesal liatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost of You
Fanfiction𝘛𝘳𝘪𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢 𝘪𝘯𝘴𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘦𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘦𝘴𝘵𝘢, 𝘢𝘬𝘢𝘯𝘬𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘯𝘺𝘥𝘢𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘢𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘤𝘢𝘯𝘥𝘳𝘢 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘳𝘪?