6. Kidnapped by The Alpha

1K 115 7
                                    

Sentuhan sinar hangat mentari pagi mengusik Xiao Zhan dari tidur lelapnya. Aroma asing dari pengharum ruangan yang tak dikenalinya membuat netra bulat indah itu terbuka dan mengerjap-ngerjap. Xiao Zhan bangkit perlahan dari ranjang empuk yang menjadi alas tidurnya semalaman.

Di mana ini?

Pertanyaan itu adalah yang pertama kali terlontar dalam kepala Xiao Zhan kala mendapati dirinya berada dalam sebuah kamar asing. Ia melihat ke sekeliling. Hampir semua perabotan seisi kamar ini didominasi oleh warna putih.

Dirinya memang cukup mabuk semalam, tetapi pikirannya masih cukup jernih untuk mengingat peristiwa yang terjadi sebelum ia kehilangan kesadaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirinya memang cukup mabuk semalam, tetapi pikirannya masih cukup jernih untuk mengingat peristiwa yang terjadi sebelum ia kehilangan kesadaran. Kejadian di club malam, pria misterius yang memberinya minuman berisi obat bius, lalu ciuman dengan mate-nya ...

Xiao Zhan sontak meraba sekujur lehernya dan melihat ke cermin rias. Leher putih itu masih mulus tak ternoda, tak ada bekas gigitan, begitu pula dengan sekujur tubuhnya. Xiao Zhan sama sekali tidak merasakan keanehan pada tubuhnya, artinya pria misterius tadi malam tidak melakukan apa pun padanya selain ciuman itu. Xiao Zhan bisa bernapas lega untuk saat ini.

Lantas, Xiao Zhan bergegas membuka jendela kamar. Harapannya pupus ketika mendapati jendela dipagari oleh besi teralis, selain itu kamar ini juga terletak cukup tinggi dari permukaan tanah—jika Xiao Zhan tak salah mengira-ngira, saat ini ia berada di lantai tiga.

Klak! Klak!

Xiao Zhan mencoba memutar kenop pintu. Sayangnya nihil, karena pintu kayu besar itu terkunci dari luar. Tubuh ramping khas omega milik Xiao Zhan tidak akan sanggup mendobraknya.

"Apa ada orang di luar?!"

Brakk! Braak!

Xiao Zhan tak putus asa menggedor pintu kuat-kuat, berusaha menarik atensi jikalau ada orang yang melewati ruangan tersebut dari luar.

"Tolong keluarkan aku dari sini!" serunya sekuat tenaga, tak peduli tenggorokannya mulai terasa sakit.

Tidak ada respon apa pun dari luar. Xiao Zhan teringat kembali pada rupa pria yang membawanya dari club malam.

"YAHH! ALPHA BRENGSEK, BERANI-BERANINYA KAU MELAKUKAN INI PADAKU!"

Lihat saja nanti, Baba, Mama, dan Gege tidak akan tinggal diam dan pasti akan segera mencariku.

.

.

Wang Yibo membenahi kancing lengan jas yang dikenakannya. Ia telah menyelesaikan acara makan paginya dan hendak berangkat ke kantor ketika melihat seorang pelayan berjalan tergesa ke arahnya.

Beautiful Mate (Yizhan ABO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang