parteu 4

116 13 1
                                    

happy reading
.
.

sunyi, itulah yang bisa menggambarkan suasana pada malam hari ini. malam ini terasa berbeda dari malam-malam sebelumnya. angin sepoi-sepoi terus berhembus, suasana dingin dan mencekam membuat siapa saja merasa takut untuk keluar rumah.

bahkan 3 bersaudara park pun tetap berada dikamarnya masing-masing.

cahaya bulan pada malam ini juga mulai bergerak, mereka yang tau pasti akan berada didalam kamar masing-masing. hingga pada saat tepat jam 12 malam, bulan purnama pun tiba.

"arghh" eraman seseorang yang kini sedang menahan hasrat nya untuk bersetubuh.

..

paginya setelah malam purnama yang sangat indah, para remaja pun telah mendapatkan second gendernya masing-masing. hingga mereka melanjutkan kegiatan nya seperti biasa, namun dengan suasana hati yang mulai berbeda.

"pagi sayang" namjoon terkejut melihat jeno dan haruto yang terlihat tidak baik-baik saja.

"sayang, hasilnya?"

"jeno omega ma"

"haru juga"

namjoon menghampiri mereka. mereka menundukkan kepalanya, merasa murung dan kecewa karena tidak menjadi alpha. haruto pun merasa sedih dengan fakta yang sudah ia duga kemarin.

"shutt, udah gapapa. lagian ayah sama mama ga nuntut kalian ini. udah udah sekarang sarapan! jewu mana?"

"kayaknya masih tidur deh ma. tapikan haru mau jadi alpha tau" haruto mencebikkan bibirnya membuat jeno dan namjoon terkekeh gemas.

"haha imut banget sih kamu, udah gih langsung sarapan nanti mama beliin suplemen, jangan lupa pake parfum kalo feromon manis kalian terlalu nyengat!!" tangan mulus namjoon mencubit pipi gembul haruto, ia mulai mengingatkan pada kedua anak omega nya untuk memakai parfum ketika feromon manis mulai tercium di indra penciumannya.

"loh, jeongwoo mana?"

siwon datang dengan hidung yang sedikit ditutup karena feromon manis anaknya, berjalan ke arah meja makan.

"belum bangun ka-"

tap

tap

"kenapa?"

semua orang menoleh dengan cepat kearah tangga, melihat jeongwoo yang sudah berdiri dengan mimik muka dan suara yang berbeda.

jeongwoo berjalan dengan perlahan kearah meja makan, ia masih senantiasa memasang wajah datarnya. melihat ayah, ibu dan kakak-kakaknya.

tak lama, jeongwoo memakan sarapannya. menatap bertanya pada orang-orang yang membeku melihatnya.

"alpha?"

jeongwoo menoleh, menatap penuh tanya pada siwon yang berdiri dihadapannya.

"apa?"

"lu alpha, jeong?" jeongwoo hanya diam tak memberi reaksi, ia hanya menatap haruto dengan ekspresi yang meyakinkan.

tak mau ambil pusing, akhirnya namjoon menyuruh mereka untuk segera sarapan dan pergi berangkat. hingga makanan pun tandas. kali ini jeno ingin mengantar kedua adiknya pergi ke sekolah. ia dengan mobil sedan nya sudah siap. hingga mereka sampai pada tujuan dan jeno segera berpamitan.

"jaga ruto baik-baik jeong!" pinta jeno dengan tatapan lembutnya menatap sorot manik tajam serigala jeongwoo.

mereka berjalan di koridor dengan keheningan melanda.

"gua ke kelas dulu ya?" haruto mengulum bibir atasnya yang sedikit kering, ia merasa gugup jika sudah melihat raut dan sorot mata jeongwoo yang dingin.

"hm"

"serem anj" gumaman haruto yang menatap takut pada punggung lebar jeongwoo yang kini sudah pergi mendahuluinya, lalu ia berbalik dan berlari cepat ke kelasnya.

berbeda dengan jeongwoo yang kini lebih memilih pergi ke rooftop terlebih dahulu sebelum bel pelajaran berbunyi.

"weh anjirt"

"pelan-pelan to!!"

dengan tangan yang lancang, gunwook memukul kepala haruto yang baru saja datang sembari berlari dan duduk secara asal di kursi milik orang lain. hanya demi duduk berdekatan dengan kedua temannya.

"hehe sorry, gua ga nyante gegara si jongu noh. dia alpha anjj nyeremin bangett" haruto mendramatisir keadaan. ia memasang ekspresi ketakutannya yang membuat jaehyuk dan gunwook tertawa.

"bejir gua kira apa, btw lu pada secgen nya ape?" cemilan manis masih senantiasa gunwook kunyah, bahkan saat ia bertanya pada haruto dan jaehyuk.

"gua omega" lengkungan sedih yang dibuat jaehyuk mampu membuat haruto dan gunwook gemas. mereka dengan serentak mencubit kedua sisi pipi gembul jaehyuk.

"gua juga jae"

"hooh gua juga anjir"

tak lama mereka bertatapan, hening, hingga selanjutnya tertawa bersamaan.

kring

bel jam pertama pun berbunyi, jeongwoo dengan segera pergi ke kelasnya. hingga ia memasuki kelasnya dan duduk tepat di samping asahi yang hanya diam sembari memainkan ponsel.

jeongwoo masih terus memasang wajah dinginnya, bahkan saat memasuki kelas tadi. dia memperhatikan asahi dengan lamat, aneh? aneh sekali bukan? asahi terlihat lebih berbeda dari sebelumnya. aura nya bahkan lebih kuat dari jeongwoo sendiri. dan yang paling parahnya adalah jeongwoo tidak tahu jika sebentar lagi akan ada fakta besar yang mengguncang hatinya. dan ingat satu hal!! dia merasa aneh dan kesal pada hamada asahi.

di lain sisi...

tadi malam, tepat sekali saat bulan purnama. rumah besar dan megah itu terasa sangat sunyi. namun terasa sangat erotis jika kalian masuk kedalamnya.

pemuda dengan hidung mancung dan tubuh yang sedikit pendek kini hanya bisa mengeram saat badannya tiba-tiba terasa membesar bahkan kedua otot dan dada bidangnya juga ikut membesar. suaranya yang memang sudah terdengar berat bahkan menambah menjadi lebih berat.

hingga pagi menjelang, dan pemuda itu berjalan ke ruang makan untuk memberi kabar pada keluarganya.

"aku enigma" ia duduk dengan perlahan, lalu mulai menyantap makanannya.

orang-orang yang ada di meja makan hanya diam menatapnya, lalu kembali melanjutkan sarapannya.

"gua alpha bang" bibir pemuda lain bergerak, dengan ekspresi datar pemuda itu berujar menanggapi sang kakak.

"selamat untuk kalian"

dentingan sendok dan garpu pun berbunyi, menghiasi suasana yang sangat damai ini.

"giselle juga enigma, sa" bibir tipis sang ibu terbuka, memberi tahu sebuah fakta yang ia dapat dari pesan di ponselnya.





tbc
seru ga?
voment yaaa

enigma || sahiwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang