I - Day 1.

390 34 0
                                    

Suara yang dinantikan oleh semua murid di sekolah telah terdengar, bel sebagai pertanda jam istirahat. Seperti biasa, murid-murid langsung berhamburan keluar kelas bersama teman-teman mereka.

Tidak jauh berbeda dengan Azizi, atau biasa dipanggil Zee. Gadis yang berprawakan sedikit kurang feminim itu sedang berjalan ke arah kantin bersama dua temannya -sepupunya.

"Makaroni, bakso, somay... kalian beli apa?" tanya Adel, sambil memikirkan harus membeli jajanan apa hari ini.

Sebelum sempat menjawab, tiba-tiba dua murid dari kelas sebelah menginterupsi mereka. Azizi mengangkat sebelah alisnya, seolah bertanya "Kenapa?" pada kedua gadis itu.

Mereka adalah Ashel dan Kathrina, anak-anak kelas sebelah yang juga teman dari Adel, si gadis yang memiliki banyak teman.

Ashel tersenyum pada mereka, "Tolong lihatin, jangan sampai Marsha datang ke sini," sambil menunjuk ke arah lorong yang menuju kantin, tempat mereka berada sekarang.

"Oh, okay tenang aja," jawab Adel padanya.

"Marsha siapa?"

Pertanyaan aneh dari mulut Zee membuat semua mata tertuju kepadanya.

Zee tidak seperti Adel yang memiliki banyak teman di sekolah, meskipun sering mengikuti ke mana pun Adel pergi. Mereka sepupu, itulah sebabnya, kemanapun Adel pergi, Zee akan ikut bersamanya.

"Itu, yang putih, cantik, rambutnya lurus. Masa ga tau sih," jawab Ashel menjelaskan kebingungan Zee tentang temannya.

"Dia ulang tahun, kita mau kasih surprise," sambung Kathrina.

Ya, bisa terlihat dari kue yang mereka bawa. Sepertinya akan ada acara makan-makan di kelas sebelah.

Yang dijelaskan hanya menganggukkan kepalanya sebagai pertanda mengerti, "Tetap gak kenal, gue mau jajan. Lu mau nitip gak?" tanyanya pada Adel.

"Somay aja deh," jawabnya.

Setelah mendapat jawaban dari Adel, Zee dan Christy pun meninggalkan ketiga gadis itu untuk mengisi perut mereka yang sudah kosong tak tertolong.

🌷

"Zoy, nitip buang sampah."

Baru saja dia berdiri dari tempat duduknya, Christy sudah peka dengan apa yang akan dilakukannya.

"Sekalian elah, Zoy," lanjutnya sambil terkekeh melihat ekspresi Zee yang menatapnya datar.

Meskipun dengan nada sedikit kesal, ia tetap mengambil sampah yang ada di tangan Christy. "Ck, sini."

Langkahnya dihentikan ketika ia berada di dekat tempat sampah di depan kelasnya.

Ia melihat ke arah kelas sebelah yang terlihat ramai, mungkin karena surprise yang dilakukan oleh Ashel dan Kathrina tadi berhasil.

Dengan rasa penasaran yang memuncak, ia memberanikan diri mendekat ke arah kelas itu. Sedikit menjinjitkan kakinya untuk melihat ke dalam dari jendela dan mencari tahu siapa sebenarnya yang sedang merayakan ulang tahun hari ini.

"Jadi, itu yang namanya Marsha," gumamnya.

Setelah memuaskan rasa keingintahuannya, ia kembali ke kelasnya karena bel pelajaran selanjutnya akan berbunyi.

Her NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang