[12 Juli 2013, 05:00p.m]
Aku berdiri tepat didepan rumah yang pernah ku tinggali hampir 13 tahun. Aku menekan bell rumah itu. Diatas bell ada tulisan nama keluarga "Tachibana" nama ayah disana.
Pintu terbuka. Seorang pelayan yang dulu pernah ku kenal
"Bi, Murai!" Seruku. Melihatnya membuatku senang, dia berubah. Wajahnya mulai berkerut dan rambutnya mulai memutih
Dia bingung melihatku, tentu dia tidak mengenali 'aku' yang sekarang.
"Aku Risa" ucapku dengan senyum
Raut wajahnya berubah, dia menunjukan kesenangan diwajahnya "Nona Risa! Ya Tuhan! Sudah lama sekali" ujarnya seraya memelukku "Anda berubah. Ada apa?" Tanya bibi
"Kita bahas lain kali saja. Apa ayah didalam?" Tanyaku.
"Ah! Iya, tuan besar bilang kalau anda kembali kerumah. Aku turut berduka cita atas kepergian nyonya Tamako" ucapnya, wajahnya murung.
Aku menepuk pelan bahu bibi Murai dan tersenyum agar meyakinkan kalau aku baik-baik saja.
Bibi mengantarku ke ruang tamu. Dulu aku biasa bermain disini sewaktu kecil.
Ayah turun dari tangga. Aku berdiri dan membungkuk singkat(memberi salam).
Ayah memelukku "O kaeri (selamat datang)" ucapnya lirih
Aku membalas pelukannya. Ada seorang wanita seumuran ibuku, mungkin sedikit lebih tua berdiri di belakang ayah.
Dia tersenyum padaku "Aku Tanaka Reika" ucapnya
Dia pasti istri baru ayah. Wanita yang cantik dan anggun.
"Kubilang aku tidak ingin ikut acara aneh ini!"
Suara ribut terdengar dari atas. Lalu diikuti suara langkah yang menuruni anak tangga.
Sosok yang ku kenal
"HEEEEEEEE?!!" Teriakku dan Kou berbarengan. Aku keceplosan!
Tapi tidak mungkin! Kou? Kenapa?
Ah! Tachibana Kou! Kenapa aku tidak menyadarinya!?"Sedang apa kau disini?!" Tanya Kou kepadaku.
"Kou! Jaga sikapmu!" Ucap ayah tegas "Namanya Risa, dia akan jadi salah satu anggota keluarga kita. Dan dia adalah putri ku" jelas ayah.
Suasana tiba-tiba hening. Kami duduk di ruang tamu. Kenapa aku tidak menyadarinya? Kou adalah kakakku?! Yang benar saja. Semua anak laki-laki disini sama persis yang dibicarakan Yuri kemarin."Risa-chan. Ku harap kau betah disini" ucap Reika-san dengan lembut
"Aku akan ke kamarku" ucap Kou seraya berdiri dan meninggalkan ruang tamu
"Anak itu, sampai kapan dia akan bertingkah seperti anak kecil?" Ucap seorang laki-laki berambut hitam pekat. Sepertinya dia Usui kakak tertua yang Yuri maksutkan
"Hei, Risa-chan. Kau satu sekolah dengan kami bertiga bukan?"Tanya Ryu padaku
Aku mengangguk
"Kalau begitu, mohon bantuannya yah onee-chan(kakak perempuan)" ucapnya
"Risa kau bisa ke kamarmu. Barang-barangmu sudah dipindahkan semua" ucap ayah.
Aku berdiri dan permisi. Aku pergi bersama bibi Murai ke kamarku. Bibi Murai membukakan kamar yang akan disediakan untukku. Aku memasuki kamar itu. Kamar lama yang pernah ku tempati.
"Kamar ini tidak pernah di gunakan dan diganti. Tuan besar selalu bilang untuk tidak menggunakan kamar ini dan selalu menguncinya" jelas bibi Murai