Bergabung

807 98 47
                                    

Prihal takdir lisa pernah percaya apa yang ia jaga tak mutlak akan selamanya, tapi rasa egois berkecamuk melawan dan selalu siap memberontak pikiran. apakah lisa akan tunduk dalam egonya sepanjang tahun ? Ini isi curahan hatinya di hadapan cermin, merias diri seperti biasa sebelum pergi beraktifitas namun kali ini ada yang berbeda. lisa merias diri tidak pergi ke kampus nya melainkan ke kantor karna pekerjaan dimana hal tersebut yang selalu lisa inginkan, ada kebimbangan sebetulnya dalam diri nya namun sekali lagi lisa mencoba untuk berpenampilan semaksimal mungkin di hadapan para karyawan nantinya.

Ketukan pintu terdengar, masuklah bibi yerin menghampirinya. dia menunduk sopan dengan kedua tangan di depan, sangat menghormati nyonyanya yang menurutnya berwibawa "nyonya, asisten baru yang anda bicarakan telah tiba"

"Oh, baiklah.. suruh dia masuk"

Bibi yerin mengangguk, selepas kepergiannya hwang eunji muncul. penampilan wanita itu kali ini benar-benar mencerminkan sebagai mana wanita karir, rapih dan tenang. Lisa menyukai hal tersebut tak salah memilih.

"Selamat pagi, nyonya kim"

Lisa mengangguk dia berkata "eonnie"

"Saya di sini, nyonya" sahut hwang eunji pembawaan nya mahal sekali

"Hari ini kau akan ikut denganku untuk rapat bersama tuan jungkook dan para karyawan vita mia lainnya, apakau sudah menyiapkan segala sesuatunya seperti yang aku katakan tadi malam lewat email eonnie ?"

Wanita berambut sebahu itu mengangguk percaya diri "sudah nyonya, segala yang anda butuhkan untuk meeting nanti sudah saya siapkan"

Lisa tersenyum puas, dagunya terangkat kecil seraya menyeringai tipis. ia terkekeh merdu, sempurna sudah riasan di wajah cantiknya. almond eyes nya yang indah memicing tajam, di betulkan sedikit lagi surai yang ia ikat satu kencang pun agak tinggi.

"Apapun yang terjadi aku harus bisa membuktikan ke pada komisaris tuan jungkook itu bahwa aku tidak bisa di remehkan, akan kumenangkan segalanya eonnie" ucap lisa suaranya semakin merdu namun dalam, menoleh ke pada asistennya dengan tilikan angkuh kepunyaannya

Eunji masih menatapnya sekalipun lisa sudah memalingkan wajah, menatapnya dengan perasaan takjub. terkesan berapi-api dan tak tersentuh wanita itu menurutnya, murni bersih. antusias serta ambisiusnya yang tinggi seolah siap meluluhlantakkan segala-galanya. logikanya tajam serta keegoisannya dominan, sulit bagi siapapun yang ingin menjatuhkan wanita tersebut. terkadang lisa sendiri saja bingung, seolah di dalam dirinya ada dua sisi baik dan buruk.

"Tak akan ku kotori kamus kehidupanku dengan kegalalan" sambung lisa, api di dadanya kian berkobar

Lantas ia melampirkan jas licin kepundaknya, mengenakan sarung tangan kulit mahal di keduanya. wanita itu pun berlenggang seksi gontai dengan lipstik merah menarik senyum di sudut bibir, lisa sudah siap untuk melemparkan peluru bertimah panas ke arah jungkook agar pria itu membungkam mulutnya  karna terus melabelinya dengan panggilan 'kids'

"Cih kids.. terkutuk lah pria busuk" umpat wanita seksi ini

Di belakangnya kini hwang eunji mengerti, bahwa pasangan suami istri itu tidak saling mencintai. dia mewajarinya, sebab sudah banyak sekali tragedi yang seperti ini.

•••

Ruang rapat itu sudah berkumpul beberapa karyawan vita mia sekaligus jungkook sendiri yang baru saja hadir di sana bersama dengan sangmin asistennya seperti biasa, masih ada beberapa yang berbisik-bisik sebab rapat belum di mulai.

"Bisa kita mulai rapatnya, sajangnim ?"

Jungkook menoleh ke arah pintu, lalu kembali memandang salah satu karyawannya "tunggu"

Eyes on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang