prolog

0 0 0
                                    

                        Semenjak poros keluarga tiada, banyak perubahan yang terjadi. Mental, ekonomi, keharmonisan? Yeah tak luput dari tiga masalah tersebut. Tak luput dari masalah tersebut, ternyata salah satunya menanggung masalah yang dianggap sepele tapi tidak boleh disepelekan.

Cucu pertama dari anak pertama, sang anak emas keluarganya dan cucu kebanggaan kedua kakek neneknya. Siapa sangka setelah kepergian kakek tercinta membuatnya memikul beban kesedihan mendalam. 

Sebelum kakeknya mengalami Demensia setelag beberapa kali keluar masuk rumah sakit,  sang kakek terus menanyakan kapan ia akan menikah. Sang kakek takut tidak bisa melihat cucu perempuan kesayanganya menikah dengan lelaki belahan jiwanya. Dan selang sebulan,  kakek menghembuskan nafasnya setelah 5 hari dirawat di ICU . Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, sang kakek terus menyebut cucu pertamanya dan meraung raung histeris. Para perawat yang berjaga kewalahan menenangkan kakek. Namun sayangnya saat sore hari sang kakek pamit dari dunia.

Cucu perempuan pertama dari anak pertama merasakan sesak yang begitu sesak. Seolah olah dunia sedang menertawakanya.
Betapa tidak beruntungnya hidup dia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blood inkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang