Phi Yeonbaek menggeram tajam. Dia nyaris memukul anak laki-laki semata wayangnya saat surat itu keluar dari Rumah Sakit secara tiba-tiba sebagai satu lagi hadiah natal kejutan miliknya.
Dia sudah begitu sabar untuk mempercayai Istrinya tetapi wanita itu memutuskan untuk berkhianat sampai titik darah penghabisan. Wanita sialan yang memintanya merawat sang anak meski tahu resiko yang akan dialaminya di masa depan.
Di bawah kertas putih setelah tulisan-tulisan kedokteran yang panjang adalah nama Phi Hanwool dengan statusnya sebagai sang female.
"Kau female? Dan mereka berwarna merah?!"
Dan dia female dengan dua pasangan.
Pada dunia kali ini: sifat laki-laki dan perempuan bisa berubah. Status Male dan female telah mengubah jenis kelamin pertama mereka.
Dia yang terlahir sebagai male perempuan tidak dapat membuahi tetapi dapat mengendalikan female yang ditakdirkan. Sedangkan female laki-laki dapat dibuahi oleh pasangan laki-laki mereka.
Beberapa diantaranya seperti: male perempuan dan female laki-laki memilih untuk tetap berhubungan seks namun male perempuan akan lebih banyak menguasai pertempuran dari pada female laki-laki.
Sebagai pembeda status: male dan female memiliki warna garis yang akan muncul pada pergelangan tangan sebelah kiri mereka. Male memiliki warna biru terang dan female memiliki warna merah muda yang cerah.
Pada kasus Hanwool, warnanya terlalu merah terang sehingga Yeonbaek semakin gencar menampar dan memukul kepala anak laki-laki itu. Hanwool sendiri tahu dia tidak menginginkannya. Dia tahu Ibunya mencintainya sebagai female. Tetapi dengan dua male yang menunggunya? Itu juga bukan tujuan dari hidup yang diinginkannya.
Begitu orang-orang mulai membicarakan betapa bernasib buruk dan beruntungnya dia, Phi Yeonbaek segera melakukan berbagai macam cara agar warna pada pergelangan tangan Hanwool bisa berubah.
Media mulai berdatangan dan jika perlu, Phi Yeonbaek akan menghapus warna itu meski Hanwool menjadi cacat setelahnya.
"Apa Ayah keras pada Kakak karena sayang pada Kakak?"
Setiap waktu, Hansol akan bermain, bertanya-tanya mengapa pergelangan tangan Kakaknya terluka:
"Kenapa tangan Kakak di balut perban?"
Dan Hanwool akan menjawab, "Kakak buruk dalam memotong. Jadi ya.. terluka, deh."
Tapi Hansol sebenarnya tahu. Ayah mereka tidak pernah menyukai Kakaknya. Pada saat-saat tertentu, dia akan melirik ke samping untuk menatap. Tangan Hanwool akan gemetar di punggungnya. Dia mungkin tidak menyadari adiknya memperhatikan. Hansol juga hanya memandang Hanwool. Gadis kecil itu hanya tahu Kakaknya tidak baik-baik saja.
• • •
"Kakak, aku khawatir pada Kakak ku."
Gamin memandang anak perempuan itu sebentar. Beberapa jam yang lalu sebelum dia kembali dari membeli energi drink dan makanan penutup, seorang gadis kecil telah duduk di depan toko es krim, sendirian, sambil menggoyangkan kaki-kakinya yang malang.
Dia terlihat murung. Seseorang tidak berdiri di sampingnya jadi Gamin datang berbicara untuk sekedar basa-basi. Sepertinya gadis kecil itu terlalu bahagia untuk berbicara pada seseorang.
"Kau mengingatkan ku pada teman Kakak di Sekolah. Warna dan mata kalian sangat identik."
"Benarkah? Kakak ku juga identik. Kami seperti dua bersaudara yang lahir di musim Salju! Begitu, kata orang-orang."
Phi Hansol terkekeh, terus menyebut sang Kakak dengan ceria. Mengatakan bahwa Kakaknya adalah yang terbaik di dunia! Gamin lagi-lagi menjadi penasaran.
'Phi ... Hanwool?' Nama itu tersangkut di lidahnya.
"Siapa nama Kakak laki-laki mu?" tanya Gamin, mengambil satu lagi sosis di dalam bungkusan untuk diberikan kepada Hansol—diam-diam berharap bahwa itu benar.
"Kakak ku bernama.." Tapi sebelum Hansol melanjutkan, seseorang sudah berdiri di hadapannya. Mata kuning keemasan itu menatap mereka tajam dan Gamin yakin Hansol tidak lagi menangis seperti tadi.
Seharusnya dia lebih cepat sadar saat anak laki-laki yang membawa Hansol pulang bahkan tidak memberi salam perpisahan padanya. Gadis kecil itu melambaikan tangannya lalu berlari ke dalam pelukan anak laki-laki lain, diam-diam berbisik, menciptakan keterkejutan di wajah Gamin.
Begitu mereka benar-benar menghilang dari pandangannya, Gamin menyadari bahwa Hansol memang sangat mirip dengan Hanwool.
Lebih dari pada itu, fakta yang di sampaikan Hansol bahwa Hanwool lahir sebagai seorang female menjadi informasi yang berputar di kepalanya sekarang.
Gamin terdiam di tempatnya.
T.B.C

KAMU SEDANG MEMBACA
GaWool Fanfic: Bound Love - SOULMATE
Fiksi Penggemar(HIATUS) [SHORT] Gamin tahu mereka telah bertemu, tapi Hanwool menjauhinya, pasangan takdirnya karena ayah kebenciannya. Top!Gamin x Bottom!Hanwool