Keep your enemy closer

99 13 7
                                    

Setelah mendapat informasi dari Kira bahwa permintaannya  untuk bertemu dengan Sang Ayah dikonfirmasi siang ini, Sherina memutuskan untuk memulai kembali bekerja hari itu juga.

Sherina melangkahkan kaki di headquarter Darmawan Grup, merasakan sensasi nostalgia setelah 5 tahun bak hilang ditelan bumi, langsung menuju lantai 16 dimana ruangannya berada. Kira menyambut Sherina bersama dengan Diana, her assistant. Pada struktur organisasi Darmawan Grup, Sherina menjabat sebagai Head of Strategic Finance & Business Development department. Such a cool position, rite? Tetapi Sherina ada di posisi itu bukan hanya karena ia adalah pewaris tunggal, namun juga didukung dengan background pendidikan terakhirnya dengan gelar Master of Business Administration di salah satu Universitas di Australia. Sherina memiliki tim yang solid karena bagaimana pun peran yang diemban di departemen tsb vital bagi perkembangan dan ketahanan Darmawan Grup. 

Meskipun selama 5 tahun di Paris, Kira selalu memberikan quick update kepada Sherina, namun saat ini ada rasa sedikit menyesal dihatinya, meninggalkan tim begitu saja karena ia tidak cukup dewasa dan egois. Setelah mendapatkan brief dari Kira appointment dan progres proyek terkini, Sherina meminta waktu untuk tidak diganggu di hari pertamanya kembali bekerja.

Sepeninggal Kira, Sherina mengeluarkan ipad miliknya dan memastikan beberapa hal pada business proposal yang dimilikinya. Ia tampak gelisah. Pertemuan dengan Ayah siang ini tentu saja perihal pekerjaan. Sherina memandang keluar, mengatur nafas agar ia lebih tenang. Salah satu hal yang ia peroleh dalam perjalanan berkelana adalah ia memilih untuk mengutarakan dan mengekspresikan dirinya secara lebih bijak.

------------------------------------------------------------------

Mr. Darmawan's Office     

Sherina mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan Sang Ayah. 

"Good afternoon, Sir," Sherina menyapa ayahnya sambil tersenyum

"Hi sayang, wah beneran dong kamu udah di kantor, tadi kirain Ayah si Kira ngerjain", Pak Darmawan berceloteh sembari menghampiri dan memeluk putri semata wayangnya itu.

"Ya beneran dong Yah, udah kabur 5 tahun masa masih bolos aja ga kerja-kerja, dikata apa aku nanti. Pengecut?" ucap Sherina bersungut, mengeluarkan aura kekananakan didepan Sang Ayah.

"Siapa yang berani? kamu ga ngapa-ngapain asal bahagia juga valid, nak,"kekeh sang ayah.

"Ayah."ucap sherina tegas. 

Pak Darmawan lebih dari tahu sifat putri semata wayangnya itu, yang tak jauh juga menurun darinya.  Harga diri tinggi, pekerja keras sekalipun sifat keras kepalanya itu.

"Jadi ada progres apa Sher?" ucap Pak Darmawan kembali serius  

Sherina menyampaikan progres terkini proyek-proyek grup termasuk juga option strategic financing yang akan dilakukan timnya selama setahun kedepan menunjukkan outlook kinerja Darmawan Group stabil sesuai target. "Thus, i want to start a new business line, Yah," ucap Sherina mengakhiri laporannya. Hal tsb membuat Sang Ayah cukup terkejut namun tertarik.

"What are you gonna do?"

Sherina memaparkan business proposal yang beberapa waktu terakhir ia susun, satu lini bisnis yang benar-benar baru bagi Darmawan Group, meskipun memang bisnis ini bersifat lebih personal bagi Sherina sebagai wadahnya berekspresi dan berkarya dengan caranya. But Sherina being Sherina, ia pun tahu sebagai businesswoman, she wont tolerate failure and being a burden to the group, instead she believes that this new ventures can complement Darmawan's Group growth in the future.

Lini usaha baru yang Sherina ajukan adalah custom jewelry line, salah satu lini bisnis yang akan mengakomodir passion Sherina di bidang seni design. Sherina kemudian membicarakan proses produksi mulai dari calon supplier batu permata, pengrajin, teknologi, pemasaran hingga mapping pangsa pasar dan market positioning Darmawan Group setelahnya.

Fy NemesisWhere stories live. Discover now