Siapa laki-laki itu?

15 5 1
                                    

Malam pun tiba, Olivia yang sedang bergegas untuk berdandan karena Amanda yang dari tadi menelpon nya berkali-kali, padahal ia sedang asyik-asyiknya membaca buku di perpustakaan rumah nya itu

"Wah cantik sekali nona muda... Nona mau kemana?" Tanya salah satu bibi pengurus rumah nya menatap Olivia dengan tersenyum

"Ah... Bibi nanti bilang ke ayah jika aku pergi ke taman bermain"

"Ah tumben!" Kaget bibi nya seakan-akan Olivia tidak pernah jalan-jalan sama sekali

"Ah sudah bibi, aku buru-buru tolong beri tahu itu jika ayah sudah datang ya"

"Baiklah non, selamat bersenang-senang yaa"

Dengan cepat ia masuk ke dalam mobil yang sudah siap dari tadi untuk mengantarkan, spam chat dan telpon dari Amanda membuat nya kesal dan pusing mendengar nya

Lalu tibalah Olivia di depan gerbang masuk, di sana ia melihat Amanda sedang mengacak pinggang nya dengan sangat kesal menatap kearah Olivia di samping nya juga terdapat Azka yang sedang melambai sambil tersenyum

Yang membuat nya kesal dan ingin kembali pulang ke rumah, terdapat laki-laki di samping Azka yang tidak asing bagi nya

Ya dia adalah teman Azka yang tadi bertemu di lorong sekolah dan lagi-lagi mereka bertatapan seakan-akan beradu tatapan dingin

"Kenapa kau lama sekali!" Ucap Amanda dengan kesal, ia sudah lama menunggu dan bahkan Azka dan Amanda yang pertama kali datang

"Maaf..."

"Tidak apa-apa Olivia" Jawab Azka dengan andalan nya tersenyum ramah pada Olivia

"Oh ya aku ingin memperkenalkan nya pada mu, tadi itu belum kenalan kan? Hehehe" kekeh Azka mendorong teman nya untuk mendekati Olivia

Bukannya berkenalan lagi dan lagi mereka hany terdiam canggung sambil beradu tatapan dingin mereka, itu membuat Azka memukul punggung belakang teman nya itu dengan sangat keras

"*Plakk* bro lo jadi cowo duluan dong ah" ucap Azka menatap teman nya itu dengan senyum kesal nya lalu menatap Olivia dengan terkekeh canggung nya

"Hahaha maaf ya Olivia dia emang dingin tapi dia baik kok sama kek kamu juga" lanjut Azka sedikit malu karena hampir saja menunjukkan sifat asli nya pada Olivia

"Tch... Gua Juan" ucap Juan berjaket kulit hitam dengan celana hitam nya mengulurkan tangan putih nya itu untuk berjabat tangan

"Aku Olivia" jawab Olivia hanya menatap tangan itu tidak membalas jabatan nya

"H-hah! Tch... Sok dingin" Gumam Juan dengan sangat kesal, gumaman Juan terdengar oleh Azka membuat Azka terkekeh mengelus punggung Juan

"Hahaha poor my friend, cewek berhati dingin bro susah ngedapatin nya"Bisik Azka kepada Juan membuat Juan mengalihkan pandangan nya kearah lain

"Baiklah ayo kita masuk" ucap Amanda merasa tidak enak melihat Juan yang menahan rasa kesal nya kepada Olivia saat Olivia tidak membalas jabatan nya

"Kali ini Azka pacar ku akan mentraktir nya" lanjut Amanda tiba-tiba saja memeluk Azka dengan erat, pemandangan itu membuat Juan maupun Olivia terlihat jijik melihatnya

Azka lalu mengangguk tersenyum manis sebelum ia melepas kan pelukan Amanda, ia juga merasa ada yang aneh karena Amanda seperti meraba-raba diri nya tapi ia tidak mempedulikan itu

Ia kemudian memasukkan tangan nya di saku kanan nya untuk mengambil dompetnya dan ternyata dompet itu tidak ada di saku kanannya, itu membuat Azka sedikit bingung ia pun mengecek saku diri nya, namun....

"Hah!" Ucap Azka dengan panik mulai meraba seluruh tubuh nya, ia bahkan melihat sekeliling sekitar nya

"Ada apa Azka?" Tanya Amanda yang kebingungan

"Dompet ku... Hilang..."

"Apa!? Yang benar saja... Bagaimana... Bisa hilang" ucap Amanda sebagai pacarnya, ia juga ikut mencari dompet milik Azka

Sedangkan yang di lakukan dua orang dingin itu hanya diam menatap mereka berdua yang sibuk mencari dompet, entah kenapa mereka hanya memilih menunggu daripada ikut mencari

Beberapa menit menunggu, Juan bahkan Olivia kesal banyak mendengar ocehan mereka berdua di banding mencari

"Cepat, lama banget sih kalau tau ada drama gini lebih baik gua gak usah ikut" ucap Juan yang kesal menghentikan ocehan mereka berdua sedang kan Olivia sedang menatap jam tangan nya seharusnya jam seperti ini ia gunakan untuk belajar

"Sabar dong, i don't care about my money, but... I'm worried about you guys, masa iya aku batalkan padahal aku sudah berjanji"

"Kenapa Lo gak pulang ngambil uang lagi? It's doesn't matter to you right?" Tanya Juan melipat kedua tangan nya sambil melirik jam tangan milik Olivia

Ia juga penasaran jam berapa sekarang ini dengan peka nya Olivia memperlihatkan jam tangan nya membuat Juan mengangguk-angguk ia berpikir seharusnya jam sekarang ia gunakan untuk bermain

"Aaaa jangan dong kalau begitu ntar lama, aku padahal sudah menantikan nyaa" rengek Amanda mendekati Olivia, ia bahkan memeluk lengan Olivia dengan erat seakan-akan ia sedih padahal yang kehilangan dompet adalah Azka

"Huh... Oke aku akan membayar nya" ucap Olivia menghela nafas nya, ia kemudian beranjak pergi sendiri menuju pembelian tiket, Azka pun terdiam membeku begitu juga dengan Amanda tersenyum tipis sedang kan Juan....

"Hey tunggu!" Ucap Juan mengejar Olivia dan menangkap pergelangan tangan Olivia untuk menghentikan nya, Olivia langsung menarik pergelangan tangannya kembali, bagaimana pun juga Olivia tidak suka di sentuh sembarangan

"A-ah... Maaf" ucap Juan tiba-tiba menundukkan kepalanya seakan-akan ia malu, ia kemudian menggelengkan kepala nya dengan cepat lalu menatap Olivia dengan serius

"Tapi Lo yakin bayarin mereka berdua!?"

"Ya"

"Hah!? T-tapi kenapa? Lo harus nanggung konsekuensi nya loh"

"Aku tau"

"Hey! Selain tiket lo mau bayarin mereka mau naik wahana itu?"

"Iya, terus?"

"Dan l-lo... Mau?"

"Ya... Itu karena Amanda mulai merengek, aku tidak mau membiarkan nya seperti itu"

"sudahlah ini tidak perlu berterima kasih" ucap Olivia memberikan tiket nya sebelum ia pergi menuju Amanda dan Azka"

"What a stupid women..." Ucap Juan melihat Amanda yang sangat senang bahkan memeluk Olivia dengan serat-erat nya saat mendapatkan tiket itu, ia menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan pemikiran Olivia

"Ayo kita masukkk sahabat cantik ku" ucap Amanda degan semangat nya merangkul lengan Olivia membawanya masuk ke dalam, di ikuti Juan dan Azka yang di belakang

"Just see it later Amanda"




(Chapter four done)
Siapa laki-laki itu?

Biarkan Aku Menjadi Obat Luka Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang