02

14 4 1
                                    

Alina telah sampai di rumah, saat ingin masuk kedalam halaman rumah nya ia melihat sebuah mobil yang sudah terparkir di garasi mobil milik Bastian "apa Bastian uda pulang? " batin Alina bertanya-tanya, saat dilihat kearah pintu rumahnya ia terlihat sudah terbukaan dengan rasa penasaran allina langsung melihat kedalam rumah  siapa yang masuk kedalam rumahnya setau dia kunci rumah ada padanya, bahkan Basstian pun tidak memegang kunci rumah,

"Assalamualaikum." ucap Alina melihat kesekeliling rumah, namun ia tidak melihat siapa pun,

"Waalaikumsalam, eh Al uda pulang" ucap seseorang tiba-tiba keluar dari arah dapur dan ternya Mamahnya Bastian yang datang berkunjung.

"Eh, Ma uda disini aja? kok Mama bisa masuk, kan kunci Alina bawak," jelas Alina.

"Kan kunci cadangan ada sama Papa."

"Ooo gitu ya Ma" ucap Alina mengerti " Eh, Mama uda makan belum? kalo belum Alina pesankan makanan, mau bikin tapi Alina belum belanja hehehe.." 

" Gak usah repot-repot Mamah cuman sebentar cuman mau lihat kondisi kalian aja" sahut Mama " Oh ya, Al kalian belum beres-beres rumah ya? Mama liat itu baju kalian masih pada dalam koper." 

"Ah, iya Ma belum sempat, niatnya mau bersih-bersihnys besok".

"Bastian baik kan sama kamu Al? terus dia kemana?"

"Alhamdulillah, baik kok Ma, itu tadi dia ada urusan sama temennya," sahut Alina tersenyum "Baik kok Ma, sangking baikya pengen gue bunuh." batin Alina

"Yaudah deh Al, Alhamdulillah kalo kalian baik-baik aja. Mama keisni cuman mau liat kalian aja," Ucap Mama Mencium kening Alina " Mama mau pulang dulu ya soalnnya Papa bentar lagi pulang."

"Yaaa Mama cepet banget pulang, padahal Bastian belum balik,"

"Yaa, gimana ya Al. Mama buru-buru Papa bentar lagi pulang, takutnya dia nyariin lagi" ucap Mama mengelus kepala Alina "Lain kali deh Mama sama Papa kesini," ucap Mama mengecup kening Alina.

"Yaudah deh Ma," ucap Alina Salim kepada Mama Mertuanya yang ingin pergi dan ia juga tidak lupa mengantarkan Mama mertuanya sampai ke garasi mobil.

Setelah Mengantarkan Mertunya ia masuk kedalam rumah "Huft.." helaan nafas dari hidung Alina ketika melihat rumahnya masih belum ia bersihkan "Nih, rumah. Kalo gak gue beresin gak bakalan beres," Ucap Alina mengambil sapu.

Alina langsung menyapu ruang tamu yang masih berdebu "Rumah segede ini isinya dua orang yang bersihin cuman gue,"oceh Alina sambil menyapu "Itu lagi si Dugong bukannya balik bantuin biniknya bersih-bersih malah sibuk pacaran sama tante-tante," oceh Alina memaki Bastian.

TING...TONG

Suara Bell dari luar rumah berhasil memberhentikan ocehan dari mulut Alina  "Siapa tuh? Kalo itu sempet Bastian gue mutilasi dia," Ucap Alina langsung berjalan kearah pintu dan melihat siapa yang bertamu disore ini,

"Aaaa anak curut lo lama amat buka pintu, Cinderella kagak bisa lama-lama diluar ruangan," ucap orang tersebut.

"Heh lampir, gak usah sok kecantikan ya!" Balas Alina menoyor kepala orang itu "Lo ngapain kesini? uda sono-sono, gue gak terima orang minta sumbangan!" usir Alina

"Eh kampret, nih gue mau anteri dompet lo ketinggalan di cafe gue," ucap Azel memberikan Dompet Alina.

Ya, yang datang ke rumah Alina adalah Azel temannya yang baru saja ia temui di caffe "Oh, thanks ya," ucap Alina mengambil dompetnya, dan berbalik badan ingin menutup pintu.

"Eitss," cegal Azel menahan pintu yang ingin di tutup oleh Alina "Lo gak nyuruh gue masuk?" tanya Azel berharap.

"Oh, lo mau masuk?" tanya Alina Melihat keadaan sekitar "Oke boleh, kebetulan gue lagi bersih-bersih nih, dan lo harus bantuin gue." ucap Alina memegang tangan Azel ingin memaksanya masuk.

"Oh hahah gue lupa, gue harus kasih makan kucing gue, gue balik dulu yaa," tolak Azel berusaha melepaskan genggaman tangan Alina.

"Bukannya lo elergi sama kucing ya?" tanya Alina memperhatikan Azel "Pokoknya lo harus bantuin gue," tarik Alina, dan memberikan sapu kepada Azel "Nih, lo sapy yang bersih,"  ucap Alina meninggalkan Azel yang masih memegang Sapu.

"Sumpah gue nyesel kesini," lirih Azel memandangi sapu yang ia pegang.

Azel langsung menyapu dan membantu Alina untuk bersih-bersih rumahnya mau tidak mau ia harus mau karenaia tau Alina tidak bakalan membiarkan ia keluar dari rumahnya sampe benar-benar bersih.

Setelah sudah dirasa rumah Alina sudah bersih dan tersusun rapi mereka pun merebahkan diri diatas sofa "Huft...ahh.. capek gue Al," ucap Azel melirik ke arah Alina "Lo sih, bukaknya nyewa orang buat bersih-bersih malah nyuruh gue, dan lagi lakik lo kemana coba uda malam  bukannya pulang  bantuin?" ucap Azel yang sudah lelah.

"Diem lo, noh dugong lagi mesra-mesranya sama cabe-cabean," sahut Alina.

Hari sudah mulai gelap Kini perut Alina dan Azel sudah merasakan kelaparan sebab sedaru sore mereka sibuk membersihkan rumah dan lupa untuk makan.

"Al," panggil Azel sambil memegangi perutnya,"

Alina menoleh "apa?"

"Gue laper, lo ada makanan gak?" tanya Azel.

"Duh, gue lupa gue belim belanja heheh,"

"Setan lo, nyuruh gue kerja tapi gak nyiapin makanan," kesal Azel, ia langsung mengambil handphonenya "Mending nyuruh ayang gue anter makanan,"

"Lo punya ayang Zel?" tanya Alina penasaran, sebab Azel tidal perna pacaran sama sekali.

"Punya, Ayang Goo food yang senantiasa nganterin makanan buat gue," bangga Azel.

Alina mengambil bantal sofa dan melemparkannya kemuka Azel "Gila lo,"ucap Alina ia langsung berdiri "Dah, lo pesen aja gue mau mandi," ucap Alina meninggalkan Azel.

"Yayaya," sahut Azel. Alina pun langsung meninggalkan Azel yang sedang memesan makanan melalui handphonenya


BUTTERFLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang