Prolog

577 23 0
                                    

                    Happy Reading~!
                        (⁠*⁠˘⁠︶⁠˘⁠*⁠)⁠.⁠。⁠*⁠♡

Praang!!

Piring putihnya begitu saja terlempar setelah mendengar perkataan sang suami. Manik hijau itu berembun siap menumpahkan isi di dalamnya.

"Apa maksud kamu?" Ia mencoba memastikan bahwa dirinya tak salah dengar. Pria yang berusia 30 an itu nampak mencoba memberi perngertian kepada istrinya.

"Keputusanku sudah bulat, Ra.. aku akan mengasingkan putra kita," jelasnya. Sementara itu Isvara menatap heran suaminya, Nakula.

"Pasti karena kutukan itu bukan?" Tebaknya. Isvara mendekat ke arah tempat tidur dan duduk di tepi. Memandangi putra bungsunya.

"I-iya,"

"Kara terkena kutukan juga karena kamu!" Bentak Isvara tanpa mengalihkan perhatian pada bayi di depannya, enggan menatap sang suami.

"Aku tahu, tapi.. aku belum memberitahukan kepada rakyat bahwa bungsu kita telah lahir, kita bisa saja membuat seolah olah dia mati saat lahir. B-bukankah itu bagus?" Nakula menatap binar istrinya.

"Hah? Pemikiran yang bodoh, sudahlah.. aku sedang tak mau berdebat denganmu, begini saja.. aku memberimu dua pilihan. Pilih jabatanmu atau Kara dan aku," Ucap Isvara.

"Apa maksudmu, Ra! Kenapa kamu ikut ikutan! Aku cuma mau mengasingkan putra kita, bukan kamu juga!" Bantah Nakula, wajahnya memerah padam.

"Pilih saja, tenang.. kau masih boleh bertemu Kara, dan Elang akan bersamamu, aku tak akan membawanya.." Isvara begitu tenang saat mengatakan kalimat yang menyesakkan. Ia tak sanggup berpisah dengan putranya yang baru lahir.

"Tidak aku tidak ma--"

"PILIH SAJA! APA SUSAHNYA!" Potong Isvara. Nakula memilin bajunya, ia tak ingin kehilangan sang istri namun jabatan menjadi taruhannya.

"Aku pilih jabatanku," jawab Nakula.

"Fine! Sekarang, aku dan kara akan pergi dari sini.. aku titip Elang,"

"Kau tak akan berpamitan dengannya?" Tanya Nakula. Isvara menggeleng, "Tidak, kalau aku pamit dengan Elang ia tak akan memperbolehkan kan ku untuk pergi, repot.."

Sejak saat itu, Isvara tidak pernah kembali ke rumah megah tempat dirinya melahirkan kedua anaknya.

Gimana gimana prolognya??
Semoga kalian suka😔💗

Little KaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang