1. Kara and Laluna

392 19 0
                                    

Always sweet~Sybilla


                              .

                              .

                              .

Warning! Typo bertebaran!! Dilarang plagiat, atau apapun itu. Gak suka gausah baca, sybill ga maksa!

Sybill ingetin ini hanya karangan sybill, bukan nyata! Jangan sangkut-pautkan dengan dunia nyata!

                              .

                              .
                Happy reading all~!
                        (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

                       

Haii, kalian mungkin tidak tahu menahu tentang planet di alam semesta. Tidak! Bukan Galaksi Bima Sakti, tapi diluar itu. Banyak Galaksi lain yang tidak kalian ketahui kan?

Salah satunya adalah planet Utarius di dalam Galaksi Adriama, planet yang terletak di tengah tengah dari 8 planet lainnya. Matahari di sana bukan berwarna kuning ataupun oranye, melainkan pink, biru.. atau lain lain tergantung musim yang datang. Terkadang warna kuning akan muncul jika musim panas.

Planet Utarius dihuni oleh banyak manusia seperti kita, mereka hidup berdampingan dengan alam dan Mokama, hewan unik yang mempunyai banyak kekuatan tersendiri sesuai tipe yang dimiliki. Tipe darat, udara, air, bebatuan, kayu, tanah, api, listrik.. dan masih banyak lagi.

Pemerintahannya di atur oleh kerajaan, tidak! Hanya mirip, tahta tertingginya adalah profesor. Bukan raja maupun ratu.

Profesor adalah peneliti Mokama yang paling tau menahu tentang Mokama, di setiap wilayah pasti mempunyai profesor tersendiri. Tidak sama, mereka berpecah.

Salah satunya adalah..

Wilayah Arum, seperti namanya.. Arum adalah wilayah yang paling wangi, semerbak wangi bunga langsung tercium oleh indera penciuman dari 100 km jauhnya.

Wilayah Arum di kuasai oleh Profesor Denalfian, salah satu keluarga yang berpengaruh bagi kehidupan rakyat Arum.

Setiap musim, bunga yang tumbuh berbeda beda, mulai dari warnanya, harumnya, bentuknya.

Salju? Ada dong, di wilayah Arum semuanya lengkap.

Tokoh Denalfian sendiri adalah sebuah keluarga harmonis. Sayangnya itu dulu, sebelum bungsu Denalfian dikabarkan mati beserta istri profesor.

Kalian bisa menebak, profesor tersebut adalah Nakula Pranjana Denalfian. Pria berusia 35 tahun yang hidup menyendiri. Kegiatannya hanyalah meneliti dan meneliti, tanpa ia sadari.. ada anak yang membutuhkan kasih sayangnya. Seolah buta dan tuli ia tidak mau mendengar atau melihat secara jelas apa yang terjadi. Hanya menelan berita mentah mentah.

                              ***

"Ci buluk lupa juga ingin bahagia.. jangan egois,"

-Ryu Kara Denalfian-

Matahari mulai terbenam ke ufuk barat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari mulai terbenam ke ufuk barat. Warna jingga yang ditampilkan begitu indah di langit, ditambah cahaya kupu kupu dimana mana.

Kupu kupu mulai berterbangan menyelamatkan diri saat bocah kecil menepuk tangannya seakan akan sedang menangkap kupu kupu cantik itu.

"Hahaha! Lacain! Kupu kupu Ndak Puna sayap, ih kupu kupu apa itu?!" Ejek sang bocah ketika ia mencabut sayap kupu kupu itu tanpa izin. Sangat kejam.. tapi itulah Kara, bocah kecil yang suka bermain tanpa memikirkan waktu hingga membuat ibunya khawatir.

"Laluna! Amu au kemana? Tungguin Kala! Laluna!! Dacal kucing jelek!" Kaki bantet itu terus berlarian tanpa sepatu dengan cepat. Mengejar seekor gabungan kucing putih berbulu lebat dan burung Phoenix. Warnanya merah muda dengan sayap berwarna peach. Ukurannya sama seperti kucing pada umumnya.

Tipe Mokama tersebut adalah tipe api dan cakar. Namanya Laluna, bukan Kara yang menamainya. Memang namanya adalah Laluna.

Laluna adalah Mokama langka, hanya seekor setiap 100 tahun. Bisa dibilang, Kara adalah anak beruntung bisa mendapatkan pasangan seumur hidup dengan tenang.

"Luna, Luna!" Pekik Laluna. Ia menunggu Kara yang berlari cepat tapi tidak sampai sampai.

"Cabal! Ini kala juga lagi lali..!" Pekiknya tak kalah kencang. Laluna ini menyebalkan tapi sayang menurut Kara.

Akhirnya Kara bisa mendekati Laluna dan memperlambat langkahnya, "jalan aja.. Kala capek lali lali mulu," keluhnya seraya menendang bebatuan yang ada.

Laluna mengangguk, ia terbang dan berdiam di atas kepala Alba. Duduk tenang dan sangat anggun, lebih baik dari pada berjalan.

"Yah, Laluna Ndak adil! Mentang mentang bica telbang telus duduk di kepala Kala." Keluhnya kembali. Wajah yang semulanya hanya kesal sekarang menjadi cemberut.

Laluna dan Kara adalah teman yang tak bisa terpisah satu sama lain. Dimana ada Kara disitu ada Luna, dan sebaliknya.

Gimana gimana? Bagus nggak, disini.. hanya imajinasi sybill bukan asli. Termasuk planet planet itu. Ga tau kok bisa selancar ini mikirin planet beserta isinya🤧🤧

Little KaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang