Shards Of The Heart (REVISI)

Prolog

Happy reading, guys!

.....

Arel, seorang gadis kecil yang mengalami kehidupan keluarga yang penuh konflik, tumbuh dengan beban kenangan yang susah dilupakan. Orang tuanya berpisah ketika dirinya masih sangat membutuhkan sosok keduanya, menyisakan gambaran yang pahit tentang cinta dan kepercayaan. 

Meski ia mencoba menunjukkan keceriannya di permukaan, kehampaan dalam hatinya terus berlanjut hingga usia 17 tahun.

Luka - luka emosional dari masa kecilnya masih membayangi setiap langkahnya. Arel merasa bahwa dunia ini telah mempermainkan dan merampas keceriaannya. Kekecewaan pada cinta membuatnya sulit untuk percaya pada orang lain. 

Arel menjaga jarak dari hubungan dekat dan menyembunyikan perasaannya yaang dalam. Setiap kali mendekati kata "Cinta", bayangan perselingkuhan dan pertengkaran orang tuanya kembali menghantuinya.

Namun, suatu hari, Arel bertemu dengan seseorang yang mengubah pandangannya terhadap cinta.

Seseorang yang bersedia mendengarkan ceritanya, memahami luka yang tersembunyi, dan memberikan dukungan tanpa syarat. Melalui waktu dan kesabaran, Arel mulai merasakan bahwa tidak semua orang sama seperti orang tuanya.

Perlahan-lahan, cahaya mulai menyinari hatinya yang gelap. Dia menyadari bahwa meskipun luka masa lalu tidak bisa dihapuskan, dia memiliki kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Arel belajar untuk merangkul keceriaan sejati dan menemukan makna cinta yang sejati, tidak seperti gambaran yang pernah ia alami

Flashback, 10 Agust 2012.

Jakarta.

Tes....

Bulir air mata turut terjatuh, gadis kecil nan mungil dipeluk oleh wanita tua yang dianggap sebagai neneknya. Sakit, itu yang ia rasakan. Melihat luka dan lebam di sekujur tubuh ibunya, membuat gadis itu diam membisu. Tak berdaya sama sekali. Hal yang seharusnya tak dilihat oleh seorang gadis kecil.

Namun, tidak dengan matanya yang menampakkan kilatan benci dan kekecewaan. Pikirannya berkelana, mengapa ayahnya melakukan kekerasan pada ibunya serta neneknya ikut membantu?

Ia melihat semuanya, sebuah kekerasan yang tak bisa ia terima begitu saja dan tidak ada satu pun yang membantu ibunya. Neneknya, dari pihak sang ibu pun seperti mendukung tindakan ayahnya.

Dia, Arelion Rield.

Nama yang indah, berkebalikan pada hidupnya. Gadis yang menyedihkan.

Dipaksa dewasa serta diberlakukan tidak adil oleh keadaan, menjadikannya gadis yang hilang arah, ia tak punya rumah untuk pulang. Kini ia menyerah pada takdir, mengapa Tuhan membuat scenario hidupnya begitu rumit?

Matanya menyorot sendu pada pria yang ia anggap sebagai ayahnya. Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya, tetapi tidak pada gadis itu. Baginya, ayah adalah cinta pertama sekaligus luka menyakitkan. Kini tak ada lagi senyum manis di paras cantiknya melainkan raut datar tak menampilkan ekspresi apapun, ia salah sangka.

Ayahnya yang selalu berperilaku manis pada ibunya, membuat suasana rumah begitu nyaman. Itu hanyalah manis diawal namun biadab diakhir.

Hewan bahkan lebih baik memperlakukan pasangannya.

"Arghh! Lepasin aku mas, kenapa kamu tega ngikat aku! Apa karena aku udah ngebongkar perselingkuhan kamu dengan wanita murahan itu, hah!" jerit Belle dengan purau.

Reinka Belle Rield, ibu Arel.

Dunia bahkan tidak adil padanya, suaminya berselingkuh sejak awal pernikahan mereka, sang ibu yang andil membantu menantunya dalam melakukan kekerasan padanya, dan anak gadisnya kian melihat peristiwa buruk ini. Mengapa ibunya sendiri turut membantu apa yang suaminya lakukan terhadap Belle? Tentu dengan perkataan manisnya yang memutar balik 'kan fakta.

Sangat manipulatif.

"Shut Up, Bitch! Aku tidak suka kebahagiaan ku diganggu oleh hama sepertimu, kamu istri tidak berguna."

Tidak ada lagi kobaran cinta dimatanya, melainkan sorot jengah pada wanita yang menjadi istrinya.

.....

Published, 1 July 2024.

I'm really worried that some of you might not like my story.

Semoga suka yaa :D, kecup jauh dari Rye *Muachh >,<

*Jangan lupa tinggalin jejak(vote and comment).