0 | START

691 26 15
                                    

Malam itu, hujan kembali mengguyur kota di ikuti petir yang bergemuruh.

Dari balik sebuah jendela kamar yang mengarah langsung ke spot pegunungan, hujan terlihat turun dengan lebatnya.

Kamar asrama itu remang-remang minim pencahayaan menciptakan kesan horor. Sisi kanan dan kirinya terdapat ranjang susun tingkat dua yang masing-masing berada disudut kamar.

Duar!!

Petir tiba-tiba menyambar, membuat sepasang mata yang sebelumnya terpejam terperanjat bagun.

Nafas sosok gadis itu terdengar memburu, seperti baru bermimpi buruk. Ia terlihat melirik di kanan dan kirinya sebelum memutuskan untuk membawa diri duduk di tepi ranjang.

Ia menundukkan kepala seraya mencoba mengontrol nafasnya, tapi saat itu suara deringan ponsel terdengar, membuat nya segera melirik dan menemukan sebuah ponsel diatas ranjang sebrang nya.

Terlihat gadis itu melirik sekilas kearah jendela , dan sadar kalau hujan sedang turun.

Kembali pada ponsel didepan sana, perlahan gadis tersebut bangkit, dibawanya langkah itu perlahan meski jauh dari dalam pikirannya terdapat keraguan.

Namun ketika mencapai ranjang tersebut ia segera merendahkan tubuh, coba melihat lebih dekat ponsel yang tiba-tiba menampilkan sebuah kalimat "HIDE ".

Samar-samar keningnya mengernyit, apalagi saat cairan merah tiba-tiba menetes diatas ponsel.

Ia terkejut.

Hampir bersuara namun segera menelan ludah nya dalam.

Meski ada ketakutan, gadis itu tak ragu untuk perlahan melihat sumbernya. Ia mengernyit, merasa aneh bagaimana cairan tersebut tiba-tiba saja muncul. Maka dengan rasa penasaran, ia perlahan memeriksa ranjang bagian atas.

Samar-samar bisa ia lihat siluet tubuh seorang yang tengah tertidur diatas sana, hingga...

Duar!!

||•

Tubuh gadis tersebut terperanjat, membuat novel misteri yang sebelumnya berada digenggaman nya itu terjatuh.

Lee Yoonseo melirik di kanan dan kirinya tergesa, nafasnya juga terdengar berat, terlihat begitu linglung tepat sebelum pandangan nya jatuh pada kaca tembus pandang yang menyajikan sebuah pemandangan trotoar jalan.

"Sepertinya kau bermimpi buruk."

Kalimat Oh Jungwon meluncur bersamaan sebelah tangan nya meraih novel milik Yoonseo yang kemudian diberikan padanya.

"Eeoh?."

Yoonseo menatap sang sahabat, namun Jungwon tak repot untuk menjawab. Ia memilih untuk kembali fokus pada layar laptopnya karna tau Yoonseo pasti akan mengerti.

"Tunggu bukan aku!!."

"Berhentilah berbohong. Itu kamu."

Perlahan, yoonseo meluruskan pandangan dan melirik pemandangan jalan dari jendela bus.

"Aush, kenapa kau tidak mendengarkanku?!"

HIDE [ Night Has Come ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang