Bunda

102 47 73
                                    

23-05-2012

Di taman yang tak jauh dari rumah, Shaka dan Nabil bermain sepak bola dengan bergembira. Mereka bergantian posisi, terkadang Shaka yang menjadi kiper dan Nabil menjadi pemain. Bunda dan Ayah duduk di bangku yang tersedia di taman dan sesekali menyemangati kedua putranya yang sedang bermain.
"Nabil, Shaka" panggil sang ayah. Shaka dan Nabil pun berhenti bermain dan segera menghampiri ayahnya yang sedang duduk bersama bunda.

"Ayah mau beli ice cream, kalian mau tidak?" Tawar ayah.
"Mau, Shaka mau rasa cokelat ya ayah" Seru Shaka, ice cream rasa cokelat merupakan ice cream favoritnya.
"Nabil juga ayah, Nabil juga mau rasa coklat" Seru Nabil tak mau kalah.
"Baik, ditunggu ya para jagoan ayah" setelah mengucap itu ayah segera pergi ke tempat penjual ice cream yang tak jauh dari tempat mereka bermain.

"Ayok bang kita main lagi" ajak Shaka.
"Ayok"

Mereka bermain seperti tadi, sekarang Nabil yang menjadi kiper dan Shaka menjadi pemain. Saat Shaka menendang bola itu, ternyata bolanya meleset sehingga bola tersebut menggelinding ke tengah jalan yang lumayan ramai dengan kendaraan-kendaraan yang lewat.

"Yah, bolanya ke sana bang, Shaka ambil dulu ya" Nabil hanya menganggukkan kepalanya.
"Hati-hati Shak" teriak Nabil.
Shaka hanya memberikan jempol tanda dia akan berhati-hati.

"Shaka mana Bil?" Tanya Bunda menghampiri Nabil yang sedang jongkok sambil menggambar di tanah menggunakan batu sembari menunggu Shaka mengambil bola.
"Itu" Tunjuk Nabil ke Shaka yang sedang menyebrang.
"Ya Allah Shaka" teriak bunda segera berlari menghampiri Shaka. Nabil yang kaget mendengar teriakkan bunda segera melihat apa yang sedang terjadi.

"Shaka awas" Teriak bunda sambil mendorong Shaka ke jalan dan menyebabkan luka di lutut Shaka.

BRUGHH

"BUNDA" Teriak Shaka dan Nabil, mereka segera menghampiri bunda yang telah terbaring lemah di jalan. Beberapa warga yang berada di sana segera membantu dan ada juga beberapa yang mengejar pelaku.

Ayah yang baru kembali dari membeli ice cream heran, mengapa ramai sekali? Karena penasaran ayah segera menghampiri tempat di mana banyak orang bergerombol dan betapa kagetnya ayah saat melihat istri yang ia sayang telah terbaring dan berlumuran darah.

RUMAH SAKIT

Kini, Ayah, Nabil dan juga Shaka berada di depan ruang IGD. Mereka tentu sangat khawatir dan takut akan hal-hal buruk yang mungkin terjadi kepada bunda. Mereka tak berhenti-hentinya berdoa kepada tuhan supaya bunda di dalam sana baik-baik saja.

"Nabil, Shaka" panggil ayah dengan lembut.
"Iya ayah?" Sahut mereka.
"Ayah mau tanya, kenapa bunda bisa sampai seperti itu?" Ayah bertanya dengan suara yang lirih namun masih bisa di dengar oleh mereka.

"Tadi waktu ayah lagi beli ice cream, Nabil sama Shaka main sepak bola lagi yah. Pas Shaka nendang bola eh bolanya meleset, bolanya menggelinding ke tengah jalan terus Shaka mau ambil tapi ga hati-hati jadinya mau ketabrak sama mobil tadi, Bunda lihat itu langsung lari dan dorong Shaka supaya Shaka tidak ketabrak, tapi malah bunda yang ketabrak" jawab Nabil dengan jelas.

"Shaka" panggil ayah. Shaka mengangkat kepalanya dan menatap sang ayah, Shaka sangat takut dengan tatapan yang di berikan ayah kepadanya.

"Ayah pasti marah" pikir Shaka.

"Lain kali kalau main itu yang bener Shak, kalau bunda kenapa-kenapa awas saja, ayah ga akan maafin kamu" ancam ayah. Shaka yang mendengar itu segera mendekatkan dirinya kepada ayah dan segera memegang tangan ayahnya dengan erat.

"Ayah maafin Shaka, Shaka tau Shaka salah karena tidak hati-hati hingga membuat bunda masuk ke ruangan itu" maaf Shaka masih dengan memegang tangan ayahnya erat-erat.

He LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang