Bab 1 - Perempuan harus bisa masak?

5 1 0
                                    

Siang hari itu disebuah rumah, tepatnya di dapur dengan beberapa manusia yang berlalu lalang untuk menyipakan berbagai masakan. Ada Ziza yang hanya menonton orang orang berlalu lalang sambil menikmati gorengan yang ia comot. 

Lagian memangnya apa yang bisa Ziza bantu, toh ia memang tidak bisa memasak, kalau dia memaksa ujung-ujungnya malah dibilang mengganggu. Jadi dia cari aman sambil menikmati gorengan yang baru saja matang. Bagi Ziza ini adalah kenikmatan yang tidak boleh dilewatkan. 

Ia menatap budhe dan bulik-nya yang berlalu lalang menyiapkan ini itu, hari ini akan ada acara syukuran atas kelulusan Ziza dalam tes masuk perguruan tinggi di salah satu kampus ternama dengan almamater kuning. Sebuah prestasi yang membanggakan karna Ziza sebenarnya antara niat dan tidak niat saat tes masuk perguruan tinggi itu, tapi do'a dari orang tua memang manjur. Buktinya ia lolos di jurusan yang disarankan orang tuanya. 

Ziza tuh sebenarnya bingung, dia nggak tau mau masuk jurusan apa. Akhirnya dia tanya ibunya, dan sang ibunda menyarankan untuk masuk jurusan Psikologi. Dan Boom! Dia lolos.

Saat Azizah sedang asik memakan gorengan sambil pikirannya berkelana membayangkan kehidupannya saat kuliah nanti, tiba-tiba ada perempuan paruh baya datang menghampirinya. "Zah kamu ini kok malah nyantai makan gorengan, mbok ya bantuin toh malah leha lehe di sini."

Ziza hanya nyengir sambil bilang, "Lah aku kalau mau bantu ya bantuin apa budhe, aku kan enggak bisa masak, hehe." 

Beliau ini merupakan kakak pertama dari ibunya Azizah, jujur Ziza juga kurang suka sama budhenya yang satu ini karna hobinya yang nyinyir dan membandingkan dengan anak-anaknya yang sukses itu. 

"Kalo gabisa masak ya belajar, perempuan tuh harus bisa masak. Nanti mau kamu kasih makan apa suami kamu kalo kamu gabisa masak." 

Ziza tersenyum masam, benar kan dugaannya budhenya cuma niat untuk nyinyir ke dirinya. 

Dari arah depan datang perempuan nomor satu di hati Azizah, sang ibunda tercinta. Yang kalau ngomel bikin Ziza pengen pindah ke mars. Tak disangka tiba-tiba budhenya ini malah menghentikan Ibunya yang tengah membawa sebuah kantung belanja yang Ziza tebak isinya adalah sayuran.

Perempuan berusia 54 tahun itu memanggil ibunya lalu berkata, "Kamu ini malah repot sendiri, ini anakmu mbok ya diajarin masak malah nyantai di sini. Udah gede harusnya sudah bisa masak, masak nanti kalau sudah nikah makannya jajan di luar terus."

"Gapapa, belum waktunya. Nanti ada masanya dia belajar masak kok. Ziza juga sering kreasi di dapur bikin cemilan-cemilan gitu." sahut ibu dengan senyum maklum, sudah biasa dengan perkataan kakak tertuanya.

Ziza tuh sebenarnya bisa masak kalau mau belajar, sayangnya selama ini dia memang nggak ada keinginan untuk belajar masak. Bumbu dapur yang ia tau saja cuma gula, garam, bawang sama cabe, lainnya sama aja buat Ziza. Lagian Zize tuh suka bikin kreasi cemil-cemilan yang lewat di instagram atau tiktok, ya walaupun lebih sering gagal sih.

"Halah dia mah males aja, kamu harusnya paksa dia buat belajar masak." ujar budhe sambil berlalu ke dapur.

Ziza mendengus, memangnya boleh ya ngatain orang males di depan orangnya langsung, ada ibunya juga malah begitu. Ckckck mentang-mentang budhenya itu lahir duluan kalau ngomong suka seenaknya.  

Memangnya apa salahnya sih kalau nggak bisa masak? Kan Ziza juga masih remaja, pernikahan pun masih jauh dari bayangan Ziza. Kalau gabisa masak ada banyak warung yang jual makanan enak, bisa juga catering yang makanannya bergizi. Budhe-nya itu memang agak ribet.

"Udah gausah dipikirin omongan budhe, mending kamu bantuin ibu. Beliin minyak goreng ke tokonya Bu Nia." 

Hilang sudah angan Ziza untuk nyantai, tapi karna yang menyuruh adalah sang Ibunda ya akhirnya Ziza mau mau saja.

Ziza memilih untuk berjalan kaki, sambil jalan ia bersenandung ria sambil menyanyi lagu yang sering lewat di beranda sosial medianya. Kalau ada orang yang dengar mungkin akan heran karna Ziza nyanyi lirik dugong, apalagi dia asal menyambungkan lagu satu dengan lagu lainnya. Cuma ya dia bodo amat, penting nyanyi pikirnya. 

Saat sampai di tempat yang ia tuju ia segera membeli pesanan ibunya,karena letak toko milik Bu Nia ini nyambung dengan rumah pemiliknya, tak sengaja ia melihat laki-laki yang dari belakang saja sudah kelihatan ganteng. Laki-laki itu sepertinya baru saja mandi terlihat dari tetesan air di rambutnya. 

Ziza tersadar dari lamunannya, mengambil barang yang ia beli dan kembalian. Tak lupa mengucapkan terima kasih dan berlalu dari sana. Sampai di rumah ia masih terbayang siapa laki-laki yang tadi ada di rumah Bu Nia. Kan seingatnya Bu Nia cuma punya seorang anak laki-laki yang sedang berkuliah di kota yang sama dengan kampus Ziza. Eh tunggu, berarti mungkin saja laki-laki yang tadi ia lihat adalah anaknya Bu Nia. Entahlah Ziza udah lama nggak ketemu sama laki-laki itu, mungkin terakhir ketemu saat masih SD. Masa-masa Ziza main sepeda keliling kompleks tanpa kenal waktu sampai badannya menghitam karna gosong. 

Dari kecil Ziza memang agak tomboy, karena disektiar rumahnya tidak ada anak perempuan seumuran dengannya. Alhasil dia mainnya dengan anak-anak cowok, apalagi sepupunya juga rata-rata laki-laki. untungnya semenjak masuk SMA dia mulai agak mengenal sisi feminim, mulai paham perihal skincare dan make-up. Dan dia juga mengidolakan idol negeri gingseng berkat keracunan teman-temannya.

Azizah masuk ke dalam rumah dan meyerahkan pesanan ibu. "Kamu udah ketemu belum sama Mas Fajar anaknya Bu Nia? " tanya Ibu.

"Ooh jadi yang tadi itu beneran anaknya, aku cuma liat dari belakang sih bu. Tapi katanya dia lagi kuliah? "

"Iya di kuliah sekota sama kamu, tapi beda universitas. Sekarang sih udah lulus tinggal wisuda katanya. " sahut ibu lalu berlalu ke dapur.

Selanjutnya ngapain ya? pikir Ziza. Tentu saja bersembunyi di dalam kamar sambil nonton drama korea yang ia tonton sejak kemarin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

falling in love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang