Lima

117 5 0
                                    

"Kalian saling kenal?"  Sela Arka cepat.

"Lo temennya cowok brengsek ini Dam?" sahut Alana santai tetapi dengan raut tak suka.

Ya sebenarnya mereka saling mengenal, mereka kuliah ditempat yang sama dengan jurusan yang berbeda. Namun mereka berada dalam oraganisasi yang sama, membuat keduanya saling kenal walau hanya sebatas tau nama.

Adam tak menyahut keduanya, ia kembali dibuat bingun oleh dua anak manusia itu. Alana sekampus dengannya dan ia juga sekampus dengan Arka sejurusan seorganisasi, tapi katanya Arka tak mengenal Alana tapi mereka telah melakukan hal diluar batas wajar. Apa mungkin dirinya dibohongi dua makhluk itu, ahh biarlah urusan keduanya ia tak mau ambil pusing.

"Dam, anterin gue pulang." Kata alana memecahkan lamunan Adam, cewe itu masih enggan berbicara dengan Arka. Jangan kan berbicara menatapnya aja ogah.

"Ayo, Ar lo mau pulang nggak?"
"gausah ajak dia Dam!" sahut Alana tak suka dengan adanya Arka yang akan semobil dengannya itu. Bagaimana pun Arka sudah merusaknnya, ia benci Arka.

"Gue pake mobil dia Al, kasian juga ini anak abis diselingkuhin kemarin." Adam berusaha mencairkan suasana yang tegang ini.

"Yaudah terserah, anterin gue pulang."

~~

Alana kembali ke apartemennya dengan diantarkan Adam menggunakan mobil Arka, selama perjalanan tidak ada yang bersuara untuk memecah keheningan itu.

Namun sebelum terjadinya diam diaman itu, Adam kerap meluncurkan lelucon yang tak membuat orang disekitarnya tertawa. Mereka kalut dalam pikiran masing masing.

Hingga Arka membuka suara yang niatnya ditujukan pada Alana. "Nanti kalau terjadi sesuatu sama kamu, aku bakal tanggung jawab."

Kata itu membuat Alana semakin kalut dengan pikirannya, ia takut ia akan hamil. Hamil diluar nikah dengan pria tak dikenalnnya, bagaimana dengan orang tuannya?  Mereka pasti akan sangat kecewa dengannya. Apa kata orang kepada dirinya nanti?

Ia benar benar tak siap dengan hal itu langsung menggeleng dengan kuat dan berteriak "nggak, aku nggak mungkin hamil."

"Kalau Alana, aku bilang kalau. kita nggak akan tau yang terjadi kedepannya, kalau memang terjadi sesuatu kamu ngomong sama aku. Jangan pernah ada niatan gugurin anak itu." ucap Arka dengan halus namun tegas disetiap katanya.

"Nggak mungkin, kita nggak sesubur itu yang ngelakuin sekali langsung jadi."

"tidak ada yang tidak mungkin Alana, kalau pun kata kamu nggak mungkin tadi malam juga kebetulan Alana." Jawab Arka yang sepertinya yakin benihnya akan menjadi anak manusia.

Alana masih enggan memiliki pikiran kemungkinan ia akan hamil "Kalau pun itu terjadi, gue bakal gugurin kandungan itu. Gue mau ngejar cita cita gue, mau banggain orangtua gue dulu!"

"Jangan coba coba Alana!" arka mendesis tak terima

"Apaan sih gue gak bakal hamil juga kenapa lo segitunya?"

Suasana dalam mobil kembali hening, Adam juga memilih diam. Ia tak tau masalah yang sebenarnya terjadi itu seperti apa.

ARKALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang