Satu

253 4 0
                                    

"Dia selingkuh."

Gerakan tangan Adam yang sedang main game online di ponsel itu pun terhenti. Ia pun sontak menolehkan kepalanya, alisnya menukik tak percaya.

"Dea? Cewe sok cantik itu? Serius lo?"

"Dia emang cantik."

"Cantik tapi tukang selingkuh buat apa."

Dan arka pun terdiam. Kini berguling memposisikan dirinya berbaring di ranjang kamar kost milik Adam. Menatap langit-langit kamar itu.

Adam menghela napas panjang melihat ekspresi memprihatinkan sahabatnya yang dibutakan oleh cinta.

"Kok lo tau dia selingkuh?" Tanya Adam

"Gue lihat kemarin," cowok itu menjawab singkat  mulai berguling lagi di ranjang Adam, mencari kenyamanan dengan memeluk guling sohibnya itu. Kasur itu memang tak senyaman kasur miliknya, tapi saat ini tempat itu merupakan tempat paling nyaman menurutnya.

"Mungkin lo salah lihat," ujar Adam bermaksud menenangkan. Hanya itu yang bisa cowok itu lakukan, sebab sebetulnya ia pun tak begitu menyukai pacar Arka yang bernama Dea itu. Sok cantik, sok polos, sok anggun, dan sok yang lainnya.

"Udah dua kali gue lihat yang kayak kemarin. Dua minggu lalu gue juga lihat, terus minggu lalu Vito ngasih info gue juga, bahkan dia dapat foto bukti."

"No comment deh, gue."

"Pantai aja yok?"

"Gas gue kalo itu mah!" Jawab Adam dengan semangat.

~~

Kemudian mereka pun telah sampai di Beach Club. Ya mereka pergi ke club, Pantai yang mereka sebut itu  sebuah Club malam. 

Arka terus menegak minuman haram itu, Adam yang mengetahui masalah Arka pun hanya diam membiarkan temannya itu.

"Arka, gue mau ke toilet bentar!" ujarnya setengah berteriak karena musik yang mengalun begitu keras meredam suaranya.

"hahaha iya iyaa." jawabnya setengah sadar

Setelah kepergian Adam, Arka malah jalan sempoyongan keluar dari club itu. Ia terus berjalan entah akan pergi kemana.

Setelah dirinya selesai dengan urusan kamar mandi, Adam segera kembali ke meja tempatnya dan Arka berada. Namun ia tak menemukan sahabatnya itu disana.

Adam mencari Arka disekitar tempat itu karena pencahayaan yang remang dan ramainya orang, ia kira Arka sedang berjoget untuk melepas pikirannya. kemudian ia memilih kembali ke tempat semula berada dan meminum-minuman sisa Arka tadi.

ARKALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang