hii, gue kembali! ada yang rindu cerita ini?
✾
Kabar yang Kalandra dengar benar-benar memancing amarah yang sebelumnya mereda, sebuah kabar jikalau sosok yang ia puja tengah berciuman mesra dengan sesosok lelaki yang setahu nya merupakan rival sang pujaan. Sebuah gambar foto hasil jepretan seseorang yang masuk, memperlihatkan dua pemuda tengah berciuman penuh akan nafsu ditengah keramaian, tempat yang biasa dilakukan sebagai ajang balap liar. Entah bagaimana awalnya keduanya bisa berciuman, Kalandra pun enggan untuk mengetahui ataupun mencari tahu, yang dirinya mau ialah memberikan hukuman atas kelancangan pemuda bajingan yang berani menyentuh miliknya.
Ekspresi wajahnya benar-benar penuh akan amarah membara, urat yang menonjol sudah tidak lagi hanya berada pada leher melainkan wajahnya pun turut menonjolkan urat.
“Fuck!”
Dan detik berikutnya, ponsel yang memiliki tiga bubble dengan harga fantastis yang menjadi impian banyak orang sehingga dengan rela menjual tubuh hanya demi sebuah barang berupa handphone karena termakan gengsi itu hancur, benar-benar hancur tidak bisa untuk disembuhkan lagi. Kalandra tidak peduli, dirinya bisa membeli sejuta handphone, yang ia butuhkan hanyalah pelampiasan amarah yang tak sanggup lagi untuknya bendung.
Belum puas, pria itu menendang meja kaca hingga hancur berantakan, melempar apapun yang terjangkau olehnya. Dikala seluruh ruangan penuh akan kekacauan, Kalandra yang masih didekap oleh amarah melayangkan sebuah tinjuan pada dinding, pukulan kuat hingga melukai punggung tangannya. Kening Kalandra menyentuh dinding, matanya terpejam guna menenangkan emosi yang masih ingin mendekapnya. Beberapa saat kemudian, bibirnya membentuk sebuah seringai, pria itu tersenyum, senyuman yang penuh akan rencana licik.
Pria berusia dua puluh sembilan tahun itu menyeringai, dengan langkah ringan berjalan diatas kotornya lantai karena ulahnya sendiri terlebih atas pecahan kaca dan guci, lelaki tampan itu melangkah menuju meja yang biasa digunakan sebagai tempatnya bekerja. Menarik sebuah laci, mengambil sebuah ponsel ber-merk sama berbeda warna, lalu mencari sebuah kontak dan melakukan panggilan suara.
Panggilan pertama langsung diangkat, “Malam ini, saya ingin tuan muda Nazeea, sudah ada diatas ranjang saya.” Tanpa mendengarkan jawaban sang lawan bicara, Kalandra langsung mematikan panggilan, mendudukkan dirinya pada kursi kebesaran miliknya dengan seringai penuh akan kemenangan.
Tumbuh di keluarga yang selalu memenuhi apapun yang dirinya inginkan sejak kecil, membuatnya tamak dan akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang ia mau; I want it, I got it. Ialah prinsipnya yang dipegang penuh, setiap kata berupa perintah harus segera dilaksanakan oleh siapapun yang ia tunjuk, bekerja bagaikan seorang raja yang penuh akan kuasa, itulah Kalandra Wiratama.
Maka, keinginannya untuk dibawakan seseorang yang tumbuh di keluarga Nazeea harus ia dapatkan. Sebab, Elvanno Atlanna Nazeea, hanyalah miliknya seorang. Tidak ada yang bisa memiliki pemuda itu selain dirinya, bahkan jikalau ia pun tidak bisa memiliki maka tidak ada yang bisa memiliki Elvanno.
***
Kedua matanya membola dengan amarah memuncak kala dengan bajingannya pemuda yang berada didepannya ini mencium dirinya didepan keramaian. Ia baru saja memenangkan sebuah pertandingan balap, kemenangan yang biasa didapatkan, lalu kala turun dari motor, bahunya ditarik dan kala bibirnya ingin mengumpat, lebih dulu dibungkam oleh sebuah bibir seseorang. Ciuman menuntut penuh nafsu, helm yang masih berada dalam genggaman tangan kanannya terangkat memberikan sebuah pukulan kuat pada kepala lelaki bajingan yang berani mencium dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴏʙsᴇssɪᴏɴ || ɴᴏʀᴇɴ
FanfictionDISCONTINUED. 𝐋𝐞𝐞 𝐉𝐞𝐧𝐨 𝐚𝐧𝐝 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐥 𝐰𝐚𝐭𝐭𝐩𝐚𝐝 𝐛𝐲 𝐨𝐜𝐚𝐛𝐥𝐮𝐞𝐫𝐲. *** Kalandra Wiratama merupakan pria arogan yang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang ingin ia dapatkan, sa...