6.

362 23 1
                                    

"kalo gak bisa gak usah dipaksain udah tau gak nyampe" renjun langsung mengambil kapas yang dipegang mark dan langsung mengobati mark, mark terkejut melihat renjun ada disini

"gua cuman lagi jalan-jalan terus gak sengaja liat lo jatuh pas balapan, lo payah" mark melototkan matanya dengan perkataan renjun, apa barusan renjun bilang ia payah?! yang benar saja!

"ck gua bukan payah tapi lawan main gua curang dan yaa, lagupula gua akhirnya menang kan" mark bersmrik menatap renjun yang dengan serius mengoleskan sesuatu diatas kapas tersebut

"alesan" ucapnrenjun lalu dengan telaten ia mengobati luka disiku dan bahu mark, untung saja ia ahli dalam bidang seperti ini dan juga luka mark tidak separah itu

"shhh pelan-pelan ren"

"jangan banyak ngeluh lo laki kan masa segitu doang sakit" renjun menatap sinis mark yang sedang memicingkan matanya

"ini tinggal dikasih plester doang atau mau diperban?" renjun menatap polos mark dan mengangkat plester dan perban dikedua tangannya agar mark memilih

"sial! dia sangat imut!!" mark mengigit bibir dalamnya menatap renjun yang seperti anak kecil

"p-plester a-aja"

"hah perban? oke gua bakal pasangin perban nya" mark tersenyum dengan tingkah renjun, entah mengapa hatinya menghangat melihat orang yang dulu sering ia bully perhatian padanya

"jangan ngeliat kaya gitu nanti lo naksir, inget yuna bree" mark mengubah ekspresinya entah mengapa ia tidak suka renjun mengucapkan yuna saat ia berdua dengannya, sejak renjun yang berpenampilan baru ini muncul mark bahkan sama sekali tidak mengingat yuna

"nah udah, lukanya paling sembuh 3 minggu lagi, jadi dijaga jangan sampai kena air kalo mau bisa diganti perbannya kalo gak mau ya gak papa lukanya juga gak serius amat" mark mengangguk mendengar perkataan renjun

"lo laper gak ren?"

"hmm sedikit sih"

"gua traktir makan lo mau?"

"tuan anda harus terima tuan, jika tuan menerimannya presentase kepercayaan mark akan meningkat" renjun mengumpat kata binatang dengan perkataan sistem, baru kali ini ia disuruh-disuruh seenaknya begini

renjun menganggu dengan malas, sedangkan mark tersenyum cerah melihatnya





TRANSMIGRASI

tujuan mereka berhenti pada kedai yang menjual soju dan beberapa makanan rumahan, mark sengaja mengajaknya kesini karna melihat renjun yang memiliki beban pikiran, makanan rumah dan beberapa alkhol ia rasa tepat untuknya

"disini makanannya enak-enak gua bakal jamin itu" renjun mengangguk dan mark memanggil pelayan disana, ia tampak berbicara tentang menu yang akan mereka makan, biarkan mark memilihkannya karna renjun juga tidak tau apa yang enak disini

setelah situasi canggung antara mereka pelayan lantas membawakan 5 piring makanan dan 3 botol soju kemeja mereka

"makanan apa ini? diindonesia gak ada yang kaya gini" gumam renjun heran

"ahh ini adalah makanan khas warga korea, nah yang panjang dengan saus ini namanya tteokbokki, lalu sup ini adalah maeuntang ini adalah sup ikan pedas, ini danmuji semacam pencuci mulut itu adalah lobak, dan ini mie instan hitam lalu minuman ini soju seperti alkhol cuman kadar mabuknya rendah" renjun mengangguk dengan perkataan mark, entah kenapa perutnya minta diisi melihat makanan lezat ini sekarang ia mengambil piring sup ikan tersebut lalu menyeruput kuahnya

TRANSMIGRASI || RENJUN HAREMWhere stories live. Discover now