8.

409 27 2
                                    

*brak*

"AAAAAAKH YAK LEPASIN GUA!!"

"ck diamlah"

"lepasin anjing tangan gua sakit!!"

"duduk"

"lu kenapa sih!! awas gua mau keluar!"

"Duduk Park Renjun"

"Bangke lo tai anjing emang!! bangsatt!!!" renjun dengan kesal menuruti perkataan jeno yang memaksanya duduk disebuah brangkar disana

"mau ngapain narik gua anjing?! cepetan gua mau kekelas" jeno dengan senyum kecil melihat renjun yang sedang marah-marah didepanya, ia beranjak mengambil sebuah kotak putih berlogo merah lalu meletakannya ditengah-tengah mereka

"nih obatin" renjun mengangkat alisnya bingung ketika jeno menyodorkannya sebuah kapas yang telah ia olesi dengan cairan

"obatin bibir gua renjun, lo tadi yang mukul gua kan jadi tanggung jawab, atau lo mau gua laporin kekepala sekolah karna lo udah mukulin gua tanpa alesan yang jelas?" ucap jeno menatap renjun

"laporin aja emang gua takut?! lagian lo yang mulai duluan ya bangke!"

"gua gak mau tau lo harus tanggung jawab!"

"paansih lo maksa bener kaya kenal aja dah! kalo mau ngadu mah ngadu aja sih dasar anak mami" ucap renjun dengan geram, jeno yang memang tidak memiliki kesabaran banyak langsung mengukung renjun dengan mata tajam yang dengan lekap menatap iris coklat renjun

"lo obatin atau gua perkosa lo disini?!" renjun seketika melotot mendengarnya ia dengan sekuat tenaga mendorong tubuh besar jeno yang hanya berujung sia-sia

"sial ni orang makan paan sih?!! liat aja gua bakal ngegym nanti!" batin renjun

jeno yang melihat renjun hanya diam, lalu berangsur mendekatkan bibirnya kewajah renjun

renjun yang sedang membatin pun tidak menyadari jeno yang sangat dekat dengan wajahnya, hingga jarak mereka hanya tinggal 1cm barulah renjun tersadar

"OKE! GUA OBATIN!" jeno terkejut dengan renjun yang berteriak tiba-tiba, tetapi ia langsung tersenyum setelah itu ia sedikit menjauhkan badannya dari renjun, renjun dengan kesal mengambil kapas tadi dan mengobati bibir jeno yang membengkak dengan darah yang telah mengering

"walaupun badan lo kecil gua gak nyangka lo lumayan kuat ren"

"diamlah jangan banyak bacot!" jeno terkekeh dengan jawaban renjun

"kalian lagi ngapain?" renjun maupun jeno langsung mengalihkan pandangan mereka pada seorang pemuda yang sedang berdiri didekat pintu

"lagi hajatan" ucap jeno dengan ketus menjawab pertanyaan pria itu

"lo gak buta kan haechan? gua harap mata lo masih berfungsi dengan baik" jawab renjun dengan sinis

"lo mau ngapain kesini? lo sakit?" tanya jeno

"gak, gua cuman lewat doang terus gak sengaja ngeliat kalian berduaan disini gua kira kalian lagi ngapain" jawab haechan menatap mereka bergantian, jeno hanya mengangguk sementara renjun tidak peduli dengan penjelasan haechan, ia sibuk, dan harus cepat selesaikan ini

"mmm... renjun, lo kemarin kenapa bisa mabuk bareng mark?" renjun terdiam dengan pertanyaan haechan, ia menelan ludahnya dengan kasar

"hah? sejak kapan lo mabuk sama mark hyung?" renjun melirik jeno yang sedang terkejut itu, ia lupa bahwa mereka ini bersaudara

"gua pas itu lagi bergadang terus mark pulang bawa renjun yang lagi ngegendong renjun, katanya renjun tertidur karna mabuk" jelas haechan, renjun menganggu dengan penjelasan haechan

TRANSMIGRASI || RENJUN HAREMWhere stories live. Discover now