chapter 4

130 7 1
                                    

Dikamar bernuasa putih biru muda terdapat Leon yang sedang melukis. Leon sangat suka berkarya suka membuat novel,komik,ataupun melukis.kini,ia sedang melukis seorang gadis yang sedang menanti prianya.

kini,ia sedang melukis seorang gadis yang sedang menanti prianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tok tok tok

"Siapa"tanya Leon sebelum mengijinkan orang itu masuk.

"Ini kakak"suara perempuan masuk dalam pendengeran Leon ia pun mengijinkan masuk orang itu.

"Kamu gambar gadis ini lagi Leon?" Tanya Leana,kakak perempuan Leon.

"Iya kak,entah kenapa aku tak mengenal gadis ini apa kakak kenal dengan gadis ini?aku selalu melukis gadis ini dengan itam putih tanpa warna karena aku tak mengetahuinya dengan jelas"ucap Leon kepada kakak nya.

"Kamu tak mengetahuinya karena kau terlalu banyak pacar ya Leon? haha.."ledek Leana sambil menepuk bahu Leon

"Gak ada hubungannya kak..,kak wajar gak sih aku cinta dengan gadis ini?"tanya Leon sambil menunjuk hasil karya imajinasinya

"Kau mencintai karyamu sendiri Leon?ini hanya imajinasimu" ujar Leana sambil melihat lukisan adiknya

"Tapi,aku rasa dia nyata kak"ucap Leon yakin dengan gadis ini.

'aku yakin kau ada disini'

"Cara agar kamu tau dia nyata atau gak itu dengan kepulihan ingatanmu tapi,itu mustahil...."lirih Leana

"Kenapa aku tak bisa mengingatnya kak?apa yang kalian sembunyikan? Apa aku ini kelinci percobaan?"tanya Leon yang ingin ingatannya pulih sebelum pasca kecelakaan

"Bukan,kau adalah anak yang berharga mana mungkin percobaan. kita hanya menyembunyikan kegelapanmu ini demimu Leon, sudah tak perlu dipikirkan lagi percaya sama kakak,okey?kau jalani kehidupanmu yang bahagia"jawab Leana dan berpintah agar tak dipikirkan lagi.

"Jika kalian berkhianat?kalian memanfaatku yang amesia bagaimana?"tanya Leon

"Tidak,ini demi kebaikanmu"jawab Leana.

"Kalian egois"gumam Leon membuat Leana terdiam

.....

Sara berjalan menaiki tangga menuju apartemennya untung saja apartemen nya dilantai dua tak begitu lelah menaiki tangga darurat sebab,liftnya tak bisa digunakan sampai besok. Sampai didepan pintu apartemen ia memasukan sidik jarinya lalu pintu pun terbuka tak lupa ia tutup kembali.

Seperti biasa sepi tanpa kehangatan keluarga.hidup sendiri ini jauh lebih baik daripada hidup dengan keluarga barunya membuat ia ingin meluapkan emosinya dan almarhum bundanya.

Bunda Sara sudah meninggal karena riwayat kanker darah dan sementara bapaknya bermain dengan wanita lain disaat bundanya berjuang sendiri melawan penyakitnya.setelah bunda Sara meninggal bapak Sara langsung menikah dengan wanita jalangnya.

"Biasanya pulang sekolah ada wangi aroma makanan ini aroma bau sampah!!!!ARGHHH!!"teriak Sara menjambak rambutnya sendiri menatap apartemennya yang tak terurus sampah berserakan dimana mana

"Bangsat dengan cara apalagi?!!! Gue udah bakar acara pernikahannya tapi, kenapa mereka selamat bahkan sekarang mereka berbahagia dengan kecebong diperut jalang itu"ucap Sara bertanya kepada dirinya sendiri untuk dendam

'apapun yang terjadi ara gak boleh dendam, dendam itu cuma membuang waktu dan membuang tenaga ara,lain kali cerita aja sama lele kalau ada masalah,oke?jangan dipendam dan berencana dendam'

"A-aku butuh kamu Lele..."

.....

Seperti biasa pagi pagi buta Gaeun sudah berada di sekolah nya dengan diantarkan supirnya.setelah itu, ia berjalan menuju kelasnya yaitu kelas 12 IPA 1 sesampainya dikelas ia dikejutkan dengan seorang laki laki yang tiba tiba menarik Gaeun dalam pelukannya.

"I-ian hey! awas nanti ada yang lihat" ucap Gaeun memberontak dalam pelukan Ian

"Diam"pintah Ian namun tak didengarkan oleh Gaeun yang takut ada yang melihatnya.

"Diam sayank atau gue publish hubungan kita?"sontak Gaeun terdiam ia membiarkan Ian memeluknya.

'bini yang pintar'

Ian pun melepaskan pelukannya "udah makan belom?"tanya Ian dijawab dengan anggukan Gaeun.

"Kamu?udah belom?"tanya Gaeun

"Belum"jawab Ian

"Ih kok belom sih kamu pasti sengaja ya gak sarapan huhh"ujar Gaeun tau rencana Ian.

"Masih pagi Gaeun ayok temenin aku sarapan gak bakal ada yang lihat" bujuk Ian kepada Gaeun

"Manja banget sih,ya udah bentar aku taro tas dulu"ucap Gaeun jalan menuju bangkunya dan mengambil masker hitamnya

"Kan suami kamu Lee Gaeun kamu mau suami kamu manja sama cewek lain?"ucap Ian kepada Gaeun yang berjalan kepada dengan maskernya

"Emang kamu bisa manja dengan cewek selain aku dan mommy,Ian??" TanyaGaeun menantang suaminya ini.

"Gak sih ayok babe"jawab Ian lalu, merangkul Gaeun dan mereka berjalan menuju kantin sekolah.

.....

"HARI!!!BANGUN HARI SEKOLAH!!" Teriak ibu Hari membangunkan putri sulungnya namun tak bisa membawa Hari pergi dalam dunia mimpinya.

"Astaga!!!anakku kalau dah nikah gimana coba bisa frustasi kanglimnya, Hari bangun.."gumam ibunya menatap ileran putri sulungnya.

"Ibu..biar ayah yang bangunkan Hari, ibu siapkan sarapan saja"ucap ayah Hari dan ibu Hari menghela nafasnya dan keluar dari kamar putrinya.

"Hari sayang bangun cantik sudah pagi kau harus sekolah"ucap sang ayah mengelus rambut Hari agar terbangun tapi,nihil.

"Huftt sepertinya harus seperti ini" ayah Hari pun mengambil terompet di kolong kasurnya sengaja ia taru terompet disitu biar jika Hari susah bangun bisa dibangunkan.

Suara terompet membuat Hari terbangun terkejut menatap tajam sanga ayah.

"AYAHH!!!!"teriak Hari dengan posisi ayahnya sudah tak berada dikamarnya

"Huftt baiklah mari kita memulai hidup dengan hati yang suram" gumam Hari lalu,berjalan menuju kamar mandi.

/Skip selesai sarapan Hari dan Doori berangkat sekolah dengan seragam nya dan tas ranselnya. Selama berjalan Hari fokus dengan Hpnya mengetik chat dengan teman temannya siapa lagi jika bukan Gaeun dan Sara.tiba tiba saja Hari menabrak seseorang hingga handphone nya jatuh

Bruk

"Owh maaf maaf"Ucap Hari menunduk hendak mengambil handphone nya namun, telanjur handphonenya diambil oleh orang yang ditabraknya

"K-kanglim"

"Sibuk chattan sama siapa sih?"ucap Kanglim

"SINI BALIKIN HANDPHONE GUE!! JANGAN LIHAT LIHAT BEGO!!PRIVASI GUE ANJING"teriak Hari ingin mengambil handphonenya yang diangkat tinggi tinggi oleh Kanglim

"Nurut lu sama suami"ujar Kanglim

"Lu bukan suami gue yha bangsatt!! Belom nikah!"jawab Hari dengan kesal saking kesalnya ia menendang bagian sensitif Kanglim.

"Bangsat"umpat Kanglim memegang area sensitifnya sambil berjongkok lalu,Hari mengambil handphone dan berlari sebelum ia dikejar singa

'lihat aja lu hari'

Sekian terimakasih jangan lupa vote ya syang

Our Story [REINKARNASI] || Shinbi House funfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang