08 : First Snow

4K 514 28
                                    

Salju pertama di bulan desember mulai turun, menyelimuti gedung megah bergaya yunani klasik yang berada di bawahnya. Bahkan disaat sekolah biasa meliburkan siswa dan siswinya, sekolah khusus sihir malah mewajibkan para siswanya hadir bahkan menambah jam pelajaran yang semula satu jam menjadi dua jam.

Renjun yang tengah menikmati pemandangan salju di halaman belakang gedung pun menghembuskan nafasnya, membuat asap putih keluar dari mulutnya. Tubuhnya diselimuti oleh baju hangat berwarna coklat muda yang terlihat mahal dan mewah.

Hidung dan telinganya memerah akibat udara dingin yang terus-terusan menerpa permukaan kulitnya. Saat ini siswa lain tengah berada di aula utama untuk menyantap kudapan sore mereka, sedangkan Renjun memilih untuk melihat salju di luar.

"Aku rindu rumah." Gumam Injoon sembari mengeratkan baju hangatnya.

Tanpa membuka suaranya, Renjun yang mulai merasa bosan pun beranjak dari tempatnya. Ia berniat memutari taman belakang satu kali sebelum masuk ke kelas selanjutnya.

"Kira-kira tubuhku di dunia nyata bagaimana ya?" Gumam Renjun lagi sembari menatap jalanan di bawahnya. Ia terus melangkahkan kakinya dengan pandangan ke bawah, hingga tiba-tiba suara gemerisik dari arah semak-semak di sebelah kirinya mengalihkan perhatian si pemuda Huang.

"Kucing?" Tanya Renjun entah pada siapa.

Untuk beberapa saat ia terdiam dan memandangi semak-semak tinggi di sampingnya yang sudah ditutupi oleh putih salju. Hingga beberapa detik kemudian semak-semak tersebut kembali bergerak, membuat Renjun dengan cepat mengeluarkan kekuatan cincinnya.

Beberapa detik kemudian dari dalam semak-semak muncul sesosok pemuda bersurai hitam yang sedikit menutupi kedua matanya, tubuh pemuda asing tersebut terangkat ke udara akibat kekuatan Renjun.

"Kau siapa?!" Panik Renjun, namun seketika keningnya mengkerut saat merasa familiar dengan ciri-ciri pemuda di hadapannya.

Bukannya menjawab pertanyaan Renjun, pemuda tersebut malah menatap tajam sosok di hadapannya diikuti dengan cincin di jari tengahnya yang mengeluarkan cahaya serupa dengan milik Renjun, membuat Renjun membulatkan keduanya matanya.

Pemuda di depannya baru saja membalikkan kekuatan cincinnya, membuat kakinya kembali menyentuh tanah. Iris jernih Renjun bisa menangkap cincin milik pemuda di depannya yang masih memancarkan warna serupa dengan cincin miliknya, namun memiliki bentuk yang jauh berbeda dengan cincin miliknya.

"Kau...Seo Donghyuck?" Tanya Renjun dengan nada ragunya yang membuat pemuda di depannya mengerutkan keningnya.

"Kau mengenalku?" Tanya pemuda tersebut yang tidak lain adalah Donghyuck.

Bukannya menjawab, Renjun malah membulatkan kedua matanya. Ia sedikit memundurkan langkahnya dengan jantung yang berdetak dua kali lipat lebih cepat. Suhu tubuhnya seketika meningkat, membuat udara dingin tidak lagi terasa di kulitnya. Perlahan sebuah senyuman lebar terpatri di wajah Renjun.

"Kau Seo Donghyuck, benar-benar Donghyuck?!" Tanya Renjun dengan nada riang dan semangatnya, bahkan tanpa aba-aba si pemuda Huang segera mengambil langkah untuk mendekat ke arah Donghyuck.

"Kau...siapa? Kenapa kau mengenalku?" Tanya Donghyuck dengan kerutan di keningnya. Namun bukannya menjawab, Renjun malah menggenggam tangan kanan Donghyuck membuat si pemuda Seo sedikit terkejut.

"Aku sudah sangat lama menunggumu!" Sahut Renjun dengan tatapan berbinarnya. Akhirnya setelah enam tahun, Injoon bertemu dengan tokoh favoritnya. Jika selama ini ia hanya bisa membayangkan sosok Donghyuck di dalam novel, kini ia bisa melihat langsung dan bahkan menyentuh sosok yang menjadi favoritnya tersebut.

The Scumbag Hero ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang