21 : Fullmoon

3.5K 487 20
                                    

Malam hari ini terlihat cerah, dimana bulan yang terlihat bulat penuh tengah menyinari bumi di bawahnya. Di dalam gedung terbengkalai yang kini menjadi tempat tinggal sementara Renjun dan Donghyuck, terdapat sesosok anak adam yang tengah sibuk melihat ke arah cincinnya.

"Sejak tadi aku merasa ada yang aneh." Ujar Renjun yang kemudian menghela nafasnya.

"Dong-..."

Belum sempat Renjun menyelesaikan panggilannya, tangan Donghyuck sudah lebih dulu membungkamnya. Di tambah Donghyuck yang memberikan kode untuk diam dan melirik hati-hati ke arah luar gedung.

"Sepertinya mereka tau kita disini." Ujar Donghyuck pelan sembari menjauhkan tangannya dari mulut Renjun, membuat Renjun ikut mengarahkan perhatiannya ke arah luar gedung yang terlihat sepi dan gelap.

"Tapi bagaimana bisa?" Tanya Renjun bingung.

"Entahlah, kau tunggu disini. Biar aku keluar dan memastikan." Perintah Donghyuck yang kemudian berniat beranjak keluar, namun terhenti saat Renjun lebih dulu menahan tangannya.

"Aku ikut." Singkat si pemuda Huang yang membuat Donghyuck menghela nafasnya dan mengangguk singkat.

▪︎
▪︎
▪︎

Keadaan di luar gedung terbengkalai tersebut terlihat sangat sepi dengan penerangan yang sangat amat minim. Renjun yang tengah berdiri di samping Donghyuck pun mengerutkan keningnya dan mengedarkan pandangannya, hingga tiba-tiba cincin miliknya mengeluarkan cahaya diikuti dengan tangan dua buah batu berukuran cukup besar yang melayang begitu saja ke arah kiri Renjun.

"Huang Renjun." Bukan dari kiri, melainkan dari arah depannya dan Donghyuck kini muncul empat orang yang tidak lain dari pihak sekolah sihir yang tengah menatap dirinya.

"Sampai kapan kalian akan mengejar Donghyuck?" Ujar Renjun dengan nada frustasinya diikuti dengan cincinnya yang kembali mengeluarkan cahaya.

"Aku akan bertanya sekali lagi padamu. Kepada siapa kau berpihak? Pihak yang baik? Atau pihak yang jahat?" Tanya Taeil sembari melirik ke arah Donghyuck yang tengah menunjukkan wajah datarnya.

"Kalian mengklaim diri kalian pihak baik? Setelah memusnahkan keluarga Seo?" Ketus Renjun yang seketika membuat Taeil terkekeh pelan.

"Renjun, kami memiliki alasan kenapa harus memusnahkan keluarga Seo." Hyoyeon akhirnya ikut membuka suaranya.

"Sepertinya kau benar-benar memilih untuk berada di pihak yang jahat ya?" Ujar Taeil masih dengan senyumnya, yang entah mengapa membuat Renjun merasa sangat kesal dan emosi secara bersamaan.

"Kalau begitu, kau tidak memberikan kami pilihan selain memusnahkan kalian berdua." Taeil melanjutkan ucapannya diikuti dengan munculnya pengguna cincin sihir lain dan bahkan keluarganya sendiri yang kini sudah berdiri di sisi kanan, kiri dan belakang Renjun dan Donghyuck.

Renjun dan Donghyuck yang mendapati banyaknya musuh pun segera memunggungi tubuh satu sama lain, saling menjaga punggung satu sama lainnya.

Dari sudut matanya, Renjun bisa melihat kedua orangtuanya dan kedua sepupunya yang tengah menatap tajam dirinya. Sedangkan dari sisi Donghyuck, ia bisa melihat empat pihak sekolah sihir dan beberapa orang lainnya yang sudah bersiap melancarkan serangan.

Di bawah siraman sang rembulan, Renjun dan Donghyuck benar-benar di kepung dan tidak ada jalan bagi keduanya untuk kabur. Mereka harus melawan banyaknya pihak musuh dengan mengandalkan satu sama lainnya.

 Mereka harus melawan banyaknya pihak musuh dengan mengandalkan satu sama lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Scumbag Hero ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang