sosok pria yang berdiri sedari tadi terus memandangi lautan dengan tatapan kosong, menundukan kepalanya dengan menatap lamat kapal kertas yang ia buat,air mata lolos membasahi kedua pipinya.
"berlayar terus sampe lu nemu tujuan ya" ucap pria itu tersenyum getir.
pria itu perlahan menaruh pelan kapal yang ia buat dari secarik kertas, melayarkanya ke lautan lepas, tidak lupa jika kapal itu sudah berlayar dan menghilang dari pandanganya pria itu melambaikan satu tangannya, mengartikan sebuah perpisahan dengan kapal kertas itu.
"JANGAN HANYUT SEBELUM LU NEMU TUJUAANN YAA!" teriaknya , menoleh kebelakang membawa tasnya, melenggang pergi begitu sajaa.
...
sampai di rumah lian bergegas menuju kamarnya, menjatuhkan tubuh nya dengan terlentang, kedua tangan menyilang menumpu kepalanya sebagai pengganti bantal.
lian mengambil foto kedua orang tuanya, menatap tidak percaya, bahwa orang tuanya benar benar pergi meninggalkanya.
"apa lian bisa ? ia menatap lamat wajah harini,ibunya, " lian gabisa liat senyum manis ibu lagi ya?" ucap lian dengan suara bergetar seakan memendam tangisan didalamnya, bagaimana tidak ia sangat merindukan kedua orang tuanya.
"lian..kalo kita udah ga ada,kmu harus siap ya nak?" tanya harini, dengan tangan yang masih mengelus pelan rambut lian, lian tak pernah bosan melihat seyuman yang selalu harini tunjukan padanya, begitu manis selalu mampu membuatnya bahagia.
lian yang sedang terbaring pun bangkit untuk duduk, ia menatap dalam harini dengan menurunkan sudut bibirnya, "siap untuk?"
tanya lian." menganti peran kita sebagai orang tua untuk ade ade kamu", harini masih menyunggingkan senyumanya pada anak pertamanya itu.
lian mengerutkan keningnya seakan binggung apa yang di maksud dengan ucapan harini? dia jelas tidak menyukai jika harini membahas hal seperti ini, lian sangat membenci ucapan itu, ia takut ucapan harini menjadi ucapan terakhir yang dia dengar.
"sampai kapanpun lian gamau kehilangan ibu sama ayah, kalo kalian pergi ga ada lagi alasan buat lian hidup, buat apa lian hidup yang isinya hitam putih?", tutur lian menggegam telapak tangan sang ibu dengan erat berusaha meyakinkan bahwa ia tidak mau ibu dan ayahnya pergi.
harini menundukan kepaalanya lesu, "lian manusia itu ga akan bisa kamu miliki seutuhnya, hanya menemani kamu sementara bukan selamanya." lian tidak merespon ucapan ibunya, ia melenggang pergi begitu saja meninggalkan harini.
"BANG bangun bang itu anu apa gimana cara matiin komporrr " teriak janu mengoyang goyangkan tubuh lian yang tengah tertidur pulas.
selalu ada saja perilaku janu yang cukup membingungkan ini,bagaimana tidak umur janu tidak jauh dengan lian, janu berumur 20 tahun namun mematikan kompor saja ia tidak bisa.
lian tersentak menoleh ke arah janu dengan mata yang masih mengantuk, seketika lian tersadar itu hanya mimpi, mungkin karna lian terlalu merindukan sang ibu.
" apasi pergi lu ganggu aja " cibir lian seraya menutup wajahnya dengan bantal. ia masih terlihat sangat mengantuk.
" bang itu kompor takut meletus gimna cara matiinya " tanya janu, dengan wajah paniknya.
" coba lu ngomong sekali lagi " pinta lian pada janu, janu gelagapan ia lupa bahwa abang nya ini sensitif, keringat dingin mulai membasahi tubuh janu , ia tidak berani memandangi wajah sang abang, ia tertunduk dengan keringat yang masih mengalir di wajah nya.
" i i itu matiin kompor gimana " jawab janu masih tertunduk di tempat.
lian beranjak dari tempat tidurnya mengaruk kepalanya dengan kasar, ia segera menuruni anak tangga dengan terburu buru menghampiri asap yang keluar dari wajan berisikan telur gosong yang juna masak tadi.
"anak tolol matiin kompor aja kaga bisa" gerutu lian dengan kesal.
PERKENALAN TOKOH
peringatan, tokoh tokoh di bawah ini adalah sebuah ilustrasi!!lian kai albiyasya
janu efellyan elbiya
marello daniella
marva bashira
yarasya maureen
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapal Tak Berujung
Teen Fiction"kenapa kalian harus ada saat gua belum jadi apa apa?" lian kai albiyasya, pemuda yang di tinggal pergi selamanya oleh kedua orang tuanya, dan harus mengantikan peran sebagai abang sekaligus orang tua untuk ke 4 adik adiknya yang terbilang masih kec...