keputusan tak terduga

0 0 0
                                    

janu terbangun dari tidurnya, ia membukakan kedua matanya dengan perlahan mencari cari dimana letak handphone yang ia simpan, melihat jam yang menunjukan pukul 00.20 membuat dirinya kesulitan untuk tertidur kembali.

dengan kesunyian malam, serta udara yang cukup membuat tubuhnya merasakan kedinginan karena hujan lebat yang sedari tadi belum juga reda.

membuat janu semakin kalut dalam pikirannya, membaringkan tubuh nya terlentang dengan selimut yang menggulungi dirinya, pikiran janu mulai mengarah pada ke overthingkingan.

” bu janu binggung harus apa, ayah janu butuh saran ayah ” ucap janu, di keheningan malam.

cake ulang tahun sudah selesai di buat oleh harini dengan lapisan cake yang seindah mungkin ia hias , menaruh tiga batang lilin yang semakin memperindah cake itu.

perlahan harini membawa nampan berisikan cake yang sejak tadi ia buat, memanggil pelan suami dan juga lian , mengajak mereka untuk ikut serta dalam merayakan ulang tahun janu yang ke 17 tahun itu .

” yah tolong pegang ini dulu bentar ” titah harini pada suaminya, ia menyuruh suaminya untuk membawakan handphonenya .

” nanti kamu buka pintu nya pelan pelan ya sayang jangan keras keras ” ucap harini pada lian, di balas dengan anggukan antusias dari lian.

ceklek..

” selamat ulang tahun kami ucapkan... selamat panjang umur kita kan doakan... selamat sejahtera sehat sentosa .. selamat panjang umur dan bahagiaaa....”.

nyanyian merdu dari mereka menembus telinga janu ,lolos membuat janu terbangun , ia terkejut saat melihat ayah ,ibu dan juga abangnya merayakan hari dimana ia bertambah usia.

dengan senyum yang mereka berikan membuat janu merasa sangat berada di puncak kebahagian terutama melihat senyum yang selalu terpatri di wajah ibunya.

harini menghampiri janu dengan senyum sumringahnya menyodorkan cake itu agar janu leluasa meniup nya sampai padam .

” tiup dulu nu jangan lupa berdoa ” ucap lian, di balas anggukan oleh janu.

harini mengusap pelan rambut dan juga wajah janu dengan lembut, tersenyum manis memandangi anaknya yang sekarang bertambah usia.

” selamat ulang tahun anak baik ibu ” ucap harini mencium lembut pipi janu.

lian yang selalu keheranan mendengar tutur kata ibunya yang setiap janu bertambah umur ia selalu mendengar ibunya berucap seperti itu.

lian heran dengan kata yang ibunya selalu ucapkan pada janu bagaimana bisa ibunya mengucapkan " selamat ulang tahun anak baik " sedangkan ibu dan ayahnya saja tau senakal apa janu selama ini, yang lian tau janu selama ini cukup banyak mengecewakan ibu dan ayahnya oleh tingkah yang selalu di buat janu.

bu kenapa ibu selalu ngucapin janu kaya gitu padahal kan dia nakal bukan baik ” celetuk lian .

harini terkekeh pelan mendengar putra pertamanya bertanya seperti itu, bima yang mendengar itupun ikut tertawa pelan.

sinii ibu jelasin ” ucap harini, menyuruh lian untuk duduk di sebelahnya .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kapal Tak Berujung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang