NAZARA POV
Halo, aku Nazara Aleyya. Mahasiswa akhir semester 1 Fakultas Seni Rupa dan Desain.
Tinggi 158 cm, Hobi ku melukis, mendengarkan musik dan membantu tanteku membuat cake.
Saat aku kelas 1 SMP orang tuaku mengalami kecelakaan berat, dan yaa sejak kejadian itu aku tinggal bersama pamanku, Om Arga namanya. Dia adalah adik laki-laki ibuku, dia adalah orang yang sangat baik, penyayang dan cakap, dia merawatku hingga saat ini aku berumur 20 tahun, waktu berlalu dengan sangat cepat......
Pagi ini aku berniat untuk jalan jalan santai sendiri sambil menghirup udara pagi yang segar. Pukul 06.15 aku sudah siap mengenakan jaket putih dan celana manset hitam panjang tidak lupa aku membawa earphone ku, serta topi hitam yang kini sudah ku letakan dikepala ku.
Setelah berpamitan dengan om Arga dan tante maya, aku mulai berlari kecil menuju tempat yang biasa banyak orang berolahraga disana, disana juga banyak pedagang yang berjualan.
aku berlari sudah cukup lama, aku ingin mencari sesuatu yang segar, karena tenggorokan ku mulai terasa haus
"Beli air kelapa aja deh"
Aku memesan air kelapa, selagi penjual mengupas kelapa aku mencari selembar uang berwarna biru yang ku simpan di saku jaket ku.
"loh kok gak ada, please please jangan hilang please"
Sudah ku cari cari tetap tidak ada, mungkin kah jatuh dijalan? sudah lah aku sudah pasrah, paling dapat malu nya, aku memberanikan diri untuk membantalkan pesanan air kelapa ku.
"Anu mang, maaf" Ucap aku ragu ragu kepada mang penjual kelapa
"Loh kak Zara???"
Suara tersebut menghentikan ku berbicara dan reflek membuat ku melihat ke arah sumber suara
"Eh iya???" Jawabku bingung
"Ini Haris kak, masa lupa" Ucap pria di depan ku dengan wajah sumringah
"Haris SMANSA ips 2?"
Jujur saja, saat aku masih SMA, aku tidak terlalu memperhatikan orang orang di sekitarku, aku terlalu fokus dengan pelajaran dan lukisan ku. alasannya hanya satu aku tidak mau mengecewakan om arga dan tante maya yang telah menghidupiku dengan baik.
untuk Haris, seingatku ia adalah adik kelas ku yang selalu menawariku pulang dengan motor skupie abu abu miliknya, meski aku selalu menolak, ia tidak pernah bosan untuk menawari ku lagi dan lagi di hari berikutnya.
"iya bener, parah bet kalau lupa"
"engga lupa haris" Jawab ku sambil tertawa kecil
"kak zara apa kabar?"
terlintas sesuatu dibenak ku, entah mengapa diriku merasa diriku akrab dengan brondong satu ini
"ris boleh minta tolong ga"
"kenapa?"
"ini kan aku beli kelapa, pas mau bayar uangnya hilang, kayanya jatuh deh.. boleh pinjem dulu gak? nanti aku ganti asli"
"ohh" Haris terkekeh "bolehh banget, gua bayar dulu ya kak"
....
Setelah Haris membayar kelapaku dan kelapanya, kami berdua berjalan bersama sambil berbincang. kali ini aku merasa tidak enak jika bersikap acuh pada Haris
"Haris makasih banyak ya, nanti uang nya aku anterin rumah, eh apa mau aku tf? tapi nanti dirumah ya saldonya kosong hehe"
"Emangnya tau rumah gua kak? nomer gua?"
"Iya kan sekarang mau minta..."
"kaya yang bakal dikasih aja"
"loh?"
"orang gue gamau di gantinya sama uang"
"teruss??"
"traktir makan" ucap haris sambil nyengir
"ya ampun, iya boleh deh.. mau kapan?"
"yang pasti bukan sekarang sih, minta nomer kak zara coba, biar nanti aku hubungin"
"boleh boleh"
"kenapa gak dari dulu kayak gini, dasar pelit"
"emang pelit"
brondong di sampingku ini malah tersenyum?? aneh
"kok senyum?"
"engga hehe, eh tadi pertanyaan haris belum kakak jawab"
"yang mana"
"apa kabar?"
"loh emang tadi nanya kabar"
"emang ya orang kalo mau ngutang gak pernah fokus"
"ih gak gitu, ini keliatannya kabar aku gimana?"
"Alhamdulilah"
"kok Alhamdulilah?"
"kan kabarnya baik"
"lah padahal mah ngga"
"lah kenapa engga?"
"kabarnya lagi haus berat, jadi gak baik"
haris tertawa, jujur aja ketawa haris itu... manis.
___________________next chapter_____________________
thank you for reading ( ˘ ³˘)♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Harizara
Teen Fiction"Alhamdulilah" "kok Alhamdulilah?" "kan kabarnya baik" "lah padahal mah ngga" "lah kenapa engga?" "kabarnya lagi haus berat, jadi gak baik" haris tertawa, jujur aja ketawa haris itu... manis.