Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Astaga!"
Haechan melompat mundur sampai-sampai punggungnya membentur pintu toilet di belakangnya. Kemunculan seseorang di depannya hampir saja membuatnya jantungan.
Mark, pria itu masih tetap berdiam diri di hadapan Haechan yang terlihat sangat mungil saat berhadapan dengannya. Dengan mulut sedikit terbuka dan wajah sedikit linglung, Mark tak berniat menyingkir dari hadapan Haechan.
Mark melamun, adik tingkatnya ini memang terlihat berbeda dengan teman-teman seangkatannya.
Menurut Mark, setelah ia perhatikan selama ini Haechan itu terlihat seperti wanita. Karena memiliki pinggul yang ramping, bahu sempit, kaki jenjang, serta wajah kecilnya yang manis dan cantik.
Sangat cocok menjadi pihak bawah.
"M-maaf kak."
Mata Haechan bergerak gusar, dengan kaku ia membungkuk sopan pada Mark lalu memutuskan untuk pergi dari hadapan Mark.
Mark Lee, siapa sih yang tidak mengenalnya? Pria tampan yang merupakan anggota senat serta anggota club bela diri yang begitu populer di kalangan mahasiswi setempat. Semua orang mengetahuinya, kalaupun ada yang tidak mengenalnya orang tersebut pasti udik.
"Jadi kau melakukan operasi pada alat vitalmu? Haechan?"
Seluruh saraf Haechan seolah tak berfungsi saat kata-kata Mark meluncur masuk ke gendang telinganya. Pria manis itu menghentikan langkah kakinya, kedua tangannya meremas ujung baju oversizenya dengan kuat.
Haechan tak mau berbalik, dia hanya menunduk dengan wajah sedikit menoleh ke belakang.
"Bagaimana kau tau?"
Mark terkekeh, dengan pelan ia dekati tubuh Haechan yang masih berdiri kaku. Kembali Mark berdiri di depan Haechan dengan angkuh, sudut bibirnya terangkat membentuk seringai yang membuat Haechan kesal setengah hidup.
