SESAL

S 18.

Setelah ia tiba di kediaman nya Bright pun langsung bergegas masuk untuk menuju kamar nya karena ia merasakan sakit pada seluruh tubuh nya akibat pukulan bertubi tubi yang di layang kan Dimas pada nya di rumah sakit tadi, belum lagi kepala nya yang sedikit terasa pusing dan sudut bibir nya yang terasa begitu perih saat ini hingga membuat diri nya kesulitan untuk meminum obat yang di berikan oleh dokter pada nya tadi.

"Dasar pria brengsek, bisa bisa nya dia melakukan hal ini padaku, lihat saja karena ulah gila nya aku sampai kesulitan untuk meminum obat seperti ini" ucap nya yang saat ini sudah berada di dalam kamar nya dan ia pun sedang mencoba umtuk memaksakan obat itu terminum oleh nya karena ia ingin tubuh nya kembali membaik karena besok ia harus melakukan perjalanan bisnis ke Jerman untuk mengecek perusahaan milik nya yang berada di sana yang sudah satu tahun ini di kelola oleh orang kepercayaan sang ayah yang Bright tugas kan untuk menghandle segala pekerjaan yang berada di sana.

Setelah Bright sudah berhasil meminum obat nya dengan susah payah karena sudut bibir nya yang terluka parah, Bright pun beranjak dari duduk nya dan menuju walk in closet milik nya untuk mengganti pakaian nya.

Saat ini Bright sudah mengenakan piyama nya dan ia pun sudah kembali menaiki ranjang nya dan mulai merebahkan diri nya di atas sana, dengan menarik selimut hingga menutupi batas dada nya Bright pun mulai memejam kan mata nya dan dalam waktu singkat Bright pun sudah mulai terlelap dan berada di dalam sebuah mimpi nya mimpi yang akan membuat rasa yang belum pernah ia rasakan perlahan akan menyeruak masuk ke dalam hati nya.

.

.

.

Bright saat ini benar benar di buat bingung saat ia terbangun dari tidur nya ia sudah berada di sebuah ruangan yang semua nya bernuansa putih, dari mulai dinding, gorden, bahkan semua barang barang yang berada di ruangan ini semua nya berwarna putih.